5. Wilayah yang mempunyai bahaya dan resiko longsor pada kelas
sedang hingga tinggi secara dominan terdapat di wilayah bagian selatan Kabupaten Garut. Hal ini mengindikasikan bahwa wilayah ini
perlu mendapatkan
prioritas pembangunan
wilayah untuk
penanggulangan bencana di waktu yang akan datang. Secara adminitrastif wilayah-wilayah ini meliputi kecamatan-kecamatan
Pekenjeng, Bungbulang, Cisewu, Telegong, Pamulihan, Cisompet, Banjarwangi, Cikelet, Cisurupan dan Cibalong.
6.2. Saran
Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya penilaian resiko longsor dirinci lebih dalam antara lain diperlukan parameter yang lebih banyak terutama dari
aspek demografi jiwa serta nilai properti yang disetarakan dengan rupiah agar dapat diketahui lebih konkrit besarnya kerugian yang diperkirakan dalam resiko.
Hal ini diharapkan dapat memudahkan bagi para penentu kebijakan Pemda Kabupaten Garut atau pemangku kepentingan lain stakeholders yang bertugas
menangani pembangunan wilayah terkait dengan program penanggulangan bencana.
DAFTAR PUSTAKA
Alhasanah, F., 2006. Pemetaan Dan Analisis Daerah Rawan Tanah Longsor Serta Upaya Mitigasinya Menggunakan Sistem Informasi Geografis Studi
Kasus Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang,Propinsi Jawa Barat.[tesis].Bogor.Sekolah Pasca Sarjana,Institut Pertanian Bogor.
[Anonim]. 2009. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Garut http:www.garutkab.go.iddownload_filesarticleLPPD202009.pdf [1
Februari 2012]. [Anonim]. 2010. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Garut2005-2025. http:www.garutkab.go.idgalleriespdf_linkpemerintahankebijakanRPJ
PD_2005-2025.pdf. [1 Februari 2012].
Arifin S, Ita C, Winarso. 2006. Implementasi Penginderaan Jauh dan SIG Untuk Inventarisasi Daerah Rawan Bencanan longsorPropinsi Lampung.
Jurnal penginderaan Jauh Vol 3.Nb 1 Juni 2006:77-86. Arsyad., S. 1989. Konservasi Tanah dan Air, IPB, Bogor.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2006. Rencana Aksi Nasional Pengurangan Resiko bencana. Jakarta.
Barus, B., 1999. Pemetaan Bahaya longsoran Berdasarkan Klsifikasi Statistika Peubah Tunggal Menggunakan SIG: Studi Kasus Daerah Ciawi-Puncak-
Pacet,Jawa-Barat.J.II.Tan.Lingk.21:7-16. Barus, B dan U. S. Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografi Sarana
Manajemen Sumberdaya.
Laboratorium Penginderaan
Jauh dan
Kartografi. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Bammelen, R.W. Van., 1970, The Geology of Indonesia,General Geology of
Indonesia and AdjacentArchipeleagoes, The Hague: Government Printing Office.
Gerrard, A.J., 1981. Soil and landforms “an integration of geomorphology and
pedology”. George allen unwin. London. Handoko. 1995. Klimatologi Dasar. Bogor: Pustaka Jaya.
Hardiyatmo, H., 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Hardjowigeno,S.1985. Genesis dan Klasifikasi tanah.fakultas pasca sarjana IPB.bogor.
Hirnawan, R.F., 1993. Ketanggapan Stabilitas Lereng Perbukitan Rawan Gerakantanahatas Tanaman Keras, Hujan Gempa, Disertasi, UNPAD,
302pp. Di dalam : Zakaria, Z .2011. Analisis Kestabilan Lereng Tanah. Bandung.Laboratorium Geologi Teknik. Fakultas Teknik Geologi
UNPAD.
Jaya, N. S., 2005. Teknik Mendeteksi Lahan Longsor Menggunakan Citra Spot Multiwaktu :Studi kasus di Teradomari, Tochio dan Shidata Mura,
Niigata, Jepang. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. X No. 1 : 31-48 2005 Artikel.
