Struktur Kerugian Ekonomi Akibat Banjir

46 Tabel 17. Struktur kerugian ekonomi langsung banjir Sungai Pesanggrahan pada sektor komersil No Jenis Kerugian Total Kerugian Responden n=40 Kerugian Rata-rata Per responden Total Kerugian Populasi N=54 persentase 1 Kerusakan Struktural Bangunan 49 985 000 1 249 625 67 479 750 5.5 2 Kerusakan Aset konten 141 667 000 3 541 675 191 250 450 15.5 3 Kerugian Omzet 638 916 662 15 972 916 862 537 464 70.1 4 TK dan Perbaikan 80 761 875 2 019 046 109 128 484 8.9 Total 911 330 537 22 783 262 1 230 296 148 100.0 Sumber: data primer 2013 diolah Ket: Persentase terhadap masing-masing total Berdasarkan hasil penjumlahan data kerusakan diperoleh struktur kerugian ekonomi akibat banjir yang dialami oleh responden dengan proporsi kerugian terbesar yang dialami adalah dari biaya kerugian omzet yaitu sebesar 70.1. Diketahui bahwa kerugian atau kehilangan omzet harian yang dialami oleh pelaku usaha dikarenakan terhentinya kegiatan ekonomi akibat banjir adalah yang paling merugikan bagi pelaku usaha pada lokasi penelitian.

6.3 Stage Damage Function

Analisis estimasi nilai kerugian ekonomi di Kelurahan Ulujami dan Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan dilakukan dengan menggunakan model dari Stage Damage Function SDF. Berikut model regresi linear berganda nilai kerugian ekonomi akibat banjir Sungai Pesanggrahan pada sektor komersil di Jakarta Selatan. KRGN = -12 882.792+ 139.246 KDLM + 81.105 DRBJ + 53.697 LSBG- 205.319 THML + 4.612 OMPH ……..……………………………..6.1 Di mana: KRGN = Nilai kerugian ekonomi akibat banjir Rp 000 per responden KDLM = Kedalaman banjir cm DRBJ = Durasi lamanya banjir jam LSBG = Luas bangunan yang tergenang banjir m 2 THML = Lama beroperasi usaha tahun OMPH = Omset usaha perhari Rp 000 47 Kerugian yang dihitung dalam estimasi nilai kerugian ekonomi pada sektor komersil di Jakarta Selatan adalah hasil penjumlahan dari kerusakan struktural, kerusakan aset, biaya perbaikan, biaya tenaga kerja, dan besarnya omset yang hilang perharinya. Model di atas merupakan kombinasi indikator- indikator yang mewakili kerugian ekonomi akibat banjir Sungai Pesanggrahan pada sektor komersil di Jakarta selatan yaitu antara lain, kedalaman air banjir, durasi banjir, luas bangunan yang tergenang, tahun beroperasinya usaha dan omzet usaha perhari. Hasil olah data menunjukkan R 2 model sebesar 65.8 hal tersebut berarti keragaman yang dapat dijelaskan oleh variabel independent dalam model sebesar 65.8, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model. Taraf nyata yang digunakan yaitu sebesar 15. Selanjutnya dilakukan pengujian parameter terhadap hubungan antara variabel dependent pada model terhadap variabel independent yang terdiri dari uji statistik dan uji ekonometrika. Pengujian yang pertama adalah uji kenormalan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dari hasil olah data menggunakan SPSS 20 didapat Asymp.Sig 2-tailed sebesar 0.248 dan nilai tersebut lebih besar dari alpha yang digunakan yaitu 15 dimana hal tersebut berarti residual menyebar dengan normal. Pengujian yang berikutnya adalah uji multikolinearitas dengan membandingkan nilai VIF pada masing-masing variabel independent dengan batas nilai pelanggaran yaitu 10 dari hasil pengujian terbukti model tidak mengalami pelanggaran multikolinearitas, karena nilai VIF pada masing-masing variabel independent kurang dari 10. Pengujian yang berikutnya adalah uji pelanggaran asumsi autokolerasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson dimana dari hasil pengujian menyatakan model bebas dari pelanggaran asumsi autokorelasi, yang dibuktikan dengan didapat nilai DW sebesar 2.053 dimana nilai tersebut telah memenuhi asumsi dL DW 4-dU atau terletak dalam selang 1.23 – 2.21, yang artinya model bebas dari pelanggaran autokorelasi Juanda 2009. Selanjutnya yang terakhir adalah pengujian Uji terakhir yang dilakukan adalah homoskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser. Diperoleh nilai P- valueabresid variabel lebih kecil dari taraf nyata alpha 15. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pelanggaran asumsi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil berbagai