Saran KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

5. Wilayah yang mempunyai bahaya dan resiko longsor pada kelas sedang hingga tinggi secara dominan terdapat di wilayah bagian selatan Kabupaten Garut. Hal ini mengindikasikan bahwa wilayah ini perlu mendapatkan prioritas pembangunan wilayah untuk penanggulangan bencana di waktu yang akan datang. Secara adminitrastif wilayah-wilayah ini meliputi kecamatan-kecamatan Pekenjeng, Bungbulang, Cisewu, Telegong, Pamulihan, Cisompet, Banjarwangi, Cikelet, Cisurupan dan Cibalong.

6.2. Saran

Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya penilaian resiko longsor dirinci lebih dalam antara lain diperlukan parameter yang lebih banyak terutama dari aspek demografi jiwa serta nilai properti yang disetarakan dengan rupiah agar dapat diketahui lebih konkrit besarnya kerugian yang diperkirakan dalam resiko. Hal ini diharapkan dapat memudahkan bagi para penentu kebijakan Pemda Kabupaten Garut atau pemangku kepentingan lain stakeholders yang bertugas menangani pembangunan wilayah terkait dengan program penanggulangan bencana. DAFTAR PUSTAKA Alhasanah, F., 2006. Pemetaan Dan Analisis Daerah Rawan Tanah Longsor Serta Upaya Mitigasinya Menggunakan Sistem Informasi Geografis Studi Kasus Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang,Propinsi Jawa Barat.[tesis].Bogor.Sekolah Pasca Sarjana,Institut Pertanian Bogor. [Anonim]. 2009. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Garut http:www.garutkab.go.iddownload_filesarticleLPPD202009.pdf [1 Februari 2012]. [Anonim]. 2010. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Garut2005-2025. http:www.garutkab.go.idgalleriespdf_linkpemerintahankebijakanRPJ PD_2005-2025.pdf. [1 Februari 2012]. Arifin S, Ita C, Winarso. 2006. Implementasi Penginderaan Jauh dan SIG Untuk Inventarisasi Daerah Rawan Bencanan longsorPropinsi Lampung. Jurnal penginderaan Jauh Vol 3.Nb 1 Juni 2006:77-86. Arsyad., S. 1989. Konservasi Tanah dan Air, IPB, Bogor. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2006. Rencana Aksi Nasional Pengurangan Resiko bencana. Jakarta. Barus, B., 1999. Pemetaan Bahaya longsoran Berdasarkan Klsifikasi Statistika Peubah Tunggal Menggunakan SIG: Studi Kasus Daerah Ciawi-Puncak- Pacet,Jawa-Barat.J.II.Tan.Lingk.21:7-16. Barus, B dan U. S. Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografi Sarana Manajemen Sumberdaya. Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Bammelen, R.W. Van., 1970, The Geology of Indonesia,General Geology of Indonesia and AdjacentArchipeleagoes, The Hague: Government Printing Office. Gerrard, A.J., 1981. Soil and landforms “an integration of geomorphology and pedology”. George allen unwin. London. Handoko. 1995. Klimatologi Dasar. Bogor: Pustaka Jaya. Hardiyatmo, H., 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press. Hardjowigeno,S.1985. Genesis dan Klasifikasi tanah.fakultas pasca sarjana IPB.bogor. Hirnawan, R.F., 1993. Ketanggapan Stabilitas Lereng Perbukitan Rawan Gerakantanahatas Tanaman Keras, Hujan Gempa, Disertasi, UNPAD, 302pp. Di dalam : Zakaria, Z .2011. Analisis Kestabilan Lereng Tanah. Bandung.Laboratorium Geologi Teknik. Fakultas Teknik Geologi UNPAD. Jaya, N. S., 2005. Teknik Mendeteksi Lahan Longsor Menggunakan Citra Spot Multiwaktu :Studi kasus di Teradomari, Tochio dan Shidata Mura, Niigata, Jepang. