Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

dengan mewawancarai secara formal subjek penelitian melalui beragam pertanyaan yang disusun secara struktural atau tidak terstruktur, dengan menggunakan metode genelogikal, adapun dalam rangka efisiensi dalam melakukan penelitian, etnografer hendaknya menyusun langkah strategis untuk mendapatkan subjek penelitian yang kedudukannya sangat memhami budaya setempat, seperti tokoh adat, pejabat desa atau tokoh masyarakat, dalam hal penelitian ini penulis sudah menetapkan informan- informan yang ditunjuk untuk menjadi key consultan dalam rangka mendapatkan kevalidan informas i. Selanjutnya peneliti hendaknya dalam mewawancarai subjek penelitian unutk menanyakan informasi sedalam-dalamnya dari pertanyaan yang disusun, dengan camenanyakan life historis dari subjek penelitian dan mengkaitkaitka n dengan kepercayaan yang dianut oleh subjek penelitian. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode etnografi baru ala Spradley melalui teknik Penelitian Maju Bertahap Developmental Research Process teknik ini didasarkan atas 5 prinsip, yakni tunggal, identifikasi tugas, maju bertahap, penelitian orisinal dan problem-solving. 76 Dalam teknik ini terdapat 12 langkah- langkah yang harus dilalui oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya secara berurutan atau maju bertahap. Secara singkat penjeleasan di atas hal ini pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan beberapa cara, sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan dan pencatatan dilakukan sistemat ik terhadap subjek penelitian. Metode observasi yang akan digunaka n adalah langsung dengan cara pengambilan data dengan menggunaka n mata tanpa ada pertolongan alat standar lain manusia kepentinga n 76 James P. Spradley, hal. 30 tersebut. 77 Berdasarkan pelaksanannya, penulis membagi ke dalam beberpa tahapan: a. Teknik Pengamatan Langsung Pengamatan tanpa menggunakan peralatan khusus dengan mengamati seluruh unsur-unsur yang menjadi topik dalam penelitian, sebagai penguat dalam memberikan datainformas i yang berkenaan dengan penelitian b. Teknik Pengamatan tak Langsung dengan menggunaka n beberapa alat tertentu : misalnya mikroskop, kamera, taep recorder dsb c. Teknik Pengamatan Partisipasi Dengan cara mengambil bagian nyata dalam suatu objek penelitian. Yang kemudian dijadikan sebagai rujukan atau referensi untuk mecari data secara mendalam terkati dengan deskripsi tempat, monografi suatu daerah. Dengan mewawancar i secara langsung menggunakan penyusunan pertanyaan baik secara struktur maupun tidak terstruktur. Tabel 3.2 Panduan Observasi Masyarakat Panamping No Objek Observasi Keterangan 1 Macam-macam perangkat teknologi tradisional dan modern 2 Sebab terjadinya kontyuita s penggunaan teknologi informas i 77 Pedoman Penulisan Skripsi FITK, Jakarta:Tanpa Penerbit, hal. 66 3 Proses konvergensi antara penggunaan teknologi informas i tradisosnal dengan modern 4 Proses konsentris dari penggunaan teknologi informas i modern

