Kas Pada Bank Perputaran Portofolio Annualized Return Perumusan Strategi Menggunakan Matriks SWOT

Annualized simpangan baku = t t R R t ⋅ − − 1 2 3.12 dengan : t R = return NAB instrumen investasi pada waktu t R = rataan return NAB instrumen investasi dalam jangka waktu penelitian t = jumlah hari dalam penelitian

b. Beban investasi

Suatu instrumen investasi tidak terlepas dari biaya-biaya yang harus ditanggung dalam menjalankan operasinya. Dalam laporan keuangan, instrumen investasi biaya-biaya tersebut masuk ke dalam akun beban investasi yang terdiri dari beban pengelolaan investasi, beban kustodian, beban marketing dan beban lain-lain. Jadi beban investasi adalah keseluruhan beban yang ditanggung oleh suatu instrumen investasi yang secara keseluruhan mengurangi pendapatan investasi, dimana pendapatan investasi ini menjadi penambah bagi aktiva yang dimiliki instrumen investasi. Dalam hal ini, beban investasi direpresentasikan dalam bentuk rasio terhadap nilai aktiva total suatu instrumen investasi. Penelitian sebelumnya biasanya menggunakan management expense ratio MER, yang sebenarnya sama dengan beban investasi dalam penelitian ini. MER digunakan sebagai ukuran tambahan tentang ukuran biaya selain ukuran risiko yang ditanggung oleh investor, dimana ukuran ini pernah digunakan oleh Choi and Murthi 2001.

c. Kas Pada Bank

Kas pada bank merupakan saldo rekening, biasanya dalam bentuk giro, yang ada di bank sebagai cadangan likuiditas instrumen investasi. Dalam penelitian ini kas pada bank direpresentasi dalam bentuk rasio terhadap total aktiva yang dimiliki instrumen investasi. Menurut Haslem and Scheraga 2006, persentase kas merefleksikan perbedaan dalam likuiditas dan aktiva yang diperoleh, serta merefleksikan usaha instrumen investasi dalam market timing.

d. Perputaran Portofolio

Perputaran portofolio pernah digunakan oleh Haslem and Scheraga 2006 dengan model DEA untuk menilai kinerja instrumen investasi, didasarkan pada ukuran standar kegiatan perdagangan portofolio. Selain itu perputaran portofolio menggambarkan kegiatan manajemen instrumen investasi dalam mengelola investasi, yaitu apakah manajemen portofolionya aktif atau pasif ?

e. Annualized Return

Return menggambarkan persentase kenaikan atau penurunan nilai instrumen investasi dalam suatu periode tertentu. Dalam penelitian ini return yang digunakan adalah annualized return yang merupakan cumulative return yang diekspresikan sama dengan annual compound rate. Annualized return digunakan dengan ukuran Sharpe dan telah digunakan oleh Choi and Murthi 2001.

3.6. Rancangan Model DEA

Model DEA yang digunakan adalah model BCC dengan Reksadana orientasi input dan output. Dari enam peubah penelitian yang telah dijelaskan, empat peubah menjadi peubah input, yaitu annulized return, beban investasi, kas pada bank dan perputaran portofolio; sedangkan peubah annulized return menjadi peubah output. Terdapat dua buah model DEA yang dilakukan dalam penelitian, pertama untuk model orientasi input dan satu untuk model orientasi output. Model orientasi input dan orientasi output memiliki rancangan sama dengan tujuan untuk memperbandingkan hasil kedua model masing-masing yang memiliki tujuan berbeda dan memberikan analisis lebih lengkap. Rancangan kedua model DEA disajikan pada Gambar 6. Gambar 6. Rancangan Model DEA penelitian • Annualized standard deviation • Beban investasi • Kas pada bank • Perputaran portofolio INSTRUMEN INVESTASI REKSADANA PENDAPATAN TETAP • Annualized return INPUT OUTPUT

3.6.1. Tujuan model

Model Orientasi input bertujuan untuk menginvestigasi keefisienan instrumen investasi dalam menggunakan input terkait dengan output yang dihasilkan, annualized return merupakan ukuran hasil investasi bagi investor dan keberhasilan manajer investasi dalam memberikan tingkat pengembalian, serta keefektifan model dibandingkan dengan ukuran Sharpe. Model Orientasi output bertujuan untuk menginvestigasi keefisienan instrumen investasi dalam menghasilkan output, yaitu annualized return yang merupakan ukuran hasil investasi bagi investor dan keberhasilan manajer investasi memberikan tingkat pengembalian, serta keefektifan model dibandingkan dengan ukuran Sharpe.

