Tingkat Efisiensi Reksadana HASIL DAN PEMBAHASAN

disukai oleh investor yang rasional dan risk averse. Investor jenis ini sangat menghindari risiko yang terlalu besar pada investasinya. Berbeda dengan tipe investor risk lover yang sangat menyukai risiko tingkat tinggi, karena dianggap mampu memberikan imbal hasil yang besar. Kesembilan belas Reksadana yang memiliki nilai positif tersebut merupakan pilihan utama bagi investor risk averse, dengan harapan aman dan menghasilkan pengembalian investasi yang cukup menguntungkan.

4.2. Tingkat Efisiensi Reksadana

Dengan menggunakan metode DEA diperoleh nilai efisiensi sebesar satu dan kurang dari satu. Nilai satu merepresentasikan nilai Reksadana yang efisien, artinya perbandingan antara input dan output yang dihasilkan sudah optimal. Untuk menghitung nilai efisiensi Reksadana pendapatan tetap tidak dilakukan dengan cara manual seperti pada proses menghitung tingkat profitabilitas, melainkan dengan menggunakan sebuah software khusus DEA yang dinamakan DEAP versi 2.1. yang dikembangkan oleh Coelli 1996 dari University of England , Australia. Sebagai input data software digunakan hasil perhitungan dari masing- masing nilai input dan output dari Reksadana pendapatan tetap. Untuk nilai input ada 4 jenis, yaitu standar deviasi tahunan, beban investasi, kas pada bank dan perputaran portofolio. Sedangkan untuk nilai output adalah return tahunan dari Reksadana tersebut. Masing-masing nilai tersebut dihitung dengan periode 3 tahun 2006-2008. Periode penelitian 3 tahun diambil berdasarkan pada jangka waktu dari penelitian terdahulu yang rataannya berkisar 3, 6 hingga 9 tahun. Jangka waktu ini dianggap sebagai jangka watu yang tepat untuk melakukan pengukuran kinerja Reksadana. Contoh data input software seperti pada Tabel 11. Tabel 11. Contoh data input software DEAP Ann. Return Ann. Stdev Beban investasi total Kas pd bank Perputaran portofolio Nama Reksadana Output Input Input Input Input AAA Bond Fund 2 0,09432960 0,00854026 0,01133888 0,01497429 0,540 Bahana Dana Arjuna 0,08392847 0,00298476 0,02432537 0,04816048 0,410 Bahana Investasi Abadi 0,09521381 0,00215480 0,01364353 0,00000449 14,620 Batavia Obligasi USD 0,07975767 0,02313404 0,02543032 0,02142315 2,190 BIG Dana Likuid Satu 0,12236406 0,01014641 0,00986727 0,01509694 0,300 BNI Dana Syariah 0,10403034 0,00244525 0,01606734 0,03437753 1,110 CIMB Principal Income FA. 0,11348950 0,00444676 0,02372848 0,03284909 0,723 Dana Obligasi Stabil 0,13925440 0,00263938 0,01045654 0,00403642 0,630 Dana Pasti 0,14590298 0,00427898 0,02739876 0,00578392 0,739 Dana Premier 0,10661233 0,00214103 0,00819620 0,00181139 0,910 Lamanya proses perhitungan dengan menggunakan software DEAP bergantung pada jumlah data yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan data 54 baris ke bawah yang berasal dari 54 data Reksadana pendapatan tetap yang diuji dan 5 kolom ke samping yang terdiri dari 1 output dan 4 input. Hasil keluaran dari proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 9. Gambar 9. Contoh hasil perhitungan program DEAP 2.1. Dari hasil perhitungan 54 Reksadana tersebut diperoleh 17 Reksadana yang efisien dan sisanya menunjukkan tingkat efisiensi yang rendah atau dengan kata lain inefisien. Pada Tabel 12. terdapat beberapa Reksadana yang selain menunjukkan tingkat efisiensi tinggi, juga berkinerja