Kabul Basah Suryolelono, 2002, Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar, Yogyakarta: Fakultas
Teknik UGM. Karnawati,
D. 2003.
Manajemen Bencana
Gerakan Tanah.
Diktat Kuliah.Yogyakarta : Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada.
Di Dalam : Suranto,J.P. 2008. Kajian Pemanfaatan Lahan Pada Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor di Gununglurah, Cilongok, Banyumas.
Tesis, UNDIP.magister teknik pengembangan wilyah dan kota. UNDIP.tesis.
Karnawati, D. 2003. Manajemen Bencana Gerakan Tanah. Diktat Kuliah. Yogyakarta : Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada Di dalam:
Febriana, I. 2004. Identifikasi dan Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor dengan Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh dan
Sistem Informasi Geografis Studi Kasus Di Kawasan Gunung Mandalawangi dan sekitarnya, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
[Skripsi].
Departemen Konservasi
Sumberdaya Hutan.
Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Kompas. 2011. Longsor di Garut Satu Orang Tewas. http:nasional.kompas.comread2011043019352579. [diakses tanggal
7 September 2012]. Lilesand, T. M., and Ralph, W. K., 1997. Penginderaan Jauh dan Interpretasi
Citra.Yogyakarta : Gadjah Mada University.
Parlindungan, R.,Teuku, F. dan Dwikorita, K., 2008. Mitigasi Bencana Berbasis
Masyarakat Pada Daerah Rawan Longsor di Desa Kalitlaga Kecamatan Pagetan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Forum Teknik Sipil No.
XVIII3-September 2008.
Pikiran rakyat. 2012. Dua Rumah Tertimbun Longsor, 9 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
http:www.pikiran-rakyat.comnode183836. [diakses tangga 7 September 2012].
Pramumijoyo, S., Dan Dwikorita, K. 2001.Penanganan Bencana Gerakan Tanah di Indonesia.makalah Jurusan Teknik Geologi,Fakultas Teknik,Universitas
Gadjah Mada. Priyono, K.D., Priyana, Y. Priyono. 2006.Analisis Tingkat Bahaya Longsor Tanah
Di Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara.Jurnal Forum geogarfi vol 20,no.2,Desember 2006:175-189.
Sadisun, I. 2006. Usaha Pemahaman terhadap Stabilitas Lereng dan Longsoran Sebagai Langkah Awal dalam Mitigasi Bencana Longsoran.Workshop
Penanganan Bencana Gerakan Tanah. Bandung. Sampurno, 1976. Geologi Daerah Longsor Jawa Barat, Geologi Indonesia, Jilid 3,
No.1, Halaman 45-52. Di dalam : Utomo, E. et al, 2003. Studi Kebijakan Iptek,Zona Resiko Bencana Geologi Jawa Barat. Bandung. Pusat
Penelitian Geoteknologi-LIPI
Selby, M. J., 1993. Hillslope Material and Processes. Second edition, Oxford : Oxford University Press..
Suara merdeka. 2011. Material Longsor Menutupi Badan Jalan Bungbulang Garut.
http:suaramerdeka.comv1index.phpreadnews20111127102886Mat erial-Longsor-Menutupi-Badan-Jalan-Bungbulang-Garut. [diakses tangga
7 September 2012].
Subhan. 2006. Identifikasi Dan Penentuan Faktor-Faktor Utama Penyebab Tanah Longsor Di Kabupaten Garut, Jawa Barat.[tesis].Bogor.Sekolah
Pascasarjana.Institut Pertanian Bogor. Subowo, E. 2003. Pengenalan Gerakan Tanah. Bandung : Pusat Volkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Supriyono, Joko Purnomo, dan Mth Sri Budiastuti.1999. Hubungan Kemiringan
Lereng dan Penggunaan Lahan Di Sisi Barat Gunung Lawu. Surakarta. Carakatani XXIV 2 : 149-155.
Suranto, J. 2008.Kajian Pemanfaatan Lahan Pada Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor di Gununglurah,Cilongok,Banyumas.[tesis]. Semarang.
Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Surono, 2005. Laporan Akhir Tahun Tentang Gejala Geologi di Tanah Air.
http:www.scribd.comeE6B0B4E8B0B7E58FA1E5 B1B1d38301642-Bencana-Alam-Tanah-Longsor-Di-Propinsi-Jawa-
Barat [ diakses 27 Mei 2012
Suryaatmojo, H. dan Sri, A. S., 2008.Pemilihan Vegetasi Untuk Pengendalian Longsor Lahan.Jurnal Kebencanaan Indonesia Vol.1 No.5.
Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh Jilid I. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Sutanto. 1987. Penginderaan Jauh Jilid II. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Tejakusuma,I.2007. Ancaman Bencana Longsor. Jurnal Alami vol.12 nomor 2 tahun 2007.
Thornbury, W. D. 1969. Principle of Geomorphology. Second Edition. John Wiley and Sons, Inc. New York
– London – Sydney – Toronto. Tondobala, L. 2011. Pendekatan Untuk Menentukan Kawasan Rawan Bencana di
Pulau Sulawesi. Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 40-52.
Van Zuidam, R.A. 1985. Guide to Geomorphologic Aerial Photographic Interpretation and Mapping. Netherland : The Haque Martinus Nijhoff.
Wahyono. 1994. Mitigasi Bencana Alam Gerakan Tanah di Jawa Barat. Prosiding Seminar Geologi Lingkungan dan Perencanaan Regional, Bandung
November 15-16. Di dalam : Utomo, E. et al, 2003. Studi Kebijakan Iptek,Zona Resiko Bencana Geologi Jawa Barat. Bandung. Pusat
Penelitian Geoteknologi- LIPI.
Wiradisastra, U.S., Tjahjono B., Gandasasmita K., Barus B., Munibah K. 2002. Geomorfologi dan Analisis Lansekap. Laboratorium Penginderaan Jauh
dan Kartografi, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. Wibowo, Y.S., Eko, S., Herryal, Z. A., Pola Struktur Geologi di Daerah
Sukabumi Selatan, Implikasinya Terhadap Bencana Geologi. Kumpulan Prosiding Geologi Indonesia.2000. Bandung.
Yunarto. 2010. Penyusunan Peta Zona Potensi Bencana Alam Geologi Gerakan Tanah Berbasis Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis
Wilayah Cianjur Selatan, Jawabarat. Laporan Akhir Program Insentif Peneliti dan Perekayasa LIPI.
Zakaria, Z .2011. Analisis Kestabilan Lereng Tanah. Bandung.Laboratorium Geologi Teknik, Fakultas Teknik Geologi UNPAD.
Zulmunir, S.2010. Longsor Kembali telan Korban. http:www.tempo.coreadnews20101208178297378Longsor-Garut-
Kembali-Telan-Korban. [diakses tangga 7 September 2012].
Lampiran
Gambar 1. Hasil Pengamatan Lapang
Gambar Gambar
Longsor Sukalaksana, Kec.Sucinaraja X : 830452,Y : 9199898, Zona 48S
Longsor Girimukti, Kec.Cisewu X : 77650,Y : 9188436, Zona 48S
Longsor Pekenjeng, Kec.Pamulihan X : 798115,Y : 9180931, Zona 48S
Longsor Gunamekar, Kec.Bungbulang X : 790173 , Y : 9174989, Zona 48S
Longsor Sukarame, Kec. Caringin X : 782233, Y : 9178008, Zona 48S
Longsor Sindangsari, Kec. Cigedug X : 810458, Y : 9191415, Zona 48S
Longsor, Sukarame, Kec. Caringin X : 782318, Y : 9178136, Zona 48S
