Konsep Kontinyuitas Konsep Konvergen

konvergensi, manusia mengetahui penjabaran makna dari ketiga prinsip itu adalah sebagai berikut

a. Konsep Kontinyuitas

Konsep ini mengemuakkan bahwa asas pertama dalam konsep trikon adalah kontinyu yang berarti tidak ada kebudayaan yang tidak tidak bergerak mengalami perubahan, selalu akan berkembang. Menyesuaika n dengan perkembangan zaman. Ki Hadjar menjelaskan maksud dari konsep Kontinuitet adalah Yang berarti bahwa garis hidup kita di jaman sekarang harus merupakan lanjutan,terusan, dari hidup kita di jaman silam, jangan ulangan atau tiruan dari bangsa lain. 19 Dalam melestarikan kebudayaan asli Indonesia harus terus menerus dan berkesinambungan. Teori Kebudayaan itu dilakasanakan dengan memasukan mata pelajaran muatan lokal, melakukan upacara-upacara adat, mementaskan keseruan daerah dan lain-lain. Dalam konsep kontinyu menurut H.A.R Tilaar mengemukaka n bahwa : Tidak ada satupun kebudayaan yang statis atau tidak berkembang. Kebudayaan yang tidak berkembang berarti pemilik kebudayaan itu telah lelap. Setiap kebudayaan berkembang secara peralhan- la ha ataupun dengan cepat. Sebagai pemilik kebudayaan maka perkembangna seseorang anak manusia dari kandungan sampai menjadi dewas terikat kepada nilai-nilai yang berlaku di dalam kehidupan di mana keluarga itu berada. 20 Nilai-nilai itu terdapat di dalam kebudayaan yang berkembang dan berubah sepanjang masa. Tergantung besarnya pengaruh yang menguba h 19 Ki Hadjar Dewantara, Karya Ki Hadjar Dewantara bagian Pertama; Pendidikan, Yogyakarta: Majelsi Luhur Persatuan Tamansiswa, 2011, cet IV, hal. 228 20 H.A.R. Tilaar, Pedagogik Teoritis untuk Indonesia Jakarta: Kompas, 2015, hal. 49 dari satu kebudayaan serta kemampuan dari pemiliknya manusia menwujudkan nilai-nilai itu.

b. Konsep Konvergen

Ki Hadjar Dewantara menjelaskan mengenai konsep konvergensi adalah berarti datang berkumpulnya aliran-aliran yang pada permulaannya berlainan azas, dasar serta tujuan, akan tetapi karena aliran itu bersama-sama menempati alam serta zaman yang satu, lambat laun terpaksalah saling mendekati manusia berkumpul kelaknya, dimana telah nampak ada kepentingan-kepntinga n bersama. 21 Adapun pengertian lain dari konsep konvergensi menurut Ki Hadjar adalah dalam arti keharusan manusia menghindari kehidupan menyend ir i isolasi dan manusia menuju ke arah pertemuan dengan hidupnya bangsa- bangsa lain sedunia. 22 Maksud dari penjelasan di atas adalah upaya menyatukan antara dua hal yang berebeda baik dalam segi apapun manusia saling berhubungan dan menjadi satu. Manusia menjadikan sebuah kebudayaan maju berkembang maka hal pokok yang harus dilakukan adalah dengan cara berbaur dengan kebudayaan yang lain. Dengan tetap menyesuakan diri manusia tidak terbawa arus kebudayaan lain, sehingga nilai-nilai yang dimliki tetap terpatri dan terimplementasi dalam setiap aturan kehidupan. Sedangkan Ki Sunarno memaknai konvergen merupakan upaya mengembangkan kebudayaan nasional Indonesia harus memadukan dengan kebudayaan asing yang dipandang dapat memajukan bangsa Indonesia. Dalam memadukan itu konvergensi dilakukan dengan memilih dan memilah kebudayaan yang sesuai dengan kepribadia 21 Ki Hadjar Dewantara, Karya Ki Hadjar Dewantara bagian Pertama; Pendidikan, Yogyakarta: Majelsi Luhur Persatuan Tamansiswa, 2011, cet. IV, hal.76 22 Ki Hadjar Dewantara, hal. 228 Pancasila selektif dan pemaduannya harus secara alami dan tidak dipaksakan adaptatif. 23 Di dalam dunia terbuka abad global dewasa ini terdapat arus gelomba ng yang disebut dengan globalisasi yang seakan-seakan membuka pintu dari batas-batas kehidupan masyarakat dan Negara. Tidak ada satupun juga negara yang akan menutupi diri dari perkembangan zaman. Namun demikian suatu Negara akan tetap eksis apabila dia membuka pintu bagi setiap perubahan-perubahan global tanpa harus merusak nila-nila yang menjadi dasar kebudayaan.

c. Konsep Konsentris

Dokumen yang terkait

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

1 55 7

Analisis Kerugian Ekonomi, serta Pengetahuan Masyarakat Terhadap Konflik Orangutan Sumatera (Pongo abelii) (Studi Kasus Desa Kuta Gajah, Kecamatan Kutambaru dan Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat)

4 58 108

Kepercayaan Masyarakat Terhadap Tempat Keramat (Studi Kasus Daerah Tamba Kecamatan Sitio-tio Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara)

7 130 116

Pengaruh Otonomi Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Pulau Jambu, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

28 194 120

Pengaruh Penggunaan Teknologi Modern Terhadap Peningkatan Kesejahtraan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani(Studi masyarakat Petani Desa Boangmanalu Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat)

0 39 97

Dampak Industrialisasi Terhadap Kehidupan Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara)

21 126 108

Konsep ajaran agama islam di dalam kepercayaan sunda wiwitan masyarakat Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Lebak, Banten.

0 3 120

Komunikasi Ritual Adat Sebam Masyarakat Baduy Luar (Studi Etnografi Komunikasi Ritual Adat Seba Masyarakat Baduy Luar Desa Kanekes Kecamatan Leuwi Damar Kabupaten Leuwi Damar Kabupaten Lebak Provinsi Banten)

6 50 145

PERHITUNGAN SUMBERDAYA BATUAN BREKSI ANDESIT BERDASARKAN UKURAN FRAGMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK (Studi Kasus Lahan 52 Ha, Desa Mekarsari, Kecamatan Merak, Kabupaten Cilegon, Provinsi Banten)

0 0 6

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

0 0 7