dengan warga masyarakat luar, untuk tinggal di luar dari Desa adat, namun masih teguh dalam menjalankan aktivitas adatnya. Selain itu,
bertambahnya jumlah penduduk akan berakibat pada keseimbanga n antara jumlah kebutuhan masyarakat Baduy dan jumlah produksi barang
dan jasa yang memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Hal ini akan menjadi perosalan baru di lingkungan masyarakat Baduy, yang apabila
tidak cepat untuk dicarikan solusinya akan berdampak pada eksistensi keadatan.
d. Faktor Pengunjung
Salah satu faktor lain yang tidak dapat dipungkiri adalah kunjunga n dari berbagai masyarakat luar. Keunikan pola kehidupan masyarakat
Baduy dalam menjalankan aktivitas kehidupannya, menjadi pelajaran tersendiri bagi masyarakat modern, tak ayal jika banyak masyarakat
modern berkunjung sekedar untuk melihat bagaimana adat-istiadat masyarakat setempat atau untuk melihat eksotisnya pemandangan alam
di Desa Kanekes tersebut. Sehingga yang demikian memilik dampak tersendiri bagi masyarakat Baduy luar dalam menjalin komunikasi yang
efektif dengan masyarakat luar Baduy. Pada saat ini orang luar yang mengunjungi Baduy semakin
meningkat sampai dengan ratusan per orang per kali kunjunga n, biasanya merupakan remaja, mahasiswa dan juga para pengunjung
dewasa lainnya. Mereke menerima para pengunjung tersebut, bahkan untuk menginap satu malam, ketentuan bahwa pengunjung menurut i
adat-istiadat yang berlaku disana. Aturan adat tersebut diantaranya tidak diperbolehkan foto, tidak menggunakan sabun atau pasta gigi di sungai.
Dari beberapa faktor tersebut yang menurut hemat penulis kontak masayarkat Baduy luar terjalin sangat erat, sehingga lambat laun
terjadinya proses konvergensi atau akulturasi dengan budaya yang ada di luar.
Kehadiran teknologi
memberikan warna
tersendiri untuk
keberlangsungan kehidupan masyarakat Baduy luar, dengan merasakan kebermanfaatan dari penggunaan teknologi modern yang dikategorika n
sebagai berikut : a PendidikanPengetahuan
Masyarakat Baduy luar maupun dalam, memang tidak mengena l sistem sekolah layaknya masyarakat modern pada umumnya, namun
bukan berarti mereka tidak mengenal pembelajaran. Melalui metode papagahan masyarakat Baduy diajarkan secara contekstual learning
oleh orang tuanya bagaimana cara menanam, menenun, mencari ikan, dan lain sebagainya secara otodidak. Sehingga keterampilan mereka
diasah agar kelak mampu hidup secara mandiri dengan keterampila n yang mereka ciptakan sendiri.
Kaitannya dengan penggunaan teknologi, bahwa secara tidak langsung alat teknologi telah meningkatkan pengetahuan keterampila n
mereka, dalam pengembangan literasi baca dan menulis, pengelolaa n data, manajemen informasi dan komunikasi. Masyarakat Baduy luar
maupun dalam yang dikenal dengan masyarakat informasional atau mengetahui banyak informasi mengenai berita dunia luar. Hal tersebut
ditunjang karena kegemaran sebagai orang rawayan pengembara. Misalnya, Rasti merupakan salah serorang warga Kadekutek, Baduy
Luar selama kecil tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali karena aturan pikukuh yang tidak memperbolehkan untuk belajar secara
reguler di sekolah. Namun, dengan kehadiran alat teknologi seperti HP misalnya, secara tidak langsung memberikan pengaruh terhadap
peningkatan daya tulis dan baca Rasti, ketika mengirmkan pesan SMS atau membaca pesan. Sumber pengetahuan itu mereka dapatkan secara
otodidak maupun terlatih oleh trainier dari luar masyarakat Baduy. Seperti yang mereka alami beberapa kegiatan disediakannya pusat
pelarihan broadband learning center, yang terdapat diluar Desa Kanekes, namun masyarakat Baduy diperkenankan untuk mengik ut i
proses pelatihan bagaimana cara memanfaatkan teknologi informas i untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat adat tersebut.
b Ekonomi Menurut
keterangan disampaiakn
Agus selaku Sekretaris Kecamatan Leuwidamar yang diterangkan pada penulis menyatakan
bahwa saat ini ada lebih dari 500 perempuan penenun yang ada di Baduy. Sayangnya, penjualan tenun Baduy belum bisa dilakukan secara
optimal, hanya terbatas penjualan langsung kepada wisatawan yang berkunjung ke Baduy.