Longsor, Wangunjaya, Kec.Pekenjeng X : 794162, Y : 9179362, Zona 48S
Longsor Sukajaya, Kec.cisewu X : 778511,Y : 9182844, Zona 48S
Longsor Godog, Kec.Karangpawitan X : 826985, Y : 9198296, Zona 48S
Longsor Balewangi, Kec.Cisurupan X : 801371, Y : 9190603, Zona 48S
Longsor Girimukti, Kec.Cisewu X : 775850, Y : 9187247, Zona 48S
Longsor Sukajaya, Kec.Cisewu X : 780083, Y : 9180029, Zona 48S
Longsoran, Ds.Sukanagara,Kec.Csiompet X : 807239, Y : 9161692, Zona 48S
Hutan Balewangi, Kec.Cisurupan X : 802385, Y : 9191651, Zona 48S
Ladang Cibatu, Kec.Cibatu X : 827273, Y : 9213566, Zona 48S
Lahan Terbuka Balewangi, Kec. Cisurupan, X : 801720, Y : 9190623
Zona 48S Perairan Bagendit, Kec.Banyuresmi
X : 825975, Y : 9207562, Zona 48S
Sawah Kutanagara, Kec. Malangbong X : 174359, Y : 9217306, Zona 49S
Semak Belukar Purbayani, Kec. Caringin X : 781624, Y : 9164932, Zona 48S
Kebun Campuran Karangmulya, Kec. Kadungora X : 818150, Y : 9216688,
Zona 48S Perkebunan Cikandang, Kec.Cikajang
X : 803338, Y :9183633, Zona 48S
Tabel 1 .Hasil Pengamatan Lapang
No Desa Kecamatan
X y
Elevasi Lereng
Penggunaan lahan
Lokasi Kejadian
1 Campaka
Malangbong 179441 9217388 739m
13 Kebun
Campuran Dekat
Pemukiman 2
Cikarag Malangbong
180939 9214662 818m 16
Kebun campuran
Tengah Bukit 3
Cinagara Malangbong
178294 9214758 858m 12
Kebun campuran
Tengah Bukit 4
Kutanagara Malangbong
174298 9216196 793m 14
Kebun campuran
Tengah Bukit 5
Karangmulya Kadungora 818150 9216688 772m
20 Ladang
Kaki Bukit 6
Dano Leles
816113 9213218 1020m 19
Ladang Kaki Bukit
7 Sukalaksana
Sucinaraja 830452 9199898 1104m
23 Ladang
Dekat Jalan 8
Godog Karangpawitan 826985 9198296 1140m
15 Pemukiman
Dekat Jalan 9
Sindangsari Cigedug
810458 9191415 1201m 20
Pemukiman Dekat
Pemukiman 10
Cintanagara Cigedug
810276 9192337 1161m 10
ladang Dekat Jalan
11 Balewangi
Cisurupan 801371 9190603 2198m
46 Hutan
Dekat Kawah 12
Pananjung Pamulihan
800307 9181274 1045m 25
Kebun Campuran
Atas Bukit 13
Pakenjeng Pamulihan
798115 9180931 837m 35
Kebun campuran
Dekat Jalan 14
Pakenjeng2 Pamulihan
797507 9180256 766m 12
Pemukiman Dekat
Pemukiman 15
Garumukti Pamulihan
796169 9180508 695m 35
Pemukiman Dekat Jalan
16 Garumukti2
Pamulihan 794964 9180061 650m
21 Kebun
campuran Tengah Bukit
17 Garumukti3
Pamulihan 794237 9179690 680m
21 Kebun
campuran Tengah Bukit
18 Wangunjaya
Pakenjeng 794162 9179362 680m
25 Kebun
campuran Tengah Bukit
19 Tanjungjaya
Pakenjeng 790623 9175095 760m
25 Kebun
campuran Pinggiran Jalan
20 Gunamekar
Bungbulang 790173 9174989 679m
25 Kebun
campuran Dekat
Pemukiman 21
Bungbulang Bungbulang
787812 9175358 430m 11
Pemukiman Tengah Bukit
22 Sukarame
Caringin 782318 9178136 750m
40 Kebun
campuran Pinggiran Jalan
23 Sukarame2
Caringin 782233 9178008 767m
40 Kebun
campuran Tebing
Pinggiran Jalan 24
