Estimasi Nilai Metode Pengolahan dan Analisis Data

23 Tabel 4. Perincian biaya kerusakan struktural bangunan, biaya kerusakan aset, biaya kerugian omzet, biaya tenaga kerja dan biaya perbaikan Jenis Biaya Keterangan Kerusakan Struktural Bangunan merupakan biaya kerusakan atau kehilangan yang dialami oleh responden yang terjadi pada struktur bangunan yang menempel pada struktur baku bangunan. Seperti dinding, pintu, jendela, lantai, atap, sistem sanitasi, sistem listrik, sistem hidrologi rumah tangga, pintu gerbang dan pagar Smith, 1994 Kerusakan Aset konten isi bangunan merupakan biaya kerusakan atau kehilangan yang dialami oleh responden yang terjadi pada komponen isi bangunan yang terpasang terpisah dari struktur baku bangunan baik yang terdapat di dalam bangunan maupun diluar bangunan tapi masih dalam jarak yang terjangkau. seperti produk jadi siap jual namun gagal terjual atau hilang, bahan baku produksi, alat-alat penunjang kegiatan produksi dan kegiatan usaha Smith, 1994 Kerugian Omzet merupakan biaya kerugian yang diakibatkan karena unit usaha terpaksa berhenti melakukan kegiatan jual beli dan produksi yang mengakibatkan tidak terjualnya produk dan terhentinya produksi pada saat itu yang menyebabkan hilangnya omzet pada hari tersebut. biaya kerugian omzet dihitung dengan menanyakan kepada responden barapa rata-rata omzet perhari atau perbulan lalu setelah itu di kali dengan lamanya unit usaha tidak beroperasi Tenaga Kerja Perbaikan biaya perbaikan dan waktu yang dihabiskan tenaga kerja dalam unit usaha maupun luar unit usaha untuk memperbaiki atau membersihkan struktur bangunan dan aset konten isi bangunan Biaya tenaga kerja atau biaya perbaikan merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh responden untuk melakukan perbaikan baik perbaikan terhadap kerusakan struktural bangunan, kerusakan struktural aset ataupun permbersihan dari lumpur pasca banjir. Biaya perbaikan dihitung berdasarkan besaran waktu yang dihabiskan oleh tenaga kerja baik tenaga kerja dalam usaha maupun tenaga kerja luar usaha. Data waktu yang dihabiskan oleh tenaga kerja diperoleh melalui proses wawancara kepada responden dengan menggunakan satuan jam yang nantinya akan dikalikan dengan standar upah tenaga kerja per jam. 24 Standar upah tenaga kerja yang digunakan diperoleh dari peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 189 Tahun 2002 mengenai Upah Minimum Provinsi Tahun 2013 yaitu sebesar Rp 2 200 000 per bulan yang dibagi 30 hari. Didapati upah per hari sebesar Rp 75 000 yang nantinya akan dikalikan dengan jumlah hari kerja. Jumlah hari kerja menggunakan standar jam kerja perhari yang telah ditetapkan oleh Pasal 77 ayat 2 UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang mengatur jumlah jam kerja menjadi dua pola yaitu 7 jam perhari atau 6 hari kerja dalam seminggu dan 8 jam perhari atau 5 hari kerja dalam seminggu. Komponen-komponen variabel tersebut akan dibentuk dalam model regresi linier berganda. Model regresi linier berganda memliki asumsi bahwa variabel dependent Y merupakan fungsi linier dari beberapa variabel independent X 1 , X 2 , …, X n dan komponen sisaan ε error. Nilai kerugian yang dimaksud merupakan hasil penjumlahan dari kerugian struktural bangunan beserta asset yang dimiliki, omset perhari, biaya perbaikan yang digunakan untuk memulihkan kerusakan struktural bangunan beserta aset dan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk memulihkan kondisi struktural bangunan dan asset. Dari pemaparan variabel-variabel di atas maka variabel independent dalam penelitian ini adalah: KRGN = f KDLM, DRBJ, LSBG, THML, OMPH, ε……………………… 4.2 Variabel-variabel tersebut lalu dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda pada aplikasi SPSS 20. Model yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besaran kerugian ekonomi di sektor komersil akibat banjir Sungai Pesanggrahan di Jakarta Selatan adalah : KRGN = b + b 1 KDLM + b 2 DRBJ + b 3 LSBG + b 4 THML + b 5 OMPH + ε .... 4.3 Estimasi parameter yang diharapkan adalah b 1 , b 2 , b 3 , b 5 , 0 ; b 4 Dimana : KRGN = Nilai kerugian ekonomi akibat banjir Rp 000 per responden b = Intersep b 1 ,…….b 5 = Koefisien regresi KDLM = Kedalaman banjir cm 25 DRBJ = Durasi lamanya banjir jam LSBG = Luas bangunan yang tergenang banjir m 2 THML = Lama usaha tahun OMPH = Omset usaha perhari Rp 000 ε = Error Term.

