Qur‟an ini diturunkan kepada manusia dengan dimudahkan mereka untuk memahaminya.
3. Dalam surat ini diterangkan Allah berbagai rupa nikmat baik bersifat
keagamaan maupun bersifat keduniaan yang dilimpahkan kepada hamba-hambaNya yang beriman. Dan diakhiri tiap-
tiap ni‟mat ini dengan sesuatu
pertanyaan tentang ni‟mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
4. Firman Allah: Ar Rahman „Allamal Qur‟ana, adalah sebagai
jawaban bagi pertanyaan: Apakah yang dilakukan oleh Raja yang maha Kuasa itu?, yang terdapat pada akhir ayat yang menutup surat
yang telah lalu.
197
Sementara itu, Muhammad Quraish Shihab memaparkan bahwa di dalam surah Ar-Rahman, Allah menyampaikan berbagai nikmat di dunia
dan di akhirat. Hampir pada setiap dua nikmat yang disampaikan Allah, Alquran mengulangi satu pertanyaan dengan redaksi yang sama. Ayat
tersebut berarti “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” Pertanyaan itu, diulang sebanyak 31 kali. Delapan pertanyaan
berkaitan dengan nikmat-nikmat Allah di dunia, tujuh pertanyaan berkaitan dengan ancaman dan siksa neraka di akhirat, delapan pertanyaan
berkaitan dengan nikmat Allah yang diperoleh di dalam surga pertama, dan delapan pertanyaan berkaitan dengan nikmat Allah yang diperoleh di
dalam surga ke dua.
198
Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa surah Ar-Rahman memiliki hubungan dengan surah Al-Qamar. Firman Allah
surah Ar-Rahman, merupakan jawaban atas pertanyaan pada surah Al- Qamar, yaitu “Apakah yang dilakukan oleh Raja Yang Maha Kuasa itu?”,
juga “Faidah apakah yang Dia berikan kepada penduduk bumi dengan rahmatNya?”.
2. Isi Kandungan Surah Ar-Rahman
Di dalam Alquran terjemahan Departemen Agama Republik
Indonesia, disebutkan beberapa pokok-pokok isi kandungan surah Ar-
197
Ash Shiddieqy, Ibid.
198
Muhammad Quraish Shihab, Wawasan Al- Quran: Tafsir Maudhu‟i Atas Pelbagai Persoalan
Umat, Bandung: Mizan, 1997, Cet. VI, h. 231.
Rahman. Berikut adalah pemaparan mengenai pokok-pokok isi kandungan
surah Ar-Rahman.
a. Keimanan
Allah mengajar manusia pandai berbicara; pohon-pohonan dan tumbuh-tumbuhan tunduk kepada Allah; semua makhluk akan hancur
kecuali Allah; Allah selalu dalam kesibukan; seluruh alam merupakan nikmat Allah terhadap manusia; manusia diciptakan dari tanah dan jin
dari api. b.
Hukum-hukum Hukum di sini berkaitan dengan kewajiban mengukur, menakar,
dan menimbang dengan adil.
199
Sementara itu, TM Hasbi Ash Shiddieqi dalam tafsir Al Bayaan dijelaskan bahwa di antara kandungan surah Ar-Rahman adalah sebagai
berikut. 1
Alquran adalah nikmat yang paling besar yang diberikan Allah kepada manusia.
2 Nikmat-nikmat yang terkembang di langit dan di bumi.
3 Kejadian manusia dan jin.
4 Sifat hari kiamat.
5 Sifat ahli neraka.
6 Keadaan surga dan segala isinya yang disediakan untuk golongan
Sabiqin dan Ashhabil-Yamin.
200
C.
Hasil Penelitian 1.
Temuan Data
Berdasarkan hasil analisis terhadap gaya bahasa terjemahan surah Ar- Rahman dalam Al-
Qur‟ân Al-Karîm Bacaan Mulia karya H. B. Jassin, penulis menemukan 22 jenis gaya bahasa. Adapun gaya bahasa yang
ditemukan adalah gaya bahasa inversi, aliterasi, asonansi, repetisi,
199
Departemen Agama Republik Indonesia, Loc. Cit., h. 884.
