Pengertian Tata Usaha Tata Usaha

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap organisasi yang ingin mencapai suatu tujuan. Jadi, pada pelaksanaan setiap pekerjaan operatif apa pun dan dalam suatu organisasi maupun tentu dilaksanakan.

3. Ciri-Ciri Tata Usaha

Tata usaha melayani pelaksanaan suatu pekerjaan operatif dengan menyediakan berbagai keterangan yang diperlukan. Adanya peranan dari tata usaha membantu dalam menyediakan segala kebutuhan bagi pimpinan yang dapat mengontrol tindakan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi atau lembaga. Peranan dari tata usaha inilah yang pada akhirnya akan melancarkan pelaksanaan dan perkembangan suatu organisasi secara menyeluruh karena peran tata usaha yang sebagai pengingat dan tempat dokumen tersimpan. Tata usaha mempunyai 3 ciri utama yang berikut: 35 a. Bersifat pelayanan. b. Bersifat merembes ke segenap bagian dalam organisasi. c. Dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi.

C. Pegawai Tata Usaha

1. Pengertian Pegawai Tata Usaha

Pada umumnya yang dimaksud dengan “kepegawaian” adalah segala hal mengenai kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan pegawai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “pegawai adalah karyawan, orang yang bekerja di suatu instansi dan mendapatkan upah baik tetap maupun borongan, dsb”. 36 Pegawai merupakan tenaga kerja manusia, jasmanilah maupun rohaniah mental dan fikiran, yang senantiasa dibutuhkan dan karena itu menjadi salah satu 35 The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, Cetakan Kedelapan, Yogyakarta: Liberty, 2007, hlm. 21. 36 Umi Chulsum dan Windy Novia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Kashiko, 2006, hlm. 517 modal pokok dalam badan usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu organisasi. 37 Pegawai itu adalah orang-orang yang melakukan segala kegiatan, untuk memenuhi dan mempertahankan hidupnya, dengan jalan bekerja dalam suatu organisasi, baik di dalam lingkungan pemerintah maupun lingkungan swasta. Pegawai didefinisikan sebagai orang yang bekerja di lembaga instansi atau organisasi atau perusahaan. Hal-hal paling detail yang perlu diperhatikan dari pegawai atau karyawan adalah seperti tingkat pendapatan yang layak, memiliki jaminan kesehatan serta hari tua, keselamatan dalam bekerja, mendapatkan perlindungan baik secara fisik maupun hukum dari instansi yang bersangkutan, dan sebagainya. Namun sebagai pegawai, ia juga memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan seperti menjalankan tugas pokok dan fungsi dari instansi, serta menaati segala peraturan yang berlaku. Meningkatkan keberhasilan tenaga kependidikan yaitu mampu mengelola setiap personalia di sekolah dengan meningkatkan perilaku manusia di tempat kerja melalui aplikasi konsep dan teknik yang sesuai. Dalam setiap instansi, keberadaan tata usaha sangatlah berperan penting untuk melancarkan kegiatan dan perkembangan instansi yang bersangkutan dan dengan perkembangan zaman teknologi informasi dapat lebih mengefektifkan kinerja tata usaha itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “tata usaha adalah penyelenggaraan urusan tulis-menulis keuangan, dan sebagainya di perusahaan negara, dan sebagainya; administrasi”. 38 Menurut The Liang Gie “ciri-ciri dari tata usaha antara lain bersifat pelayanan, bersifat merembes ke segenap bagian dalam organisasi, dan dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi”. 39 37 Widjaja, A.W, Administrasi Kepegawaian Suatu Pengantar, Jakarta: CV Rajawali, 1990, Edisi Kedua Cet ke-2, hlm. 15 38 Ibid 49 39 Ibid 21 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai tata usaha merupakan orang yang bekerja di suatu instansi dengan suatu kegiatan untuk mengadakan pencatatan dan penyusunan keterangan-keterangan secara efektif dan efisien untuk membantu mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa setiap pegawai terutama dibidang tata usaha direkrut sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh pihak lembaga karena dalam pemilihan pegawai harus menyesuaikan dengan kebutuhan posisi yang kosong. Dan wewenang yang berhak dalam memilihnya adalah seorang atasan atau yang memiliki jabatan tertinggi dalam menentukan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut. Seperti halnya perusahaan atau organisasi lainnya, lembaga pendidikan juga memerlukan pegawai yang memiliki kriteria sesuai dengan kebutuhan sekolah. Terutama pada bidang tata usaha, pegawai yang dibutuhkan adalah yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam ketatausahaan karena dengan memiliki hal tersebut sangat membantu dalam menjalankan juga menyelesaikan tugas secara baik dan benar. Pegawai tata usaha sekolah yang memiliki beban tugas yang banyak sangat memerlukan pengalaman yang cukup sehingga terlaksananya kinerja yang berkualitas.

2. Kompetensi Pegawai Tata Usaha

Perusahaan maupun lembaga pendidikan jika ingin meningkatkan keberhasilan organisasinya tersebut harus memiliki sumber daya manusia yang berkompeten. Adanya sumber daya manusia yang memiliki standar kompetensi yang handal dan relevan maka pekerjaan yang dilaksanakan mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Menjadi seorang pegawai tata usaha harus berkompeten di bidang tata usaha. Seorang yang berkompeten adalah orang yang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif, dan jarang membuat kesalahan. Kompetensi pegawai tata usaha dapat diuraikan sesuai dengan apa yang akan dicapai seperti pengertian berikut ini. Oleh karena itu, pimpinan organisasi Lembaga pendidikanSekolah harus berupaya untuk mengembangkan kompetensi karyawan untuk di sekolah adalah guru dan tenaga kependidikan lainnya sesuai dengan desain pekerjaan dan rencana pengembangan usaha, baik pada masa sekarang maupun di masa yang akan datang berdasarkan proyeksi pengembangan organisasi yang telah tertuang dalam tujuan jangka panjang dan strategi yang telah dipilih Willy Susilo. 40 Kompetensi diartikan sebagai suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kompetensi didefinisikan sebagai kewenangan kekuasaan untuk menentukan memutuskan sesuatu. Winarko mengatakan bahwa “Kompetensi atau secara umum diartikan sebagai kemampuan, dapat bersifat mental maupun fisik. 41 Kompetensi adalah suatu kemampuan yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh sikap kerja serta penerapannya dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan di tempat kerja yang mengacu pada persyaratan kerja yang ditetapkan. 42 Menurut Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000, kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang pegawai negri sipil berupa pengetahuan, sikap perilaku yang diperlukan dalam tugas dan jabatannya Pasal 3, Mulyasa, mengemukakan kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. 43 Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. 44 40 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, Bandung: PT Refika Aditama, 2013, Edisi Revisi, hlm. 215 41 Imam Wahyudi, Pengembangan Pendidikan: Strategi Inovatif Kreatif dalam Mengelola Pendidikan Secara Komprehensif, Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2012, hlm. 110 42 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana, 2013, Cet ke-5, hlm. 203 43 Ibid, hlm. 203 44 Wibowo, Manajemen Kinerja, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012, Cetakan ke-6. hlm. 86