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. X No. 1 : 31-48 2005 Artikel. Kabul Basah Suryolelono, 2002, Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar, Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM. Karnawati, D. 2003. Manajemen Bencana Gerakan Tanah. Diktat Kuliah.Yogyakarta : Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada. Di Dalam : Suranto,J.P. 2008. Kajian Pemanfaatan Lahan Pada Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor di Gununglurah, Cilongok, Banyumas. Tesis, UNDIP.magister teknik pengembangan wilyah dan kota. UNDIP.tesis. Karnawati, D. 2003. Manajemen Bencana Gerakan Tanah. Diktat Kuliah. Yogyakarta : Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada Di dalam: Febriana, I. 2004. Identifikasi dan Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor dengan Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Studi Kasus Di Kawasan Gunung Mandalawangi dan sekitarnya, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Kompas. 2011. Longsor di Garut Satu Orang Tewas. http:nasional.kompas.comread2011043019352579. [diakses tanggal 7 September 2012]. Lilesand, T. M., and Ralph, W. K., 1997. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra.Yogyakarta : Gadjah Mada University. Parlindungan, R.,Teuku, F. dan Dwikorita, K., 2008. Mitigasi Bencana Berbasis Masyarakat Pada Daerah Rawan Longsor di Desa Kalitlaga Kecamatan Pagetan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Forum Teknik Sipil No. XVIII3-September 2008. Pikiran rakyat. 2012. Dua Rumah Tertimbun Longsor, 9 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal http:www.pikiran-rakyat.comnode183836. [diakses tangga 7 September 2012]. Pramumijoyo, S., Dan Dwikorita, K. 2001.Penanganan Bencana Gerakan Tanah di Indonesia.makalah Jurusan Teknik Geologi,Fakultas Teknik,Universitas Gadjah Mada. Priyono, K.D., Priyana, Y. Priyono. 2006.Analisis Tingkat Bahaya Longsor Tanah Di Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara.Jurnal Forum geogarfi vol 20,no.2,Desember 2006:175-189. Sadisun, I. 2006. Usaha Pemahaman terhadap Stabilitas Lereng dan Longsoran Sebagai Langkah Awal dalam Mitigasi Bencana Longsoran.Workshop Penanganan Bencana Gerakan Tanah. Bandung. Sampurno, 1976. Geologi Daerah Longsor Jawa Barat, Geologi Indonesia, Jilid 3, No.1, Halaman 45-52. Di dalam : Utomo, E. et al, 2003. Studi Kebijakan Iptek,Zona Resiko Bencana Geologi Jawa Barat. Bandung. Pusat Penelitian Geoteknologi-LIPI Selby, M. J., 1993. Hillslope Material and Processes. Second edition, Oxford : Oxford University Press.. Suara merdeka. 2011. Material Longsor Menutupi Badan Jalan Bungbulang Garut. http:suaramerdeka.comv1index.phpreadnews20111127102886Mat erial-Longsor-Menutupi-Badan-Jalan-Bungbulang-Garut. [diakses tangga 7 September 2012]. Subhan. 2006. Identifikasi Dan Penentuan Faktor-Faktor Utama Penyebab Tanah Longsor Di Kabupaten Garut, Jawa Barat.[tesis].Bogor.Sekolah Pascasarjana.Institut Pertanian Bogor. Subowo, E. 2003. Pengenalan Gerakan Tanah. Bandung : Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Supriyono, Joko Purnomo, dan Mth Sri Budiastuti.1999. Hubungan Kemiringan Lereng dan Penggunaan Lahan Di Sisi Barat Gunung Lawu. Surakarta. Carakatani XXIV 2 : 149-155. Suranto, J. 2008.Kajian Pemanfaatan Lahan Pada Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor di Gununglurah,Cilongok,Banyumas.[tesis]. Semarang. Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Surono, 2005. Laporan Akhir Tahun Tentang Gejala Geologi di Tanah Air. http:www.scribd.comeE6B0B4E8B0B7E58FA1E5 B1B1d38301642-Bencana-Alam-Tanah-Longsor-Di-Propinsi-Jawa- Barat [ diakses 27 Mei 2012 Suryaatmojo, H. dan Sri, A. S., 2008.Pemilihan Vegetasi Untuk Pengendalian Longsor Lahan.Jurnal Kebencanaan Indonesia Vol.1 No.5. Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh Jilid I. