Profitabilitas Menurut Jensen Tingkat Profitabilitas Reksadana

dominan pada beta CAPM. Kedua macam pengukuran mengasumsikan secara implisit bahwa uang secara bebas dapat dipinjam dan dipinjamkan pada tingkat bunga R. Asumsi ini diharuskan untuk menentukan garis investasi yang menguntungkan dengan tolak ukur R dan memungkinkan pengelompokkan Reksadana menurut kelompok risikonya risk class, sehingga terlihat bahwa meskipun pengukuran risiko yang digunakan berbeda, namun pengukuran kinerja berdasarkan pendekatan Treynor maupun Sharpe menghasilkan peringkat yang cenderung sama.

4.1.3. Profitabilitas Menurut Jensen

Secara teori perhitungan kinerja Reksadana menurut Jensen hanya memperhitungkan faktor risiko sistematis sama seperti pada metode Treynor. Namun demikian perbedaannya ada pada nilai alpha yang merupakan nilai perpotongan intercept pada persamaan regresi yang digunakan. Dengan menggunakan data rataan NAB bulanan, indeks Obligasi gabungan dan SBI maka dengan mudah dapat dihitung nilai dari alpha. Sebagai contoh Reksadana pendapatan tetap AAA Bond Fund 2 memiliki nilai rataan indeks Obligasi gabungan 0,001, nilai rataan SBI 0,0055, nilai rataan NAB 0,0025 dan nilai beta -0,0638 Tabel 7, maka dengan menggunakan rumus Jensen diperoleh nilai alpha berikut : 0,0025-0,0055 – -0,0638x0,001-0,0055 = -0,003362 Dari hasil perhitungan Jensen diperoleh 10 Reksadana terbaik dan 4 diantaranya Reksadana yang selalu masuk dalam perhitungan kinerja 10 Reksadana terbaik menurut Sharpe dan Treynor Tabel 10. Keempat Reksadana tersebut adalah Schroder Dana Mantap Plus, Danareksa Gebyar Indonesia II, Manulife Dana Tetap Pemerintah dan Fortis Prima II. Keempatnya tidak masuk dalam tiga besar perhitungan kinerja terbaik versi Jensen. Hal ini membuktikan bahwa hasil perhitungan kinerja dari ketiga metode ini tidak banyak perbedaan. Tabel 10. Perhitungan profitabilitas berdasarkan Jensen Jensen Peringkat Reksadana Nilai 1 Danareksa Melati Dollar US 0,0087 2 NISP Dana Mantab 0,0085 3 Simas Danamas Mantap Plus 0,0082 4 Schroder Dana Mantap Plus 0,0074 5 Mr Dollar USD 0,0062 6 Bahana Investasi Abadi 0,0059 7 Fortis Prima II 0,0041 8 Mandiri Investa Dana Utama 0,0035 9 Manulife Dana Tetap Pemerintah 0,0020 10 Danareksa Gebyar Indonesia II 0,0017 Posisi teratas nilai terbaik versi Jensen ditempati oleh Reksadana Danareksa Melati Dollar US dengan nilai 0,0087, diikuti oleh NISP Dana Mantab 0,0085, Simas Danamas mantap Plus 0,0082, Schroder Dana Mantap Plus 0,0074 hingga peringkat sepuluh Danareksa Gebyar Indonesia II 0,0017. Hasil positif ini diterjemahkan sebagai imbal hasil tetap dari Reksadana yang tidak terlalu terpengaruh kondisi pasar. Nilai di atas nol menggambarkan bahwa Reksadana tersebut lebih superior dari portofolio pasar karena menghasilkan imbal hasil di atas imbal hasil pasar. Apabila negatif, maka portofolio itu lebih inferior dari portofolio pasar, atau dalam persamaan regresi artinya Reksadana superior memiliki titik potong terhadap sumbu Y nilai return yang diharapkan di atas titik potong pasar. Dari 54 Reksadana yang diuji terdapat 19 Reksadana yang memiliki nilai alpha positif Lampiran 6. Reksadana yang memiliki nilai alpha positif sangat disukai oleh investor yang rasional dan risk averse. Investor jenis ini sangat menghindari risiko yang terlalu besar pada investasinya. Berbeda dengan tipe investor risk lover yang sangat menyukai risiko tingkat tinggi, karena dianggap mampu memberikan imbal hasil yang besar. Kesembilan belas Reksadana yang memiliki nilai positif tersebut merupakan pilihan utama bagi investor risk averse, dengan harapan aman dan menghasilkan pengembalian investasi yang cukup menguntungkan.

4.2. Tingkat Efisiensi Reksadana