Topografi wilayah KONDISI UMUM WILAYAH

Gambar 12. Sebaran Jenis Tanah Kabupaten Garut

4.4 Formasi Geologi

Kabupaten Garut secara umum didominasi oleh formasi geologi dari anggota tuff dan breksi seluas 86.900 ha atau sebesar 28 dari total luasan wilayah, tersebar di sebelah selatan wilayah Kabupaten Garut. Formasi gunungapi muda dengan total cakupan luas 60.900 ha atau sebesar 20 tersebar di bagian tengah wilayah Kabupaten Garut. Selanjutnya formasi endapan piroklastik seluas 46.400 ha atau sebesar 15 tersebar di pesisir selatan kearah barat. Dengan demikian separuh wilayah didominasi oleh tiga formasi tersebut. Sementara wilayah yang lain tersebar dengan berbagai macam formasi, yaitu Breksi hasil batuan gunungapi tua, endapan remah lepas gunungapi muda tak terurai, formasi bentang, Gunungapi Guntur-Pangkalan, dan aluvial merupakan formasi geologi yang tersebar di wilayah tertentu dengan luasan cukup sempit dibandingkan dengan tiga formasi di atas. Berikut ilustrasi sebaran formasi geologi Kabupaten Garut Gambar 13. Gambar 13. Sebaran Formasi Geologi Kabupaten Garut

4.5 Iklim dan Curah Hujan

Kabupaten Garut beriklim tropis basah humid tropical climate, dimana iklim dan cuaca dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu: pola sirkulasi angin musiman monsoonal circulation pattem, topografi regional bergunung dan curah hujan, dimana curah hujan rata-rata setiap tahun berkisar antara 2.589 mm dengan bulan basah 9 bulan berturut-turut dan bulan kering berkisar 3 bulan berturut-turut Anonim, 2010. Berdasarkan peta curah hujan hasil olahan dari Peta Sistem Lahan RePPProT,1987 terlihat bahwa curah hujan tahunan di wilayah Kabupaten Garut berada di atas 1500 mmtahun Gambar 14. Dari total wilayah Kabupaten Garut hampir 34 atau seluas 105.300 ha mempunyai curah hujan 2500-3000 mmtahun, sedangkan wilayah dengan curah hujan rata-rata 3500-4000 mmtahun mempunyai luasan 26.700 ha atau 9. Secara umum persebaran Curah Hujan semakin ke arah selatan semakin meningkat

Dokumen yang terkait

Extension of Farmers in Marginal Land The Innovation Adoption Case Study on Integrated Dry Land Farming in Cianjur and Garut Regencies, West Java Province

1 20 286

The Method of Economic Valuation of Environmental Damage Caused by Land and Forest Fires (A Case Study in Sintang Regency, West Kalimantan)

3 56 279

Examination of Land Degradation based on Erosion Potential using Revised Universal Soil Loss Equation (A Study Case of Bandung Regency, West Java, Indonesia)

0 9 200

Land Use Classification with Back Propagation Neural Network and The Maximum Likelihood Method: A Case Study in Ciliwung Watershed, West Java, Indonesia.

0 13 228

The Method of Economic Valuation of Environmental Damage Caused by Land and Forest Fires (A Case Study in Sintang Regency, West Kalimantan)

1 34 272

Extension of Farmers in Marginal Land: The Innovation Adoption Case Study on Integrated Dry-Land Farming in Cianjur and Garut Regencies, West Java Province

0 14 556

Local Institution: A Form of Socio-Ecological Adaptation in Landslide-Prone Areas (A Case of Landslide-Prone Community in Sukaraksa Village, Bogor Regency, West Java Province).

0 7 313

An Analysis of Potential Hazard and Risk for Flood and Landslide (Case Study in West Java Province)

2 19 308

Spatial Landuse Planning of Soybean Plantation as Analyzed by Land Evaluation and Dynamic System: a Case Study of Karawang Regency, West Java, Indonesia

0 7 5

Access to land in Sundanese Community : Case Study of Upland Peasant Hausehold in Kemang Village, West Java Indonesia

0 3 6