dapat secara langsung diterapkan oleh pengelola Reksadana. Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dan diberi prioritas penanganan untuk mencapai kinerja
Reksadana yang efisien dan berbeda untuk masing-masing pengelola Reksadana.
4.3. Peringkat Reksadana berdasarkan Profitabilitas dan Efisiensi
Penilaian berdasarkan kombinasi antara tingkat profitabilitas dan efisiensi Reksadana menghasilkan suatu model pemeringkatan Reksadana. Pemeringkatan
Reksadana itu didasarkan pada pembobotan nilai dari masing-masing hasil perhitungan dengan kombinasi metode yang digunakan. Dengan memberikan
bobot nilai 54 pada Reksadana dengan kinerja tertinggi hingga 1 untuk Reksadana dengan kinerja terendah, diperoleh kombinasi nilai total Reksadana dari sisi
profitabilitasnya. Kemudian memberikan bobot 10 untuk Reksadana efisien dan 1 untuk Reksadana yang tidak efisien akan diperoleh nilai Reksadana berdasarkan
efisiensinya. Nilai tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan 10 Reksadana terbaik.
Sebagai contoh adalah Reksadana pendapatan tetap Schroder Dana Mantap Plus dari sisi profitabilitas menurut metode Sharpe menempati urutan ke-
1, sehingga memperoleh bobot nilai 54, berdasarkan rumus Treynor menempati ranking ke-3, sehingga memperoleh bobot nilai 52 dan berdasarkan Jensen urutan
ke-4 atau memiliki bobot nilai 51. Secara total dari sisi profitabilitas, Reksadana Schroder Dana Mantap Plus memiliki bobot nilai 54+52+51 = 157.
Hasil pembobotan tersebut digabungkan dengan nilai efisiensinya yang berjumlah 5 untuk Reksadana yang efisien dan 0 untuk yang tidak efisien.
Schroder Dana Mantap Plus adalah salah satu Reksadana pendapatan tetap yang
efisien diberi bobot nilai 5, sehingga nilai bobot totalnya adalah 157+5 = 162. Ini yang menjadikan Reksadana Schroder Dana Mantap Plus menduduki ranking 1
diantara Reksadana pendapatan tetap yang lainnya. Secara sederhana urutan perhitungannya digambarkan pada Tabel 13.
Tabel 13. Contoh perhitungan ranking total Reksadana pendapatan tetap
Sharpe Treynor Jensen Efisiensi TOTAL
Reksa dana
Ranking Nilai
a Ranking
Nilai b
Ranking Nilai
c EfisienTidak
Nilai d
Peringkat Nilai
e=a+b+c+d
Schroder Dana
Mantap Plus
1 54 3 52 4 51 Efisien 5 1 162
Pada Tabel 14, diperoleh 10 Reksadana terbaik berdasarkan kombinasi penilaian tingkat profitabilitas dan efisiensinya. Dari hasil analisa ini dapat
dipastikan bahwa Reksadana tersebut mampu memberikan kombinasi return, risiko dan efisiensi yang terbaik. Dari segi return mampu memberikan imbal hasil
tinggi dengan risiko wajar. Sedangkan dari sisi efisiensi, menunjukkan bahwa pengelolaan Reksadana tersebut telah dilakukan dengan baik dan profesional
dengan memperhatikan tingkat efisiensi perusahaan dalam menjalankan bisnis. Reksadana tersebut memberikan imbal hasil tinggi di masa depan dan lebih
mampu bertahan dalam masa krisis dibandingkan dengan Reksadana yang lain. Tabel 14. Sepuluh Reksadana terbaik berdasarkan profitabilitas dan efisiensi
Peringkat Reksadana Nilai
1 Schroder Dana Mantap Plus
162 2
Fortis Prima II 154
3 Danareksa Gebyar Indonesia II
152 4
Manulife Dana Tetap Pemerintah 148
5 Samuel Dana Pasti
142 6
Mahanusa Dana Lestari 139
7 Danamas Pasti
138 8
Danareksa Melati Dollar US 138
9 Mandiri Investa Dana Utama
135 10
BNI Dana Syariah 134
Hasil pemeringkatan ini dapat dijadikan pedoman yang berguna bagi para investor untuk menginvestasikan dananya. Kesepuluh Reksadana pendapatan
tetap ini merupakan pilihan yang tepat dan terbukti mampu menunjukkan tingkat profitabilitas yang tinggi serta pengelolaan dana yang baik, sehingga investor
tidak perlu khawatir untuk menempatkan dananya dalam jangka panjang, karena dalam situasi kritispun Reksadana tersebut tetap mampu memberikan imbal hasil
yang tinggi. Para manajer investasi Reksadana tersebut terbukti sangat jitu dalam
mengalokasikan portofolio pada instrumen-instrumen yang menguntungkan, terutama pada Obligasi atau surat utang pemerintah maupun swasta yang sangat
profitable dan mampu mempertahankan nilainya dalam kondisi perekonomian
yang tidak stabil.
4.4. Kajian Pengelolaan Portofolio Reksadana