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Sutanto. 1987. Penginderaan Jauh Jilid II. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Tejakusuma,I.2007. Ancaman Bencana Longsor. Jurnal Alami vol.12 nomor 2 tahun 2007. Thornbury, W. D. 1969. Principle of Geomorphology. Second Edition. John Wiley and Sons, Inc. New York – London – Sydney – Toronto. Tondobala, L. 2011. Pendekatan Untuk Menentukan Kawasan Rawan Bencana di Pulau Sulawesi. Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 40-52. Van Zuidam, R.A. 1985. Guide to Geomorphologic Aerial Photographic Interpretation and Mapping. Netherland : The Haque Martinus Nijhoff. Wahyono. 1994. Mitigasi Bencana Alam Gerakan Tanah di Jawa Barat. Prosiding Seminar Geologi Lingkungan dan Perencanaan Regional, Bandung November 15-16. Di dalam : Utomo, E. et al, 2003. Studi Kebijakan Iptek,Zona Resiko Bencana Geologi Jawa Barat. Bandung. Pusat Penelitian Geoteknologi- LIPI. Wiradisastra, U.S., Tjahjono B., Gandasasmita K., Barus B., Munibah K. 2002. Geomorfologi dan Analisis Lansekap. Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. Wibowo, Y.S., Eko, S., Herryal, Z. A., Pola Struktur Geologi di Daerah Sukabumi Selatan, Implikasinya Terhadap Bencana Geologi. Kumpulan Prosiding Geologi Indonesia.2000. Bandung. Yunarto. 2010. Penyusunan Peta Zona Potensi Bencana Alam Geologi Gerakan Tanah Berbasis Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Wilayah Cianjur Selatan, Jawabarat. Laporan Akhir Program Insentif Peneliti dan Perekayasa LIPI. Zakaria, Z .2011. Analisis Kestabilan Lereng Tanah. Bandung.Laboratorium Geologi Teknik, Fakultas Teknik Geologi UNPAD. Zulmunir, S.2010. Longsor Kembali telan Korban. http:www.tempo.coreadnews20101208178297378Longsor-Garut- Kembali-Telan-Korban. [diakses tangga 7 September 2012]. Lampiran Gambar 1. Hasil Pengamatan Lapang Gambar Gambar Longsor Sukalaksana, Kec.Sucinaraja X : 830452,Y : 9199898, Zona 48S Longsor Girimukti, Kec.Cisewu X : 77650,Y : 9188436, Zona 48S Longsor Pekenjeng, Kec.Pamulihan X : 798115,Y : 9180931, Zona 48S Longsor Gunamekar, Kec.Bungbulang X : 790173 , Y : 9174989, Zona 48S Longsor Sukarame, Kec. Caringin X : 782233, Y : 9178008, Zona 48S Longsor Sindangsari, Kec. Cigedug X : 810458, Y : 9191415, Zona 48S Longsor, Sukarame, Kec. Caringin X : 782318, Y : 9178136, Zona 48S Longsor, Wangunjaya, Kec.Pekenjeng X : 794162, Y : 9179362, Zona 48S Longsor Sukajaya, Kec.cisewu X : 778511,Y : 9182844, Zona 48S Longsor Godog, Kec.Karangpawitan X : 826985, Y : 9198296, Zona 48S Longsor Balewangi, Kec.Cisurupan X : 801371, Y : 9190603, Zona 48S Longsor Girimukti, Kec.Cisewu X : 775850, Y : 9187247, Zona 48S Longsor Sukajaya, Kec.Cisewu X : 780083, Y : 9180029, Zona 48S Longsoran, Ds.Sukanagara,Kec.Csiompet X : 807239, Y : 9161692, Zona 48S Hutan Balewangi, Kec.Cisurupan X : 802385, Y : 9191651, Zona 48S Ladang Cibatu, Kec.Cibatu X : 827273, Y : 9213566, Zona 48S Lahan Terbuka Balewangi, Kec. Cisurupan, X : 801720, Y : 9190623 Zona 48S Perairan Bagendit, Kec.Banyuresmi X : 825975, Y : 9207562, Zona 48S Sawah Kutanagara, Kec. Malangbong X : 174359, Y : 9217306, Zona 49S Semak Belukar Purbayani, Kec. Caringin X : 781624, Y : 9164932, Zona 48S Kebun Campuran Karangmulya, Kec. Kadungora X : 818150, Y : 9216688, Zona 48S Perkebunan Cikandang, Kec.Cikajang X : 803338, Y :9183633, Zona 48S Tabel 1 .Hasil Pengamatan Lapang No Desa Kecamatan X y Elevasi Lereng Penggunaan lahan Lokasi Kejadian 1 Campaka Malangbong 179441 9217388 739m 13 Kebun Campuran Dekat Pemukiman 2 Cikarag Malangbong 180939 