Sukarame3 Caringin
781047 9178277 838m 36
Kebun campuran
Tengah Bukit 25
Sukajaya1 Cisewu
780083 9180029 655m 39
Kebun campuran
Tebing Pinggiran Jalan
26 Sukajaya2
Cisewu 779305 9181326 751m
27 Kebun
campuran Tengah Bukit
No Desa Kecamatan
X y
Elevasi Lereng
Penggunaan lahan
Lokasi Kejadian
27 Sukajaya3
Cisewu 778964
9181664 724m 39
Kebun campuran
Tebing Pinggiran Jalan
28 Sukajaya4
Cisewu 778511
9182844 720m 37
Kebun campuran
Tengah Bukit 29
Cisewu1 Cisewu
775724 9185856 598m
39 Kebun
campuran Tengah Bukit
30 Cisewu2
Cisewu 775244
9187362 570m 35
Kebun campuran
Tebing Pinggiran
Sungai
31 Cisewu3
Cisewu 775125
9187247 601m 40
Kebun campuran
Pinggiran Jalan 32
Girimukti Cisewu
775850 9187834 701m
40 Kebun
campuran Tebing
Pinggiran Jalan 33
Girimukti2 Cisewu
776218 9188114 580m
32 Kebun
campuran Tebing
Pinggiran Sungai
34 Girimukti3
Cisewu 776506
9188436 606m 40
Kebun campuran
Tengah Bukit 35
Sukanagara1 Cisompet
804517 9157406 120m
15 Kebun
campuran Tengah Bukit
36 Sukanagara2
Cisompet 805266
9157709 161m 15
Kebun campuran
Tengah Bukit 37
Sukangara3 Cisompet
806219 9160286 180m
25 Kebun
campuran Tebing
Pinggiran Sungai
38 Sukanagara4
Cisompet 807239
9161692 226m 32
Kebun campuran
Tengah Bukit 39
Neglasari Cisompet
810574 9169334 788m
15 Kebun
campuran Dekat
Pemukiman 40
Sukamukti Cisompet
808796 9163591 347m
30 Kebun
campuran Tengah Bukit
41 Mekarwangi
Cihurip 811937
9169985 930m 40
Hutan Tengah Bukit
42 Mekarwangi2 Cihurip
812893 9171945 891m
24 Hutan
Pinggiran Jalan 43
Tanjungjaya Banjarwangi
814796 9182231 1325m
25 Ladang
Tebing Pinggiran Jalan
Tabel 2. Sebaran Luasan Formasi Geologi Lembar Garut
Formasi Geologi Luasha Luas
Titik Longsor Densitytitikha
Kejadian Longsor
Densitykejadianha
Aluvial 8299
2.69 Aluvial dan Endapan Koastal
145 0.05
Andesit 200
0.06 Andesit Horenblenda
48 0.02
Andesit Piroksen 60
0.02 Batuan Gamping Terumbu
2918 0.95
Batuan Gunung api Guntur-Pangkalan 13326
4.32 Batuan Gunungapi Sangianganjung
145 0.05
Batuan Terobosan 3427
1.11 Breksi Produk Batuan Gunungapi Tua
1161 0.38
Diorit Kuarsa 124
0.04 Eflata Gunungapi Papandayan
3841 1.25
Formasi Bentang 14549
4.72 Formasi Jampang
1463 0.47
Formasi Koleberes 2147
0.70 GunungApi Mandalawangi
– Mandalagi 1766
0.57 Hasil Gunung api Tua
513 0.17
Hasil Gunungapi Tua 4496
1.46 Kolovial
108 0.04
Lava Guntur 3558
1.15 Lava Hasil Gunungapi Tua
587 0.19
Produk Gunungapi tua tak terurai 2487
0.81 Tuff batuapung dan breksi
2263 0.73
Waringin-Bedil Andesit 6018
1.95 Endapan Remah Lepas Gunung Muda Tak
Terurai 16979
5.51 1
0.000058895 1
0.000058895 Endapan Piroklastik
46498 15.08
4 0.000086025
9 0.000193556
Breksi Hasil Batuan Gunungapi Tua 23277
7.55 6
0.000257766 8
0.000343689 Batuan Gunungapi Muda
60899 19.76
11 0.000180628
29 0.000476202
Anggota Tufa dan Breksi 86946
28.21 23
0.000264531 57
0.000655577 Total