129
Hal senada disampaikan oleh Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, dalam keterangannya. Menurutnya persoalan yang dihadapi saat ini
adalah kurangnya promosi dan akses pasar bagi produk-produk kerajinan yang dihasilkan masyarakat Baduy, padahal peluang pasar
untuk produk lokal, hasil kerajinan masyarakat adat, sangat dimina t i berbagai kalangan. Kondisi tersebut mendorong perlunya terobosan
baru agar tercipta peluang untuk memperluas jaringan pasar produksi masyarakat Baduy, salah satunya pemanfaatan teknologi informasi
.
“Penerapan teknologi dan informasi bagi masyarakat Baduy ini masih menjadi tantangan hingga saat ini. karena Masyarakat
Baduy memiliki aturan adat yang membatasi penggunaa n teknologi dalam kehidupan, sehingga masih perlu dijajaki dulu
peluang
penggunaan teknologi
informasi ini
dengan pembahasan yang melibatkan beberapa komponen masyarakat
Baduy, Namun untuk Pemerintah Desa Kanekes sendiri membutuhkan pemanfaatan teknologi informasi ini untuk
129
Wawancara, Agus 27 Agustus 2016
penyebarluasan potensi dan informasi yang dapat meningkatka n ekonomi masyarakat”
130
Artinya Kehadiran alat teknologi memberikan dampak terhadap peningkatan akses promosi pemasaran produk hasil buatan masyarakat
Baduy, dengan memanfaatkan
alat teknologi mereka mampu
menumbuhkan income dari produk-produk yang mereka pasarkan melalu daring. Memanfaatkan jejaring media sosial seperti facebook,
instagram, whatsapp. Mereka menjalin komunikasi secara efektif dengan masyarakat luar Baduy dalam mempromosikan produk-produk
hasil produktivitas masyarakat Baduy luar. Tidak tanggung-tanggung banyak masyarakat luar daerah Jawa yang turut memesan barang-barang
tersebut, seperti yang dialami oleh Samin salah seorang warga masyarakat Baduy luar menjalin mitra dengan warga yang berdomisil i
Bali, Surabaya, dan beragama latar belakang daerah lainnya. Mekanismenya sama seperti online marketing pada umumnya,
bermodalkan saling percaya, barang-barang yang diminta bisa dikirm melalui pos atau pengiriman kilat. Seperti yang dialami oleh Rasti,
penenun yang berasal dari Kampung Kadekuteg, Desa Kanekesa Baduy luar
“yah saya mah biasa jual gitu tuh di Facebook aja, kalau ada yang mesen bayar lewat rekening terus saya kirim lewat JNE,
biasaya teh yang banyak pesen dari Bali, Surabaya ”
131
Hal tersebut juga diakui memberikan
keringanan dalam
mengurangi jumlah pengeluaran, seperti halnya yang mereka alami pada
130
Dapat dilihat di http:kanekes.desa.id20160605menuju-baduy-me lek-info rmasi-dan -
teknologi diakses pada tanggal 7112016 pada pukul. 09:48
131
Rasti, Wawancara 15 Oktober 2016
saat tidak mengenal teknologi, mereka harus berpergian ke wilaya h padat penduduk untuk menjualkan produk-produk mereka.
Gambar 4.5 Pelatihan Digital Marketing untuk masyarakat Baduy
Sumber : http:kanekes.desa.id20161025 Gambar di atas menunjukkan bagaimana proses penetrasi
pembelajaran tentang pemanfaatan teknologi sebagai sumber dalam meningkatkan kebutuhan ekonomis masyarakat Baduy luar berlangs ung
yang diselenggarakan oleh PMK Kominfo, masyarakat Baduy secara intensif diajarkan bagaimana cara memanfaatkan teknologi
c Pemerintahan Pengarsipan,
pengelolaan data, manajemen
administras i merupakan tugas pokok dan fungsi yang harus dilakukan oleh
pemangku jabatan di tingkat Kantor Kepala Desa Kanekes. Untuk menjamin kegiatan tersebut berlangsung secara rapih, masyarakat
Baduy luar dibantu oleh masyarakat luar Baduy menggunaka n komputer, laptop dan alat teknologi lainnya untuk dimanfaatkan dalam
pengelolaan data, manajemen administrasi Desa. Hal tersebut dialami oleh sebagain masyarakat Baduy luar yang bekerja sebagai Kepala
Desa, sekretaris Desa, serta staff, meskipun aturan adat tidak memeperkenankan mereka untuk memiliki alat-alat teknologi tersebut,
namun ketentuan
perundang-undangan mengharuskan
untuk menggunakan alat-alat tersebut untuk mempermudah aktivitas mereka.
Misalnya, dalam pembuatan surat-menyurat, mereka dipermudah dengan kehadiran ms word dan excel dan beberapa software microsoft
lainnya. Namun kegunaan alat-alat tersebut dibatasi penggunaannya hanya dalam ruang lingkup pekerjaan di Kantor Kepala Desa.
