yang dibutuhkan untuk meningkatkan permintaan produkjasa dan memungkinkan organisasi untuk meningkatkan posisinya melalui kegiatan
suplai. d.
Ancaman adalah situasi tidak mendukung hambatan, kendala atau
berbagai unsur eksternal lainnya dalam lingkungan organisasi yang potensial merusak strategi yang telah disusun, sehingga menimbulkan
masalah, kerusakan atau kekeliruan. Matrik SWOT merupakan alat pencocokkan yang penting dan membantu manajer
mengembangkan empat tipe strategi David, 2005, yaitu : a.
Strategi Strengths-Opportunities SO Strategi yang menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk
mengambil manfaat dari peluang yang ada. b.
Strategi Weaknesses-Opportunities WO Strategi yang mengambil keuntungan dari peluang yang ada dengan
mengatasi berbagai kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. c.
Strategi Strengths-Threats ST Strategi yang mempertimbangkan kekuatan-kekuatan perusahaan untuk
menghindari ancaman. d.
Strategi Weaknesses-Threats WT Strategi defensif untuk meminimalkan kelemahan serta menghindari
ancaman. Strategi ini sering dijadikan alternatif terakhir, jika perusahaan berada dalam kondisi terbatasnya sumber daya dan modal kerja yang
dimiliki.
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Parameter yang terkait dalam suatu produk investasi yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah tingkat risiko risk, tingkat pengembalian
investasi return, beban investasi, kas pada bank, perputaran portofolio dan perubahan nilai aktiva.
Karakteristik tingkat risiko dan beban investasi diharapkan mewakili kepentingan investor, karena menggambarkan tingkat risiko yang ditanggung
investor dan biaya yang harus ditanggung investor dalam berinvestasi di produk investasi. Sedangkan karakteristik kas pada bank dan perputaran portofolio
mewakili kegiatan yang dilakukan perbankan dalam menjalankan operasional produk investasi yang dikelolanya.
Parameter produk investasi yang digunakan sebagai peubah output, adalah tingkat pengembalian return yang mewakili kepentingan dari kedua belah pihak.
Tingkat pengembalian investasi merupakan hal yang menjadi kepentingan investor untuk mengukur keberhasilan investasi yang dilakukan dan mengukur
keberhasilan perbankan dalam memberikan pengembalian yang diharapkan. Beberapa
peneliti terdahulu telah melakukan penelitian kinerja portofolio
yang dikelola secara profesional dengan menggunakan DEA, diantaranya Reksadana, ethical fund dan hedge fund. Studi yang ditujukan pada Reksadana,
termasuk diantaranya yang dilakukan oleh Murthi et. al 1997, Mc-Mullen and Strong 1998, Choi and Murthi 2001, Basso and Funari 2001, Tarim and
Karan 2001 dan Sengupta 2003. Studi-studi tersebut menganggap bahwa Reksadana adalah kombinasi dari multi atribut seperti rataan tingkat
pengembalian return dan tingkat risiko risk, baik risiko total maupun
sistematis, biaya-biaya yang terkait, ukuran Reksadana, kecepatan turnover dan nilai minimum investasi awal. Berbagai atribut tersebut dibentuk dalam model
input dan output, sehingga dapat diperoleh ukuran efisiensi relatif Reksadana
dengan input tertentu yang menghasilkan output tertentu. Metode DEA lebih banyak digunakan untuk menghitung efisiensi di
bidang perbankan, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Berger et. al. 2001 yang menganalisis tingkat efisiensi bank di Kroasia periode 1995-2000
dengan menggunakan DEA. Berger and De Young 1997 menemukan bahwa pengukuran efisiensi biaya memiliki hubungan positif dengan tingkat mutu
manajemen bank dan bahwa tingkat manajemen bank terkait erat dengan tingkat mutu aset. Athanassopoulos 1998 membuat model DEA untuk mengevaluasi
efisiensi jaringan besar cabang sebuah bank di Inggris dengan membagi dua pendekatannya, yaitu efisiensi pasar dan efisiensi biaya. Haslem and Scheraga
2006 mendemonstrasikan penggunaan DEA untuk mengevaluasi efisiensi relatif cabang terhadap cabang lain dalam sebuah bank. Menurut Lee 2005, tiga
pendekatan yang digunakan untuk melihat aktifitas perbankan adalah pendekatan produksi, intermediasi dan modern. Dua pendekatan awal menerapkan teori
ekonomi mikro klasik perusahaan pada sektor perbankan. Sementara pendekatan ketiga merupakan modifikasi teori klasik perusahaan dengan menggabungkan
beberapa aktifitas bank yang khusus seperti manajemen risiko dan proses informasi. Sedangkan Markowitz 1952 berasumsi bahwa ada dua macam
pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung efisiensi biaya bank, yaitu pendekatan ekonometri dengan melakukan perhitungan matematika ekonomi dan
pendekatan linear programing LP.