308247 100
45 0.000145987
104 0.000337392
Tabel 3. Sebaran Luasan Jenis Tanah Kabupaten Garut
Jenis Tanah Luasha Luas
Titik Longsor
Densitytitikha Kejadian
Longsor
Densitykejadianha
Aluvial Coklat Kelabu 15533
5 Aluvial Hidromorf
3912 1.3
Andosol Coklat 4877
1.6 Andosol Coklat Kekuningan
4217 1.4
Asosiasi Latosol Coklat dan Regosol Kelabu
3562 1.2
Asosiasi Latosol Coklat Kemerahan dan Latosol Coklat
10300 3.3
Komplek Latosol Merah Kekuningan,Latosol Coklat,Podsolik
Merah Kekuningan dan Litosol 996
0.3 Komplek Regosol Kelabu dan Litosol
3674 1.2
Komplek Renzina dan Litosol 3514
1.13 Latosol Coklat Kekuningan
558 0.2
Regosol Kelabu 1222
0.5 Latosol Coklat Tua Kemerahan
3657 1.24
0.000000000 Latosol Coklat
25524 8.23
2 0.000078359
5 0.000195898
Komplek Regosol dan Litosol 19961
6.5 1
0.000050098 4
0.000200392 Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol
Coklat 76688
24.8 15
0.000195598 30
0.000391195 Komplek Podsolik Merah
Kekuningan,Podsolik Kuning,dan Regosol 130053
42.1 25
0.000192229 63
0.000484416 Total
308247 100
45 0.000145987
104 0.000337392
Tabel 4. Perubahan Penggunaan Lahan Tahun 2008-2012
Penggunaan Lahan ha
Hutan Kebun
Campuran Ladang
Lahan Terbuka
Pemukiman Perairan Perkebunan Sawah
Semak Belukar
Total Hutan
49148 383
132 9
49671 Kebun Campuran
78491 251
238 94
79074 Ladang
115 67486
136 2867.96
72 70677
Lahan Terbuka 99
4666 12
4776 Pemukiman
18210 18160
Perairan 192
192 Perkebunan
21679.40 21679
Sawah 234
48753 48988
Semak Belukar 320
14656 14976
Total 49247
78989 67872
4666 18839
192 24547
49239 14656
308247
Tabel 5. Analisis Wilayah Rawan Bahaya Longsor
Kecamatan Sangat
Rendahha Rendah
Ha Menengah
ha Tinggi
ha Sangat
Tinggi ha Banjarwangi
32 6951
4460 Banyuresmi
2989 1072
476 Bayongbong
604 1536
1770 710
Blubur Limbangan
1343 4806
2383 Bungbulang
91 7667
9346 2
Caringin 463
5139 6181
Cibalong 1747
6237 8483
4220 Cibatu
1148 1806
951 Cibiuk
670 1439
95 Cigedug
983 1224
1139 Cihurip
1102 4241
Cikajang 1367
4890 4436
4 Cikelet
650 794
6755 9445
Cilawu 1
2437 4404
437 Cisewu
45 6652
9914 Cisompet
76 4820
12566 Cisurupan
2246 5095
2013 Garut Kota
161 1849
908 25
Kadungora 205
1939 1811
12 Karangpawitan
1623 2117
1402 17
Karangtengah 686
2171 Kersamanah
127 1337
1010 Leles
102 1781
5656 133
Leuwigoong 941
1291 99
Malangbong 262
5395 4920
Mekarmukti 10
2984 1356
Pakenjeng 5156
13780 191
Pameungpeuk 847
1301 840
1703 Pamulihan
634 7060
4870 25
Pangatikan 520
587 970
15 Pasirwangi
718 2965
1968 Peundeuy
149 1500
3152 Samarang
1813 3811
124 Selaawi
463 2415
731 Singajaya
429 1986
1900 Sucinaraja
337 528
2175 145
Sukaresmi 191
656 1176
1178 Sukawening
756 1719
1348 Talegong
661 6845
3662 Tarogong Kaler
13 2674
2713 40
Tarogong Kidul 13
1643 24
Wanaraja 654
897 684
7
Total Luas ha 16369
58660 129800
103196 222
Total Luas 5.31
19.03 42.11