Melaui laman www.desa.kanekesa.go.id kini masyarakat luar Baduy sudah bisa melihat beragam aktivitas yang diinformasikan oleh
pihak pejabat desa mengenai hal-hal yang dilakukan oleh masyarakat Baduy luar. Hal tersebut merupakan wujud transparansi birokrasi yang
di lakukan oleh pemerintah Desa untuk mewujudkan akuntabilitas program, sehingga Baduy mampu menjadi Desa yang dikenal dan
dihargai kehadirannya oleh masyarakat luar Baduy. Berkat keseriusan pejabat pemerintah Baduy dalam menghadirka n
iklim kerja yang akuntabel terhadap masyarakatnya melalui laman kanekes.desa.com masyarakat Baduy mendapatkan penghargaan dari
Desatika.ID Award 2016. Penghargaan ini diberikan untuk desa dan daerah yang terbukti telah dapat memanfaatkan Teknologi Informas i
dan Komunikasi untuk bersuara dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Kemkominfo-RI yang didukung oleh Pengelola Nama
Domain Internet Indonesia PANDI pada Rabu 289.
132
132
Dapat dilihat dari http:kanekes.desa.id20160928desa-kanekes-terima-penghargaan-
destika-id-awards-2016 diakses pada 7112016 pukul. 09:05
Gambar 4.6 Desa Kanekes terima penghargaan Desatika.ID Awards 2016
Sumber: http:kanekes.desa.id20160928
d Komunikasi dan Informasi Tanpa dipungkiri lagi teknologi juga dapat memberikan pengaruh
terhadap komunikasi dan penerimaan informasi yang dialami oleh masyarakat Baduy luar. Hal tersebut yang kemudian mempermuda h
masyarakat Baduy luar mendapatkan akses informasi berita mengena i keadaan yang terjadi di dalam perkotaan, disamping karena kegemaran
mereka dalam melakukan pengembaraan ke kota, terdapat juga pengaruh akibat akses informasi mengenai beragam macam informa s i
dari dunia luar. Selain itu juga, dalam mempublikasikan rangkaian program yang
dilakukan oleh Baduy luar, terdapat media informasi yang digunaka n sebagai kanal dalam mempublikasikan rangkain program, kunjunga n
dan lain sebagainya melalui daring. Melalui web kanekes.desa.co.id dapat memberikan peran tersendiri bagi masyarakat Baduy luar dalam
mempublikasikan seluruh rangkaian program yang akan dilakukan oleh
pemerintah setempat. Seperti halnya yang baru-baru ini terjadi dikalangan masyarakat Baduy, diadaknnya Festival Baduy 2016 yang
diselnggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lebak dengan diaelaborasi oleh masyarakat Baduy setempat. Kegiatan ini
ditunjukkan untuk memamerkan hasil karya produk tenun yang dibuat secara turun temurun oleh masyarakat Baduy untuk dikenal secara luas
kepada masyarakat khlayak pada umumnya. Berdasarkan pemahaman mengenai analisa di atas, lebih lanjut bahwa
dalam kehidupan manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas interaksi. Orang yang tidak pernah berinteraksi dengan manusia bisa dipastikan akan tersesat,
karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Interaksi yang memungkin individu membangun suatu kerangka rujukan dan
menggunakannya sebagai pantuan untuk menafsirkan, situasi apapun yang ia hadapi. Intearksi pula yang memungkinkannya mempelajari dan menerapkan
strategi-strategi adaptif untuk mengatasi situasi-situasi problematik yang dihadapi. Tanpa melibatkan diri dalam berinteraksi, seseorang tidak akan tahu
bagaimana makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakuka n manusia lain secara beradab, karena cara-cara berprilaku tersebut harus
dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah interaksi.
Tidak bisa disangkal bahwa interaksi efektif memegang peranan yang penting dalam pembentukan nilai-nilai kebudayaan sehingga dapat diakui
oleh seluruh komponen kelompok sosial atau masyarakat karena efek dari komunikasi kebudayaan yang sesungguhnya adalah tidak hanya perubahan
paradigma semata, namun lebih jauh lagi perubahan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai pesan-pesan yang terkandung didalamnya sehingga secara sadar
masyarakat dapat mematuhi dan melaksanakan nilai- nilai kebudayaan sesuai dengan kesepakatan bersama.
Interaksi yang intensif membuat masyarakat Baduy luar semakin terbuka dengan budaya luar, sehingga mempengaruhi pilihan penggunaa n
teknologi informasi sebagai pilihan utama disamping penggunaan teknologi informasi tradisonal, sebagai cara untuk mempermudah mobilitas, komunik as i
dengan yang lainnya. Inilah wujud konveregnsi budaya yang terdapat pada masyarkat Baduy luar, saling mempengaruhi kebudayaan satu sama lain, oleh
karena tedapat interaksi yang dibangun secara intensif. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi nilia-nilai yang selama ini dikembangkan, sebagai aturan
atau pedoman masyarakat Baduy luar dalam menjalani kehidupannya.
3. Analisa Konsentris Penggunaan Teknologi Informasi Masyarakat