2. Wawancara

Wawancara merupakan metode yang diperguna penulis untuk mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan keterangan secara lisan dengan seseorang sasaran penelitian respondne. Dalam hal ini penulis akan mewawancarai 3 tokoh sebagai informan untuk dijadikan referensi dalam melengkapi proses penelitian. Diantara tokoh-tokoh tersebut adalah: Jaro Dangka, Jaro Tangtu, serta Jaro Pamarentah. Berikut adalah tahapan yang dilakukan pada saat proses berlangsungnya wawancara : a. Menetapkan Seorang Informan Dalam penjelasan Webster New Collegiate Dictionary, Informa n merupakan seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang kata-kata frasa, dan kalimat dalam bahasa dan dialkenya sebagai model imitasi dan sumber informas i. Meskipun semua orang dapat menjadi informan, tapi tidak semua orang akan menjadi informan yang baik. Karena pada hakikatnya informan yang baik adalah mereka yang tahu budayanya tanpa harus memikirkannya, pelaku dari setiap aktivitas kebudayaannya. Etnografi akan bekerja sama sepenuhnya dengan informan untuk menjadi partner dalam menemukan informasi- informasi yang berkaitan dengan data yang ingin diambil dari satu masyarakat tertentu. Dalam hal ini peneliti menentukan 2 orang infor ma n dari masyarakat panamping yakni Jaro Pamarentah dan Jaro Adat sebagai pemangku adat. b. Wawancarai Seorang Informan Wawancara adalah jenis percakapan speech event yang khusus. Dalam percakapan akan ditemukan bagaimana kebudayaan itu berjalan, atau hal-hal yang sangat unik dalam kebudayaan tertentu. Spredley berpendapat wawancara yang tepat dalam studi etnografis dalah dengan pendekatan wawancara persahabatan. Wawancara persahabatan merupakan serangkaia n pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada informan yang mana peneliti secara perlahan dan formal memasukan unsur-uns ur pertanyaan yang ingin diketahui sebagai rujukan data dalam penelitian. Dalam hal ini ada tiga yang harus diperhatikan tujuan yang eksplisit, penjelasan, dan penjelasan yang bersifat etnografis. c. Mengajukan Pertanyaan Deskriptif Mendeskripsikan setting dimana informan melakukan aktivitas rutinnya yang berada pada observasi yang dilakukan selama wawancara. Mulailah dengan membuat sebuah daftar mengena i tempat-tempat dan objek-objek yang spesifik. Dalam proses wawancara berlangsung, kisi-kisi merupakan instumen sebelum merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan aktifitas adat masyarakat. Dibawah ini dijabarakan bagaima na kisi-kisi dibuat untuk perumusan pertanyaan. Table 3.3 Panduan Pertanyaan Wawancara No Indikator Butir-butir pertanyaan No Butir 1 Trikon dan Teknologi Informasi Kontinyuitas 1-4 Pandangan pikukuh Baduy terhadap penggunaa n teknologi infor mas i tradisoional Pandangan pikukuh Baduy terhadap perkembangan teknologi informasi modern Konvergensi 5-10 Bagaimana proses interkasi dengan masyarakat luar Baduy Proses serap-temu dan penerimaan terhadap sistem teknologi informasi modern Unsur baru yang diterima dari penggunaan teknologi infromasi modern Konsentris 11-14 Pandangan terkait peran Lembaga Adat dalam mengantisipasi perkembangan teknologi informasi modern Posisi teknologi informas i tradisional setelah kehadiran teknologi modern

3. Dokumentasi

Dokumen yang terkait

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

1 55 7

Analisis Kerugian Ekonomi, serta Pengetahuan Masyarakat Terhadap Konflik Orangutan Sumatera (Pongo abelii) (Studi Kasus Desa Kuta Gajah, Kecamatan Kutambaru dan Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat)

4 58 108

Kepercayaan Masyarakat Terhadap Tempat Keramat (Studi Kasus Daerah Tamba Kecamatan Sitio-tio Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara)

7 130 116

Pengaruh Otonomi Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Pulau Jambu, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

28 194 120

Pengaruh Penggunaan Teknologi Modern Terhadap Peningkatan Kesejahtraan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani(Studi masyarakat Petani Desa Boangmanalu Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat)

0 39 97

Dampak Industrialisasi Terhadap Kehidupan Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara)

21 126 108

Konsep ajaran agama islam di dalam kepercayaan sunda wiwitan masyarakat Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Lebak, Banten.

0 3 120

Komunikasi Ritual Adat Sebam Masyarakat Baduy Luar (Studi Etnografi Komunikasi Ritual Adat Seba Masyarakat Baduy Luar Desa Kanekes Kecamatan Leuwi Damar Kabupaten Leuwi Damar Kabupaten Lebak Provinsi Banten)

6 50 145

PERHITUNGAN SUMBERDAYA BATUAN BREKSI ANDESIT BERDASARKAN UKURAN FRAGMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK (Studi Kasus Lahan 52 Ha, Desa Mekarsari, Kecamatan Merak, Kabupaten Cilegon, Provinsi Banten)

0 0 6

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

0 0 7