Konsentris Penggunaan Teknologi Informasi Masyarakat Panamping

sama-sama merasakan manfaat dari kehadiaran alat teknologi informa s i tradisionalnya masyarakat Baduy, seperti kehadiaran alat musik khas Baduy pantun, angklung, dll sebagai media komunikasi masyarakat Baduy saat perayaan keagamaan memebrikan manfaat tersendiri untuk masyarakat luar Baduy.

3. Konsentris Penggunaan Teknologi Informasi Masyarakat Panamping

Konsep yang terakhir ini memandang bahwa apabila dua budaya saling bertemu dan menghasilkan perpaduan yang saling mengikat tidak lantas kemudian akan menghilangkan jati dirikeperibadian budaya asli. Konsentriet yaitu berarti bahwa sesudah kita bersatu dengan bangsa- bangsa lain sedunia, janganlah kita kehilangan keperibadian kita sendiri, sungguhpun kita sudah bertitik pusat satu, namun di dalam lingkara n- lingkaran yang konsentris itu, kita masih mempunyai sirkel sendiri Menurut Ki Hadjar, perpaduan antara dua budaya yang saling menjalin kontak secara massif, tidak lantas kemudian menghilangkan ciri keperibadian dari budaya asli tersebut. Penggunaan teknologi merupakan hasil dari interaksi yang dilakukan secara intensif dengan masyarakat luar Baduy sehingga kehadirannya yang merupakan hasil dari adanya konvergensi budaya satu dengan yang lain tidak akan mempengaruhi unsur kebudayaan lainnya. Dalam hal ini William Ogburn menjelaskan, meskipun terdapat hubunga n yang berkesinambungan antara unsur sosial satu dan yang lain, namun dalam perubahan ternyata masih ada ada sebagain yang mengalami perubahan tetapi sebagian yang lain masih dalam keadaan tetap statis. 141 Hal ini sesuai diungkapkan oleh Jaro Saija bahwa ada beberapa hal yang tidak boleh hilang dari masyarakat Baduy dalam maupun luar meskipun masyarakat Baduy luar 141 Elly M. Setiadi, Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fak ta Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplik asi dan Pemecahannya. Jakarta:Kencana, 2011, hal. 277 mengalami akulturasi budaya dengan masyarakat luar , yakni unsur penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Memang kalau yang harus dipertahankan itu yah, disebutkan dari rukunnya, agamanya, agamanya itu disebut agama sunda wiwitan nabi Adam itu hukumnya itu, panjang tidak boleh dipotong, pendek tidak boleh disambung, gede tidak boleh dicokot, kecil tidak boleh ditambah itu harus seperti ngadeg seceklekna nila sapatna,sebagai hukum aturan Baduy kahiji. Kadua ayana meren seperti bikin rumah, itu tidak boleh rubah, seperti gini aja, keduanya yang masalah itu bangunan yang permanen itu kan tidak boleh, bangunan permanen seperti kaya luar, misalkeun bikin gedong ini yang tembok. 142 Jaro Saija menjelasakan bahwa meskipun terdapat pengaruh dari masyarakat luar Baduy, yang memberikan dampak tersendiri bagi keberlangsungan beberapa aktivitas masyarakat Baduy, namun tentu hal tersebut tidak serta merta akan mempengaruhi seluruh unsur-uns ur kebudayaan masyarakat setempat, seperti halnya aturan pikukuh, agama, dan upacara serta bentuk bangunan rumah masyarakat Baduy. Kondisi ini seperti yang digambarkan oleh Ogburn melalui penjelasannya tentang teori fungsionalis yang berasumsi bahwa penyebab perubahan adalah ketidakpuasan masyarakat karena kondisi sosial yang berlaku pada masa ini yang mempengaruhi pribadi mereka, namun setiap perubahan tidak selalu akan mempengaruhi semua unsur sosial, sebab masih ada sebagain yang tidak akan berubah. Kemudian Ogburn menjelaskan bahwa perubahan teknologi akan berjalan lebih cepat dibanding dengan perubahan pada perubahan budaya, pemikiran, kepercayaan nilai- nilai, norma-norma yang menjadi alat untuk mengatur kehidupan manusia. 143 142 Wawancara, Jaro Saija, tanggal 27 Agustus 2016 143 Elly M. Setiadi, Usman Kolip, op,cit., hal. 277

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitan tentang Analisis Teori Trikon terhadap Budaya Penggunaan Teknologi Masyarakat Baduy Studi Kasus Masyarakat Baduy luar Panamping, Desa Kanekes, Kec Leuwidamar, Lebak, Banten maka diperoleh kesimpulan sebagai di bawah ini. Teori trikon yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara sebagai strategi untuk meneguhkan kebudayan masih terlihat relevan untuk digunakan rujukan dalam kajian ilmiah baik bersifat teoritis maupun praktis. Hal ini ditunjukka n dengan adanya bukti bahwa secara eksplisit apa yang terjadi oleh masyarakat Baduy luar merupakan wujud dari upaya implementasi teori trikon yang berisi nilai dasar sebagai berikut: 1 Adanya unsur budaya baru yang diterima oleh masyarakat Baduy luar dalam penggunaan teknologi informasi, yang mulanya mereka masih menggunakan peralatan teknologi informasi yang tradisional seperti pantun, kentongan, dan mantun. Artinya terjadi proses kontinyuitasperkembangan ke arah lanjutan dari budaya lama ke budaya baru 2 Proses konvergensi terjadi akibat faktor geografis yang berdekatan yang memungkinkan terjadinya interaksi secara intensif dengan masyarakat luar baduy, sehingga mempengaruhi tingkat kebutuhan masyarakat yang mengalihkan pada penggunaan peralatan teknologi informasi modern, sampai terjadinya proses akulturasi dan asimilisasi. 3 Konsentris terjadi setelah terjadinya konvergensi budaya masyarakat luar Baduy dengan masyarakat Baduy luar, namun tidak serta merta mempengaruhi kehilangan nilia-nilai keperibadian masyarakat setempat

Dokumen yang terkait

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

1 55 7

Analisis Kerugian Ekonomi, serta Pengetahuan Masyarakat Terhadap Konflik Orangutan Sumatera (Pongo abelii) (Studi Kasus Desa Kuta Gajah, Kecamatan Kutambaru dan Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat)

4 58 108

Kepercayaan Masyarakat Terhadap Tempat Keramat (Studi Kasus Daerah Tamba Kecamatan Sitio-tio Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara)

7 130 116

Pengaruh Otonomi Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Pulau Jambu, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

28 194 120

Pengaruh Penggunaan Teknologi Modern Terhadap Peningkatan Kesejahtraan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani(Studi masyarakat Petani Desa Boangmanalu Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat)

0 39 97

Dampak Industrialisasi Terhadap Kehidupan Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara)

21 126 108

Konsep ajaran agama islam di dalam kepercayaan sunda wiwitan masyarakat Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Lebak, Banten.

0 3 120

Komunikasi Ritual Adat Sebam Masyarakat Baduy Luar (Studi Etnografi Komunikasi Ritual Adat Seba Masyarakat Baduy Luar Desa Kanekes Kecamatan Leuwi Damar Kabupaten Leuwi Damar Kabupaten Lebak Provinsi Banten)

6 50 145

PERHITUNGAN SUMBERDAYA BATUAN BREKSI ANDESIT BERDASARKAN UKURAN FRAGMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK (Studi Kasus Lahan 52 Ha, Desa Mekarsari, Kecamatan Merak, Kabupaten Cilegon, Provinsi Banten)

0 0 6

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

0 0 7