9214662 818m 16 Kebun campuran Tengah Bukit 3 Cinagara Malangbong 178294 9214758 858m 12 Kebun campuran Tengah Bukit 4 Kutanagara Malangbong 174298 9216196 793m 14 Kebun campuran Tengah Bukit 5 Karangmulya Kadungora 818150 9216688 772m 20 Ladang Kaki Bukit 6 Dano Leles 816113 9213218 1020m 19 Ladang Kaki Bukit 7 Sukalaksana Sucinaraja 830452 9199898 1104m 23 Ladang Dekat Jalan 8 Godog Karangpawitan 826985 9198296 1140m 15 Pemukiman Dekat Jalan 9 Sindangsari Cigedug 810458 9191415 1201m 20 Pemukiman Dekat Pemukiman 10 Cintanagara Cigedug 810276 9192337 1161m 10 ladang Dekat Jalan 11 Balewangi Cisurupan 801371 9190603 2198m 46 Hutan Dekat Kawah 12 Pananjung Pamulihan 800307 9181274 1045m 25 Kebun Campuran Atas Bukit 13 Pakenjeng Pamulihan 798115 9180931 837m 35 Kebun campuran Dekat Jalan 14 Pakenjeng2 Pamulihan 797507 9180256 766m 12 Pemukiman Dekat Pemukiman 15 Garumukti Pamulihan 796169 9180508 695m 35 Pemukiman Dekat Jalan 16 Garumukti2 Pamulihan 794964 9180061 650m 21 Kebun campuran Tengah Bukit 17 Garumukti3 Pamulihan 794237 9179690 680m 21 Kebun campuran Tengah Bukit 18 Wangunjaya Pakenjeng 794162 9179362 680m 25 Kebun campuran Tengah Bukit 19 Tanjungjaya Pakenjeng 790623 9175095 760m 25 Kebun campuran Pinggiran Jalan 20 Gunamekar Bungbulang 790173 9174989 679m 25 Kebun campuran Dekat Pemukiman 21 Bungbulang Bungbulang 787812 9175358 430m 11 Pemukiman Tengah Bukit 22 Sukarame Caringin 782318 9178136 750m 40 Kebun campuran Pinggiran Jalan 23 Sukarame2 Caringin 782233 9178008 767m 40 Kebun campuran Tebing Pinggiran Jalan 24 Sukarame3 Caringin 781047 9178277 838m 36 Kebun campuran Tengah Bukit 25 Sukajaya1 Cisewu 780083 9180029 655m 39 Kebun campuran Tebing Pinggiran Jalan 26 Sukajaya2 Cisewu 779305 9181326 751m 27 Kebun campuran Tengah Bukit No Desa Kecamatan X y Elevasi Lereng Penggunaan lahan Lokasi Kejadian 27 Sukajaya3 Cisewu 778964 9181664 724m 39 Kebun campuran Tebing Pinggiran Jalan 28 Sukajaya4 Cisewu 778511 9182844 720m 37 Kebun campuran Tengah Bukit 29 Cisewu1 Cisewu 775724 9185856 598m 39 Kebun campuran Tengah Bukit 30 Cisewu2 Cisewu 775244 9187362 570m 35 Kebun campuran Tebing Pinggiran Sungai 31 Cisewu3 Cisewu 775125 9187247 601m 40 Kebun campuran Pinggiran Jalan 32 Girimukti Cisewu 775850 9187834 701m 40 Kebun campuran Tebing Pinggiran Jalan 33 Girimukti2 Cisewu 776218 9188114 580m 32 Kebun campuran Tebing Pinggiran Sungai 34 Girimukti3 Cisewu 776506 9188436 606m 40 Kebun campuran Tengah Bukit 35 Sukanagara1 Cisompet 804517 9157406 120m 15 Kebun campuran Tengah Bukit 36 Sukanagara2 Cisompet 805266 9157709 161m 15 Kebun campuran Tengah Bukit 37 Sukangara3 Cisompet 806219 9160286 180m 25 Kebun campuran Tebing Pinggiran Sungai 38 Sukanagara4 Cisompet 807239 9161692 226m 32 Kebun campuran Tengah Bukit 39 Neglasari Cisompet 810574 9169334 788m 15 Kebun campuran Dekat Pemukiman 40 Sukamukti Cisompet 808796 9163591 347m 30 Kebun campuran Tengah Bukit 41 Mekarwangi Cihurip 811937 9169985 930m 40 Hutan Tengah Bukit 42 Mekarwangi2 Cihurip 812893 9171945 891m 24 Hutan Pinggiran Jalan 43 Tanjungjaya Banjarwangi 814796 9182231 1325m 25 Ladang Tebing Pinggiran Jalan Tabel 2. Sebaran Luasan Formasi Geologi Lembar Garut Formasi Geologi Luasha Luas Titik Longsor Densitytitikha Kejadian Longsor Densitykejadianha Aluvial 8299 2.69 Aluvial dan Endapan Koastal 145 0.05 Andesit 200 0.06 Andesit Horenblenda 48 0.02 Andesit Piroksen 60 0.02 Batuan Gamping Terumbu 2918 0.95 Batuan Gunung api Guntur-Pangkalan 13326 4.32 Batuan Gunungapi Sangianganjung 145 0.05 Batuan Terobosan 3427 1.11 Breksi Produk Batuan Gunungapi Tua 