Pengertian Teori Teori Trikon

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Trikon

1. Pengertian Teori

Menurut KBBI teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai sebuah pristiwa kejadian dsb. 11 Yang kemudian didukung oleh data dan argumentasi, penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentas i atau pendapat, cara dan aturan manusia melakaukan sesuatu. Durbin menjelaskan bahwa, teori adalah pernyataan karena ia adalah bagian dari upaya ilmuwan manusia mengungkapkan pemikiran atau idenya. 12 Pernyataan itu ditujukan manusia memperjelas atau memaha mi serangkaian fakta dan data yang semula terkesan rumit atau bahkan tidak bermakna. Michaolas membagi pengertian teori dalam lima kategori, yaitu: a. Teori sebagai pernyataan yang aksiomatis axiomatic1 manusia memberi makna atau pengertian tentang serangkaian fakta yang sebelumnya membingungkan atau tidak bermakna. b. Teori sebagai upaya menyusun data dan fakta secara sistemat is, walaupun pernyataan-pernyataannya belum tentu aksiomatis c. Teori dianggap sebagai generalisasi tak terbatas tentang kebenaran universal yang diaati oleh para ilmuan; di sini teori dianggap sebagai “hukum” tentang kebenaran. 11 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesai KBBI, Jakarta: Balai Pustaka, 1988 hal.932 12 Putu Lukman Pandit, “Penggunaan Teori dalam Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi, ” Jurnal ISPII, Tanpa Tahun, hal. 3 d. Teori sebagai jawaban terhadap persoalan-persoalan ilmiah, tanpa bentuk yang pasti atau seragam. e. Teori sebagai aturan-aturan manusia mengambil kesimpula n dalam proses penelitian. 13 Dalam ilmu sosial-budaya, penggunaan teori juga mengala mi perkembangan dan dinamika. Sebagaimana diuraikan Ellis dan Swoyer dalam luqman pada mulanya teori social didominasi pandangan positivistik- lo gis logical-postivist, yaitu teori sebagai hasil deduksi berdasarkan prinsip dasar tertentu, sebagaimana yang biasa dilakukan di sains. Dalam bentuknya yang sederhana teori merupakan hubungan antara dua faktor atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris. Oleh karennya suatu teori disebut merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih tang telah diuji kebenarannya. 14 Teori sosial diuji dengan membuat ramalan prediksi berdasarkan prinsip dasar atau hukum laws tertentu, dan peneliti kemudian menetapkan apakah prediksi itu benar atau salah. Pada tahun 1960an pandangan yang positivistik tentang teori ini mulai mendapat kritik, sehingga akhirnya sudah tak dominan lagi di ilmu social-budaya. Hukum ilmiah menjadi kurang berperan, sementara model menjadi lebih sering dibicarakan. Kita akan kembali ke pembahasan tentang hukum dan model di bagian berikut nanti.

2. Teori Sebagai Model

Dokumen yang terkait

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

1 55 7

Analisis Kerugian Ekonomi, serta Pengetahuan Masyarakat Terhadap Konflik Orangutan Sumatera (Pongo abelii) (Studi Kasus Desa Kuta Gajah, Kecamatan Kutambaru dan Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat)

4 58 108

Kepercayaan Masyarakat Terhadap Tempat Keramat (Studi Kasus Daerah Tamba Kecamatan Sitio-tio Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara)

7 130 116

Pengaruh Otonomi Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Pulau Jambu, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

28 194 120

Pengaruh Penggunaan Teknologi Modern Terhadap Peningkatan Kesejahtraan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani(Studi masyarakat Petani Desa Boangmanalu Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat)

0 39 97

Dampak Industrialisasi Terhadap Kehidupan Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara)

21 126 108

Konsep ajaran agama islam di dalam kepercayaan sunda wiwitan masyarakat Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Lebak, Banten.

0 3 120

Komunikasi Ritual Adat Sebam Masyarakat Baduy Luar (Studi Etnografi Komunikasi Ritual Adat Seba Masyarakat Baduy Luar Desa Kanekes Kecamatan Leuwi Damar Kabupaten Leuwi Damar Kabupaten Lebak Provinsi Banten)

6 50 145

PERHITUNGAN SUMBERDAYA BATUAN BREKSI ANDESIT BERDASARKAN UKURAN FRAGMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK (Studi Kasus Lahan 52 Ha, Desa Mekarsari, Kecamatan Merak, Kabupaten Cilegon, Provinsi Banten)

0 0 6

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

0 0 7