3.6.2. Cleaning Data

Permasalahan yang dihadapi oleh model DEA adalah tidak dapatnya data bernilai negatif yang diikutsertakan dalam pengolahan data, sehingga perlu dilakukan manipulasi agar pengolahan data dengan model DEA dapat dilakukan. Namun sebagaimana diketahui, data keuangan tidak terlepas dari data dengan nilai negatif, terutama bila berbicara return. Untuk mengatasinya, keseluruhan contoh yang memiliki data bernilai negatif ditranslasikan secara invarian untuk menghilangkan nilai negatif. Biasanya manipulasi yang dilakukan adalah nilai yang paling negatif menjadi nol, sedangkan nilai lainnya ditranslasi dengan besaran yang sama.

3.7. Perumusan Strategi Menggunakan Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor internal dan eksternal secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, agar dapat menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang atau untuk menghindari ancaman dan mengatasi kelemahan. Dari matriks SWOT akan dihasilkan empat alternatif, yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T, dan strategi W-T. Pengelola Reksadana dapat memilih satu dari empat strategi tersebut yang dianggap paling tepat untuk mendukung pencapaian tujuan pemasaran perusahaan. Langkah-langkah yang perlu dijalankan dalam pembuatan matriks SWOT, yaitu : a. Membuat daftar peluang eksternal . b. Membuat daftar ancaman eksternal. c. Membuat daftar kekuatan kunci internal. d. Membuat daftar kelemahan kunci internal. e. Mencocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi S-O. f. Mencocokkan kelemahan internal dan peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi W-O. g. Mencocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi S-T. h. Mencocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi W-T. Strategi yang diambil harus didasarkan pada kondisi masing-masing pengelola Reksadana sehingga akan berjalan efektif dan efisien. Matriks SWOT ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan Kelemahan Peluang Strategi SO Strategi WO Ancaman Strategi ST Strategi WT Sumber : David, 2005 .

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Tingkat Profitabilitas Reksadana

Dalam menghitung tingkat profitabilitas Reksadana pendapatan tetap digunakan software Microsoft Excel versi 2003, karena mudah dalam perhitungan rumusnya. Data NAB yang digunakan adalah data harga penutupan NAB di akhir bulan dari Desember 2005 hingga Desember 2008. Harga NAB bulanan tersebut diratakan per bulan dengan menggunakan rumus berikut : [NAB akhir bulan ini – NAB akhir bulan lalu] NAB akhir bulan lalu 4.1 Dalam hal ini diperoleh 36 data rataan NAB per bulan. Hasil tersebut kemudian diratakan dengan memasukkan perintah AVG range data untuk memperoleh nilai R p . Perlakuan yang sama digunakan untuk mencari nilai R f , hanya data yang digunakan adalah data bunga SBI bulanan. Untuk mencari nilai standar deviasi portofolio σ p cukup dengan memasukkan perintah STDEV range data pada Excel. Sedangkan mencari nilai beta, perintah yang digunakan adalah SLOPE range data, dengan tujuan mencari nilai slopekemiringan dari persamaan linear antara nilai return Reksadana dengan benchmark. Sebagai contoh adalah data Reksadana AAA Bond Fund 2 berikut dibuat perhitungannya pada Tabel 7. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, Reksadana pendapatan tetap AAA Bond Fund 2 memiliki nilai Sharpe -0,092, nilai Treynor 0,0482 dan nilai Jensen –0,0033. Hasil tersebut kemudian diperingkatkan berdasarkan nilai tertinggi hingga terendah untuk masing-masing metode perhitungan.