1161 0.38 Diorit Kuarsa 124 0.04 Eflata Gunungapi Papandayan 3841 1.25 Formasi Bentang 14549 4.72 Formasi Jampang 1463 0.47 Formasi Koleberes 2147 0.70 GunungApi Mandalawangi – Mandalagi 1766 0.57 Hasil Gunung api Tua 513 0.17 Hasil Gunungapi Tua 4496 1.46 Kolovial 108 0.04 Lava Guntur 3558 1.15 Lava Hasil Gunungapi Tua 587 0.19 Produk Gunungapi tua tak terurai 2487 0.81 Tuff batuapung dan breksi 2263 0.73 Waringin-Bedil Andesit 6018 1.95 Endapan Remah Lepas Gunung Muda Tak Terurai 16979 5.51 1 0.000058895 1 0.000058895 Endapan Piroklastik 46498 15.08 4 0.000086025 9 0.000193556 Breksi Hasil Batuan Gunungapi Tua 23277 7.55 6 0.000257766 8 0.000343689 Batuan Gunungapi Muda 60899 19.76 11 0.000180628 29 0.000476202 Anggota Tufa dan Breksi 86946 28.21 23 0.000264531 57 0.000655577 Total 308247 100 45 0.000145987 104 0.000337392 Tabel 3. Sebaran Luasan Jenis Tanah Kabupaten Garut Jenis Tanah Luasha Luas Titik Longsor Densitytitikha Kejadian Longsor Densitykejadianha Aluvial Coklat Kelabu 15533 5 Aluvial Hidromorf 3912 1.3 Andosol Coklat 4877 1.6 Andosol Coklat Kekuningan 4217 1.4 Asosiasi Latosol Coklat dan Regosol Kelabu 3562 1.2 Asosiasi Latosol Coklat Kemerahan dan Latosol Coklat 10300 3.3 Komplek Latosol Merah Kekuningan,Latosol Coklat,Podsolik Merah Kekuningan dan Litosol 996 0.3 Komplek Regosol Kelabu dan Litosol 3674 1.2 Komplek Renzina dan Litosol 3514 1.13 Latosol Coklat Kekuningan 558 0.2 Regosol Kelabu 1222 0.5 Latosol Coklat Tua Kemerahan 3657 1.24 0.000000000 Latosol Coklat 25524 8.23 2 0.000078359 5 0.000195898 Komplek Regosol dan Litosol 19961 6.5 1 0.000050098 4 0.000200392 Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 76688 24.8 15 0.000195598 30 0.000391195 Komplek Podsolik Merah Kekuningan,Podsolik Kuning,dan Regosol 130053 42.1 25 0.000192229 63 0.000484416 Total 308247 100 45 0.000145987 104 0.000337392 Tabel 4. Perubahan Penggunaan Lahan Tahun 2008-2012 Penggunaan Lahan ha Hutan Kebun Campuran Ladang Lahan Terbuka Pemukiman Perairan Perkebunan Sawah Semak Belukar Total Hutan 49148 383 132 9 49671 Kebun Campuran 78491 251 238 94 79074 Ladang 115 67486 136 2867.96 72 70677 Lahan Terbuka 99 4666 12 4776 Pemukiman 18210 18160 Perairan 192 192 Perkebunan 21679.40 21679 Sawah 234 48753 48988 Semak Belukar 320 14656 14976 Total 49247 78989 67872 4666 18839 192 24547 49239 14656 308247 Tabel 5. Analisis Wilayah Rawan Bahaya Longsor Kecamatan Sangat Rendahha Rendah Ha Menengah ha Tinggi ha Sangat Tinggi ha Banjarwangi 32 6951 4460 Banyuresmi 2989 1072 476 Bayongbong 604 1536 1770 710 Blubur Limbangan 1343 4806 2383 Bungbulang 91 7667 9346 2 Caringin 463 5139 6181 Cibalong 1747 6237 8483 4220 Cibatu 1148 1806 951 Cibiuk 670 1439 95 Cigedug 983 1224 1139 Cihurip 1102 4241 Cikajang 1367 4890 4436 4 Cikelet 650 794 6755 9445 Cilawu 1 2437 4404 437 Cisewu 45 6652 9914 Cisompet 76 4820 12566 Cisurupan 2246 5095 2013 Garut Kota 161 1849 908 25 Kadungora 205 1939 1811 12 Karangpawitan 1623 2117 1402 17 Karangtengah 686 2171 Kersamanah 127 1337 1010 Leles 102 1781 5656 133 Leuwigoong 941 1291 99 Malangbong 262 5395 4920 Mekarmukti 10 2984 1356 Pakenjeng 5156 13780 191 Pameungpeuk 847 1301 840 1703 Pamulihan 634 7060 4870 25 Pangatikan 520 587 970 15 Pasirwangi 718 2965 1968 Peundeuy 149 1500 3152 Samarang 1813 3811 124 Selaawi 463 2415 731 Singajaya 429 1986 1900 Sucinaraja 337 528 2175 145 Sukaresmi 191 656 1176 1178 Sukawening 756 1719 1348 Talegong 661 6845 3662 Tarogong Kaler 13 2674 2713 40 Tarogong Kidul 13 1643 24 Wanaraja 654 897 684 7 Total Luas ha 16369 58660 129800 103196 222 Total Luas 5.31

