50 paribus. Hal tersebut sesuai dengan dugaan awal dimana semakin lama banjir
menggenang maka kerugian ekonomi yang terjadi akan semakin tinggi.
6.3.3 Luas Bangunan LSBG
Selain KDLM dan DRBJ variabel yang juga mempengaruhi besaran kerugian ekonomi akibat banjir adalah luas bangunan LSBG. Hasil regresi
menujukkan bahwa luas bangunan LSBG berpengaruh nyata terhadap besaran kerugian ekonomi akibat banjir.Hal tersebut dibuktikan dengan tanda dan nilai
koefisien dari LSBG yang sesuai dengan hipotesis dengan nilai koefisien LSBG sebesar 53.697 signifikan pada taraf nyata 10. Hal tersebut berarti bertambahnya
luas bangunan sebesar 1 m
2
akan menyebabkan peningkatan kerugian ekonomi sebesar Rp 53 697, cateris paribus hal tersebut sesuai dengan dugaan awal bahwa
semakin luas bangunan maka semakin tinggi pula kemungkinan kerugian ekonomi yang akan dialami apabila terjadi banjir.
6.3.4 Omzet Perhari OMPH
Variabel terakhir yang mempengaruhi kerugian ekonomi akibat banjir di Sungai Pesanggrahan pada sektor komersil di Jakarta Selatan adalah omzet yang
didapat unit usaha perharinya OMPH. Berdasarkan hasil regresi didapati bahwa tanda dan nilai besaran koefisien dari OMPH sesuai dengan hipotesis. Diketahui
nilai koefisien dari OMPH sebesar 4.612 nyata pada alpha 1. Dugaan awal dimana semakin besar omzet yang dimiliki masing-masing unit usaha maka akan
semakin tinggi pula kerugian ekonomi yang akan diterima apabila terjadi banjir dibuktikan dengan intepretasi hasil regresi dimana peningkatan omset sebesar Rp
1 000 akan mengakibatkan peningkatan kerugian ekonomi sebesar Rp 4 612
6.4 Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Sektor Komersil Akibat Banjir
Sungai Pesanggrahan di Jakarta Selatan
Melalui model yang telah digunakan selanjutnya akan dihitung kerugian ekonomi total pada sektor komersil di Kelurahan Ulujami dan Kelurahan
Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan. Model akan dikombinasikan dengan rata- rata nilai dari masing-masing variabel independent yang telah diolah untuk
mencari nilai rata-rata kerugian ekonomi akibat banjir yang nantinya akan
51 dikalikan dengan total populasi sehingga diperoleh nilai kerugian ekonomi total
pada sektor komersil di Kelurahan Ulujami dan Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan. Hasil pengolahan rata-rata variabel independent dapat
dilihat pada Tabel 19 berikut. Tabel 19. Data rata-rata masing-masing variabel independent
Minimum Maksimum
Rata-rata THML tahun
1 38
9.1 LSBG m
2
4 500
93.82 KDLM m
15 250
94.35 DRBJ jam
24 336
96.6 OMPH Rp 000
200 10000
2493.91
Sumber: Data primer 2013 diolah
Berikut adalah penghitungan rata-rata kerugian ekonomi yang dialami oleh pelaku usaha di Kelurahan Ulujami dan Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta
Selatan: KRGN = -12882.792 + 139.246 KDLM + 81.105 DRBJ + 53.697 LSBG -
205.319 THML + 4.612 OMPH…….…………………………..6.2
KRGN = -12882.792 + 139.246 94.35 + 81.105 96.6 + 53.697 93.82 - 205.319 9.1 + 4.612
2493.91……..……………………………6.3 KRGN= Rp 22 761 173 periode banjir tanggal 17-19 Januari 2013
Hasil penghitungan menunjukkan bahwa rata-rata responden mengalami kerugian ekonomi sebesar Rp 22 761 173 dan kerugian total seluruh populasi
pelaku usaha di kedua Kelurahan dengan 54 pelaku usaha adalah Rp 1 229 103 342. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Estimasi kerugian
No Keterangan
Estimasi Kerugian Rp 1
Responden n=40 910 446 920
2 Rata-rata per responden
22 761 173 3
Populasi N=54 1 229 103 342
4 Ulujami n=37
842 163 401 5
Kebayoran lama Utara n=17 386 939 941
Sumber: data primer diolah 2013