terbaik. Reksadana tersebut adalah Schroder Dana Mantap Plus, Danareksa Gebyar Indonesia II, Fortis Prima II, Manulife Dana Tetap Pemerintah, Samuel Dana Pasti, Mahanusa Dana Lestari, BNI Dana Syariah, NISP Dana Mantap, Danamas Pasti dan Mandiri Investa Dana Utama. Reksadana tersebut selain memberikan imbal hasil yang tinggi, juga memiliki efisiensi keuangan terbaik. Hal ini dimungkinkan, karena kombinasi antara kinerja manajer investasi yang cukup berpengalaman dalam mengelola dana investor ditunjang dengan dukungan perusahaan yang sangat baik. Nilai efisiensi yang tinggi dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : a. Pihak manajemen Reksadana mampu mengoptimalkan kinerja keuangan dengan sebaik-baiknya, yaitu mampu mengelola perputaran investasi sehingga menghasilkan efisiensi dari sisi keuangan. b. Pihak manajemen mampu mengelola biaya-biaya investasi seperti beban kustodian, beban pajak, beban marketing dan biaya operasional dengan baik, sehingga beban perusahaan dapat diminimalisasi dan pada akhirnya tidak akan mengurangi keuntungan yang diperoleh investor. Dalam hal ini pihak manajemen telah bekerja secara efisien. c. Perputaran portofolio perusahaan berjalan dengan baik, sehingga jika terjadi proses redemption penarikan dana secara besar-besaran tidak membuat perusahaan kolaps, atau terjadi kemungkinan gagal bayar, sehingga semakin meningkatkan kepercayaan investor. Tabel 12. Perhitungan efisiensi Reksadana berdasarkan metode DEA No. Reksadana Nilai DEA 1 Schroder Dana Mantap Plus 1 2 Danareksa Gebyar Indonesia II 1 3 Fortis Prima II 1 4 Batavia Obligasi USD 1 5 BNI Dana Syariah 1 6 Danareksa Melati Dollar US 1 7 Danareksa Melati Premium Dollar Rp 1 8 Investa Dana Dollar Mandiri 1 9 Lauthandana Fixed Income 1 10 Mandiri Investa Dana Utama 1 11 Mahanusa Dana Lestari 1 12 Optima Dollar Rp 1 13 Samuel Dana Pasti 1 14 NISP Dana Mantab 1 15 Danamas Pasti 1 16 Reksadana CIMB-Principal Bond 1 17 Schroder Dana Mantap Plus II 1 18 Prospera Obligasi Plus 0,653 19 RD Bahana Makara Abadi 0,522 20 RD Millenium Prima 0,509 Optimalnya rasio antara input dan output yang dikelola perusahaan secara keuangan menyebabkan nilai efisiensi maksimal, yaitu 1, karena terjadi keseimbangan antara nilai input yang diberikan dengan nilai output yang diperoleh. Nilai 1 menunjukkan bahwa dengan faktor input berupa risiko, beban investasi, perputaran portofolio dan kas pada bank tertentu, pengelola Reksadana mampu mengoptimalkan output yang dihasilkan yaitu nilai return Reksadana. Nilai 1 yang dihasilkan melalui perhitungan menggunakan software DEAP menyatakan perbandingan input dan output yang sempurna. 35 Reksadana lain yang memiliki nilai efisiensi di bawah 1 dapat menjadi efisien jika mampu mengoptimalkan faktor input dan output. Secara sederhana dapat diterangkan sebagai berikut, Reksadana Prospera Obligasi Plus memiliki nilai efisiensi 0,653, maka untuk memiliki efisiensi yang optimal perlu meningkatkan input 0,347 atau 34,7. Namun demikian pada kenyataannya, peningkatan input tersebut tidak dapat secara langsung diterapkan oleh pengelola Reksadana. Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dan diberi prioritas penanganan untuk mencapai kinerja Reksadana yang efisien dan berbeda untuk masing-masing pengelola Reksadana.

4.3. Peringkat Reksadana berdasarkan Profitabilitas dan Efisiensi