Strategi Adaptasi Pelaku Usaha Terhadap Banjir

55 lantai rumah lebih tinggi dari jalan sekitar sehingga air banjir tidak masuk kedalam bangunan, membuat tanggul pencegah banjir masuk dan yang terakhir adalah memindahkan aset keluar bangunan. Diketahui dari 40 responden yang ditemui diperoleh 50 mengatakan telah melakukan strategi adaptasi sebelum banjir dan 50 lainnya mengaku melakukan strategi adaptasi setelah banjir terjadi. Responden yang melakukan strategi adaptasi setelah banjir terjadi tersebut dikarenakan banjir yang datang saat waktu-waktu istirahat sehingga pelaku usaha tidak sempat lagi melakukan penyelamatan dan hanya mampu menyelamatkan aset setelah aset terendam banjir. Meskipun pelaku usaha sudah mengupayakan strategi adaptasi guna mengurangi dampak atau kerugian ekonomi akibat banjir, tindakan tersebut masih belum efektif untuk mengurangi kerugian akibat banjir. Sumber data primer 2013 diolah Gambar 5. Persentase responden dalam melakukan pilihan strategi adaptasi dalam menghadapi banjir Dari enam pilihan strategi adaptasi yang ditemukan pilihan strategi adaptasi terbanyak adalah meninggikan lantai rumah lebih tinggi dari jalanan dan membuat meja atau bangku dari kayu atau perabot rumah yang sudah tidak digunakan yang tingginya melebihi tinggi genangan banjir dimana meja atau Strategi Adaptasi 1 15 Strategi Adaptasi 2 7 Strategi Adaptasi 3 5 Strategi Adaptasi 4 15 Strategi Adaptasi 5 8 Strategi Adaptasi 6 50 56 bangku tersebut digunakan untuk menaruh aset, baik barang elektronik, pakaian, perabot rumah dan mayoritas adalah aset yang mereka perdagangkan agar tidak terendam banjir . Tabel 22 menunjukkan persentase pilihan strategi adaptasi yang telah dilakukan oleh responden di lapang. Tabel 22. Persentase pilihan strategi adaptasi yang dilakukan oleh responden Strategi Adaptasi Keterangan Jumlah Persentase Sebelum banjir terjadi 1. Strategi adaptasi 1 Membuat meja dan bangku penopang aset 6 15 2. Strategi adaptasi 2 Membuat loteng 3 7.5 3. Strategi adaptasi 3 Menambah lantai bangunan usaha 2 5 4. Strategi adaptasi 4 Meninggikan lantai bangunan usaha 6 15 5. Strategi adaptasi 5 Membuat tanggul penahan air masuk 3 7.5 Sesudah banjir terjadi 6. Strategi adaptasi 6 Memindahkan aset ke tempat yang lebih tinggi 20 50 Total 40 100 Sumber: data primer 2013 diolah Sebagian pelaku usaha sudah mengupayakan beberapa tindakan guna mengurangi dampak atau kerugian ekonomi akibat banjir. Tindakan yang telah dilakukan oleh pelaku usaha tersebut masih kurang efektif untuk mengurangi dampak atau kerugian akibat banjir, sehingga perlu adanya tindakan pencegahan secara kolektif yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah. Seperti dibangunnya infrastruktur pencegah banjir oleh pemerintah yang diikuti dengan tindakan perawatan, pengawasan serta penjagaan oleh masyarakat. Tindakan tersebut diharapkan dapat membuat infrastruktur yang telah dibangun oleh pemerintah guna mengurangi banjir dapat berfungsi seperti yang diharapkan dan benar-benar mampu mengurangi banjir di DKI Jakarta. 57 VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Rata-rata responden telah mengetahui dan sadar bahwa lokasi usahanya merupakan daerah rawanbanjir,namun upaya mitigasisecara individumasih rendah,sehinggaharapan akan upaya mitigasi pemerintah tinggi. 2. Estimasi nilai kerugian ekonomi akibat banjir untuk responden diperolehRp 910 446 920dan untuk populasi adalah sebesar Rp 1 229 103 342. Nilai kerugian rata-rata per unit usaha adalahRp 22 761 173dengan proporsi kerugian terbesar adalah dari kehilangan omzet yaitu 70.1. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerugian ekonomi banjir adalah kedalaman banjir KDLM, durasi banjir DRBJ, luas bangunan LSBGdan omset usaha perhari OMPH. 4. Program JEDIdapat mengurangi kerugian ekonomi banjir, pada skenario I diperoleh pengurangan kerugian sebesar 39, skenario II 38 dan skenario III 72. Skenario III adalah skenario pengurangan kerugian ekonomi banjir terbaik. 5. Sebanyak 50 responden melakukan strategi adaptasisebelum banjir terjadi dan 50 responden setelah banjir terjadi,.Strategi adaptasi yang dilakukan sebelum banjir terjadi adalah yang membuat meja atau bangku penopang aset dari banjir, membuat loteng, menambah lantai bangunan, meninggikan lantai bangunan, membuat tanggul penahan air masuk. Strategi adaptasi yang dilakukan setelah banjir terjadi adalah melakukan penyelamatan aset yang sudah terendam ke tempat yang lebih tinggi. 58

7.2 Saran

1. Perlu adanya kegiatan akan pentingnya upaya mitigasi secara kolektif yang dilakukan oleh pelaku usaha, selain upaya mitigasi individu untuk mencegah kerugian banjir yang dapat diwujudkan dalam bentuk program kerja bakti membersihkan sistem drainase kelurahan dan program swadaya tanggap banjir sebagai tindakan pendeteksi banjir. 2. Diharapkan program JEDI benar-benar diselesaikan dengan baik dan tepat waktu karena program JEDI mampu mengurangi kerugian ekonomi banjir. 3. Perlu adanya kerjasama administratif dalam melakukan pengelolaan daerah aliran sungai antara pemerintah DKI Jakarta sebagai daerah hilir sungai dengan pemerintah daerah sekitar sebagai daerah aliran sungai. 4. Perlu adanya pedoman kerusakan loss adjuster sebagai acuan penilaian kerugian ekonomi banjir. 5. Perlu adanya penelitian lanjutan terkait pengembangan metodologi estimasi kerugian ekonomi banjir untuk menghitung pengurangan kerugian ekonomi banjir setelah program JEDI selesai dilaksanakan.