19.03 42.11

Dokumen yang terkait

Extension of Farmers in Marginal Land The Innovation Adoption Case Study on Integrated Dry Land Farming in Cianjur and Garut Regencies, West Java Province

1 20 286

The Method of Economic Valuation of Environmental Damage Caused by Land and Forest Fires (A Case Study in Sintang Regency, West Kalimantan)

3 56 279

Examination of Land Degradation based on Erosion Potential using Revised Universal Soil Loss Equation (A Study Case of Bandung Regency, West Java, Indonesia)

0 9 200

Land Use Classification with Back Propagation Neural Network and The Maximum Likelihood Method: A Case Study in Ciliwung Watershed, West Java, Indonesia.

0 13 228

The Method of Economic Valuation of Environmental Damage Caused by Land and Forest Fires (A Case Study in Sintang Regency, West Kalimantan)

1 34 272

Extension of Farmers in Marginal Land: The Innovation Adoption Case Study on Integrated Dry-Land Farming in Cianjur and Garut Regencies, West Java Province

0 14 556

Local Institution: A Form of Socio-Ecological Adaptation in Landslide-Prone Areas (A Case of Landslide-Prone Community in Sukaraksa Village, Bogor Regency, West Java Province).

0 7 313

An Analysis of Potential Hazard and Risk for Flood and Landslide (Case Study in West Java Province)

2 19 308

Spatial Landuse Planning of Soybean Plantation as Analyzed by Land Evaluation and Dynamic System: a Case Study of Karawang Regency, West Java, Indonesia

0 7 5

Access to land in Sundanese Community : Case Study of Upland Peasant Hausehold in Kemang Village, West Java Indonesia

0 3 6