pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing tadi e. Reaksi para individ u yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.
33
b. Asimilasi
Asimilasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan
yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha manusia mempertinggi kesatuan tindak,
sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentinga n- kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Dalam pengertian yang berbeda,
khususnya berkaitan dengan interaksi antar kebudayaan, asimilasi diartikan juga sebagai
proses sosial yang timbul bila ada: 1 golongan-golongan manusia yang berbeda latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, 2
saling bergaul secara intensif manusia waktu yang lama sehingga, 3 kebudayaan-kebudayaan dari kelompok manusia tersebut masing-
masing berubah sifatnya yang khas dan juga unsur-unsurnya masing- masing berubah menjadi unsur-unsur campuran Biasanya golonga n-
golongan yang dimaksud dalam suatu proses asimilasi adalah suatu golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Dalam hal ini,
golongan minoritas merubah sifat khas dari unsur kebudayaannya dan menyesuaikannya dengan kebudayaan golongan mayoritas
sedemikian rupa sehingga lambat laun kahilangan kepribadian kebudayaannya, dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.
34
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perubahan identitas etnik dan kecenderungan asimilasi dapat terjadi jika ada interaksi antarkelompok
yang berbeda, dan jika ada kesadaran masing- masing kelompok. Sedangkan contoh yang sering digunakan manusia menjelaska n
proses asimilasi yaitu: A adalah orang Indonesia yang menyukai tarian
33
Rusmin Tumanggor,dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Jakarta: Pernada Media Group, 2010, hal. 62
34
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta:Reineka Cipta, 2013, hal. 209
Bali. Ia berteman baik dengan B yang merupakan orang Amrerika Latin dan bisa tarian tradisionalnya Amerika Latin Tango. Karena keduanya
terus menerus berinteraksi maka terjadilah percampuran budaya yang menghasilkan budaya baru yang merupakan hasil penyatuan tarian Bali dan
Tango, tetapi tarian baru tersebut tidak mirip sama sekali dengan tarian Bali atau Tango.
Dari beberapa pengertian di atas, bahwa ada keterkaitan secara substansi tentang teori trikon, akulturasi dan asimilasi. Bahwa pembaruan
atau peleburan kebudayaan dari kebudayaan asing merupakan titik tolok kesamaan makna dari kedua teori tersebut. Namun, teori trikon masih
menekankan sifat keperibadian yang harus tetap dilestarikan saat proses peleburan budaya itu saling menghubungkan atau terjadinya konvergensi.
B. Kebudayaan
1. Pengertian Kebudayaan
Menurut Ko entjraningrat, kata “kebudayaan” berasal dari kata
sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau
“akal”, dengan demikian kebudayan dapat diartikan: “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”.
35
Maksudnya adalah bahwa segala hal yang berasal dari proses berfikir akal manusia merupakan bagian dari kebudayaan, proses
berfikir manusia bias diartikan dengan proses belajar, jadi hal apapun yang diperoleh manusia dari proses belajar itu adalah merupakan sebuah
kebudayaan. S edangkan William A Haviland menerangkan bahwa : Kebudayaan itu terdiri dari nilai-nilai, kepercayaan, dan persepsi
abstrak tentang jagat raya yang berada di balik perilaku manusia, dan yang tercermin dalam perilaku. Semua itu adalah milik bersama para
anggota masyarakat, dan apabila orang itu berbuat sesuai dengan itu maka perilaku mereka dapat dianggap di dalam masyarakat.Kebuda ya n
dipelajari melalui sarana Bahasa, bukan diwariskan secara biologis, dan
35
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Aksara Baru, 1980, hal. 146