200
Ash Shiddieqy, Tafsir Al Bayaan II, Op. Cit., h. 1318.
paralelisme, elipsis, apofasis, asindeton, polisindeton, tautologi, pleonasme, klimaks, antiklimaks, sinekdoke, prolepsis, erotesis, simile,
personifikasi, antonomasia, perifrasis, apostrof, dan antitesis. Berikut penulis sajikan tabel temuan jenis gaya bahasa terjemahan surah Ar-
Rahman dalam Al- Qur‟ân Al-Karîm Bacaan Mulia Karya H. B. Jassin.
Tabel Temuan Data
No Jenis Gaya Bahasa
Ayat dalam Surah Ar-Rahman
1. Inversi
7,10, 22, 48, 50, 52, dan 64. 2.
Aliterasi Semua terjemahan ayat surah Ar-
Rahman Ayat ke-1 sampai 78 3.
Asonansi Semua terjemahan ayat surah Ar-
Rahman Ayat ke-1 sampai 78 4.
Repetisi 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34,
36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75,
77, 78, 17, 56, 74, 48, 50, 52, 66, dan 68.
5. Paralelisme
17, 27, 29, 31, 33, 35, 39, 41, 54, dan 78.
6. Elipsis
3, 4, 22, 27, 29, 33, 35, 58, 68, 70, 72, dan 74.
7. Apofasis
33 8.
Asindeton 24, 54, dan 78.
9. Polisindeton
33 dan 35 10. Pleonasme
12, 37, 44, 66, dan 72. 11. Tautologi
64 12. Klimaks
33 dan 44 13. Antiklimaks
14, 24, 31, 37, dan 56.
14. Sinekdoke 4, 10, 27, 37, 41, dan 56.
15. Prolepsis 35, 41, 54, 76, dan 39.
16. Erotesis 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34,
36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75,
77, dan 60. 17. Simile
14, 24, 37, dan 58. 18. Personifikasi
6 dan 19 19. Antonomasia
1 20. Perifrasis
41 21. Apostrof
31 dan 33 22. Antitesis
12
Berdasarkan tabel
temuan data
di atas,
penulis dapat
mengklsifikasikan jenis-jenis gaya bahasa tersebut, yaitu berdasarkan langsung tidaknya makna dan berdasarkan struktur kalimat. Gaya bahasa
berdasarkan langsung tidaknya makna, terdiri dari gaya bahasa retoris, yaitu gaya bahasa inversi, aliterasi, asonansi, elipsis, apofasis, asindeton,
polisindeton, pleonasme, tautologi, prolepsis, erotesis, perifrasis, dan apostrof, dan gaya bahasa kiasan, yaitu gaya bahasa simile, personifikasi,
sinekdoke, dan antonomasia. Adapun gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, yaitu gaya bahasa repetisi, paralelisme, klimaks, antiklimaks, dan
anitesis. Jadi, jumlah keseluruhan jenis gaya bahasa yang ditemukan dalam terjemahan surah Ar-Rahman dalam Al-
Qur‟ân Al-Karîm Bacaan Mulia karya H. B. Jassin, adalah 22 jenis gaya bahasa. Gaya bahasa
berdasarkan langsung tidaknya makna berjumlah 17 gaya bahasa, sedangkan gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat berjumlah 5 gaya
bahasa. Dengan demikian, gaya bahasa yang paling banyak ditemukan adalah gaya bahasa retoris, berjumlah 13 jenis gaya bahasa, sedangkan
yang paling sedikit ditemukan adalah gaya bahasa kiasan, berjumlah 4 jenis gaya bahasa.
2.
Analisis dan Deskripsi Data
Pada bagian ini, penulis akan memaparkan dan mendeskripsikan analisis temuan data, yaitu bentuk penggunaan gaya bahasa terjemahan
surah Ar-Rahman dalam Al- Qur‟ân Al-Karîm Bacaan Mulia karya H. B.
Jassin, yang disertai dengan sedikit perbandingan dengan terjemahan lain, seperti terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia, dan
terjemahan Mahmud Yunus. Hal tersebut dilakukan, guna mengetahui pemilihan kata, penyesuaian bunyi, dan pola penyusanan kata dalam
kalimat setiap terjemahan. Perbandingan tidak dilakukan pada setiap jenis gaya bahasa yang ditemukan, tetapi pada bagian yang dianggap perlu ada
sedikit perbandingan. Berikut merupakan deskripsi analisis jenis-jenis gaya bahasa yang ditemukan.
1. Inversi