3.4.1 Tahap Persiapan
Tahapan ini meliputi pekerjaan pengumpulan data dan pengolahan data awal. Pengumpulan data diawali dengan pencarian literatur yang terkait dengan
tema penelitian. Hal ini diperlukan untuk mengetahui beberapa metode dan perkembangan akhir dari metode-metode yang digunakan terkait dengan tema
longsor. Setelah menentukan rencana daerah penelitian dan topik penelitian, maka dilakukan pembuatan proposal penelitian. Selanjutnya setelah proposal disetujui
maka dilakukan pengumpulan data yang terkait dengan daerah penelitian dan topik penelitian.
a. Tahap Pengumpulan Data
Pada dasarnya pengumpulan data dapat dipilahkan menjadi dua, yaitu pengumpulan data sekunder dan data primer. Data sekunder yang dikumpulkan
meliputi : peta jenis tanah, peta geologi, peta curah hujan, peta administrasi, peta topografi, dan data kejadian longsor yang didapat dari Pemerintah Kabupaten
Garut. Untuk data primer yang dikumpulkan meliputi : Citra Landsat tahun 2008, data ASTER GDEM, dan data hasil observasi lapang. Citra Landsat
digunakan untuk interpretasi penutupanpenggunaan lahan, Citra ASTER GDEM untuk membuat peta kemiringan lereng dan elevasi, sedangkan observasi lapangan
untuk menentukan titik-titik longsor di lapangan dan wawancara dengan penduduk agar dapat diketahui lebih jauh tentang longsor di daerah penelitian
lokasi, frekuensi. b.
Tahap Pengolahan Data Awal Proses pengolahan data awal meliputi a interpretasi citra secara visual
untuk pemetaan penggunaan lahan dan b pembuatan peta kemiringan lereng serta elevasi daerah penelitian. Beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum
melakukan interpretasi citra untuk penggunaan lahan adalah: 1 penggabungan band layer stacking,
2 pembuatan mosaik citra, 3 pemotongan citra cropping,
4 koreksi geometrik, dan 5 interpretasi citra secara visual.
Berikut diuraikan secara singkat beberapa langkah tersebut di atas dengan menggunakan software ERDAS Imagine v 8.6 :
1. Penggabungan band layer stacking
Proses penggabungan kanal band Citra Landsat dilakukan terhadap semua kanal yang ada, kecuali band 6 inframerah termal karena kanal ini tidak
digunakan untuk identifikasi penggunaan lahan. Adapun kombinasi kanal yang akan digunakan dalam penelitian adalah kanal 542 true color composit.
Kombinasi kanal ini dipilih karena kombinasi tersebut menurut Lillesand dan Kiefer 1997 dapat membedakan antara vegetasi, jalan, tanah kosong, dan badan
air secara jelas, sehingga kombinasi kanal ini dianggap sebagai kombinasi yang baik untuk melakukan interpretasi penggunaan lahan.
2. Penggabungan citra mosaic
Proses menggabungkan citra adalah menggabungkan 2 scene atau lebih dari citra yang berurutan lokasi dan akusisi ke dalam 1 satu file untuk
memperoleh citra yang utuh bersambung. Hal ini disebabkan daerah penelitian terliput dalam 2 scene citra Landsat yang berurutan.
3. Koreksi geometrik
Koreksi geometrik dilakukan untuk menentukan titik-titik koordinat pada citra agar menjadi sama dengan koordinat sesungguhnya di permukaan bumi.
Koreksi dilakukan dengan metode GCP Ground Check Point, yaitu memberikan minimal empat titik acuan pada image yang dikoreksi dengan image acuan sampai
titik-titik koordinat pada citra yang pertama mempunyai koordinat yang sama dengan titik-titik acuan pada yang citra kedua.
4. Pemotongan citra subset image
Pemotongan citra dilakukan untuk memperoleh cakupan citra Landsat sesuai dengan batas daerah penelitian, yaitu wilayah administrasi Kabupaten
Garut. Pemotongan citra dilakukan dengan menggunakan software ERDAS Imagine v 8.6.
5. Interpretasi visual
Interpretasi citra visual bermaksud untuk melakukan kajian terhadap citra dalam bentuk melakukan identifikasi terhadap obyek-obyek pada citra dan menilai