4.4.3 Prediksi Penurunan Kerugian Setelah Program JEDI

Salah satu program pemerintah yang dilaksanakan guna menanggulangi banjir di DKI Jakarta adalah Jakarta Emergency Dredging Initiative JEDI atau yang lebih dikenal dengan program normalisasi sungai dan floodways di DKI Jakarta. program ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2014 dengan kontrak pengerjaan selama dua tahun yang dimulai dari awal tahun 2013 lalu. Program ini diharapkan dapat mengurangi jumlah titik banjir di Jakarta dengan penambahan lebar sungai, kedalaman dan panjang sungai yang sekarang telah menyempit dan banyak beralih dari fungsi aslinya 1 . Diperkirakan apabila program JEDI terlaksana maka akan dapat mengurangi 60 dari kondisi banjir di DKI Jakarta. Sungai Pesanggrahan adalah yang termasuk dalam 13 sungai yang di normalisasi. Diperkirakan dengan normalisasi Sungai Pesanggrahan maka akan mampu menurunkan ketinggian rata- rata limpasan banjir sungai menjadi 20-30 cm dan durasi banjir menjadi 2-3 jam. Hal tersebut berarti dengan kondisi ketinggian rata-rata banjir yang dialami oleh pelaku usaha saat ini yaitu 94.35 cm cateris paribus dan durasi banjir rata-rata banjir yaitu 96.6 jam cateris paribus akan berkurang masing-masing sebesar 68.2 untuk ketinggian banjir dan 96.89 untuk durasi banjir, sehingga skenario penurunan banjir adalah penurunan kedalaman sebesar 68.20, penurunan durasi banjir sebesar 96.89 dan penurunan kedalaman serta durasi banjir. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5. 1 http:www1.pu.go.iduploadsberitaPPW090811SONY.htm di akses pada tanggal 2 September 2013 26 Tabel 5. Skenario penurunan banjir dengan program JEDI No Skenario penurunan banjir Keterangan 1 I Penurunan kedalaman banjir menjadi 30 cm 2 II Penurunan durasi banjir menjadi 3 jam 3 III Penurunan kedalaman banjir menjadi 30 cm dan penurunan durasi banjir menjadi 3 jam

4.4.4 Analisis Deskriptif

Statistik dengan analisis deskriptif digunakan untuk meresume data secara umum, seperti berapa jumlah responden laki-laki, brapa jumlah responden perempuan dan sebagainya. Disamping itu analisis ini juga memiliki kegunaan untuk menyediakan informasi deskripsi data dan demographic sample yang diambil Teguh, 2009. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi prilaku dan pilihan strategi adaptasi apa saja yang dilakukan oleh pelaku sektor komersil di DAS Pesanggrahan Jakarta Selatan dalam mempersiapkan dirinya menghadapi banjir, baik sebelum, selama dan sesudah banjir terjadi. Analisis deskripif diharapkan dapat menjelaskan prilaku dan pilihan strategi adaptif pelaku sektor komersil di DAS Pesanggrahan Jakarta Selatan dalam mempersiapkan dirinya saat menghadapi banjir. Baik dengan memberikan gambaran secara sistematis terkait fakta-fakta dilokasi mengenai prilaku dan pilihan pilihan strategi adaptasi terhadap banjir.

4.4.5 Pengujian Parameter

Guna mengetahui tingkat kebenaran dari hasil yang telah diregresikan, maka perlu dilakukan pengujian parameter atau evaluasi model. Evaluasi model ditentukan oleh beberapa kriteria dan kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria uji statistik dan kriteria uji ekonometrika. Uji kriteria statistik dilakukan untuk melihat nilai Adjusted R Square dari model F-hitung yang digunakan serta nilai model t-hitung dari masing-masing parameter yang diestimasi. Kriteria ekonometrika digunakan untuk melihat apakah terjadi pelanggaran asumsi klasik dari model regresi linear Juanda 2009.