9
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN
A. Landasan Teori
1. Gaya Bahasa
a. Pengertian Gaya Bahasa
Okke Kusuma Sumantri Zaimar dan Ayu Basoeki Harahap dalam bukunya Telaah Wacana memaparkan pengertian gaya bahasa dengan
mengambil penjelasan
dari Harimurti
Kridalaksana. Mereka
memaparkan, ”Gaya bahasa style mempunyai tiga pengertian, yaitu: pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau
menulis; pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu; keseluruhan ciri-
ciri bahasa sekelompok penulis sastra.”
11
Sementara itu, pendapat Gorys Keraf mengenai gaya bahasa, dipaparkan sebagai berikut.
Gaya atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah style. Kata style diturunkan dari kata Latin stilus, yaitu
semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Keahlian menggunakan alat ini mempengaruhi jelas tidaknya tulisan pada
lempengan tadi. Kelak pada waktu penekanan dititikberatkan pada keahlian untuk menulis indah, maka style lalu berubah menjadi
kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata- kata secara indah. Karena perkembangan itu, gaya bahasa atau style
menjadi masalah atau bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frasa atau klausa
tertentu untuk menghadapi situasi tertentu.
12
Lebih lanjut, terkait dengan persoalan gaya bahasa, Gorys Keraf memaparkan,
Bila dilihat secara umum, kita dapat mengatakan bahwa gaya adalah cara mengungkapkan diri sendiri, entah melalui bahasa, tingkah
11
Okke Kusuma Sumantri Zaimar dan Ayu Basoeki Harahap, Telaah Wacana, Jakarta: The Intercultural Intitute, 2009, Cet. I, h. 159.
12
Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004, Cet. XIV, h. 112.
laku, berpakaian, dan sebagainya. Dengan menerima pengertian ini, maka kita dapat mengatakan, “Cara berpakaiannya menarik
perhatian orang banyak”, “Cara menulisnya lain daripada kebanyakan orang”, “Cara jalannya lain dari yang lain”, yang
memang sama artinya dengan “gaya berpakaian”, “gaya menulis” dan “gaya berjalan”. Dilihat dari segi bahasa, gaya bahasa adalah
cara menggunakan bahasa. Gaya bahasa memungkinkan kita dapat menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang
mempergunakan bahasa itu.
13
Selanjutnya, pengertian mengenai gaya bahasa juga dipaparkan oleh Diah Erna Triningsih. Beliau menyatakan, “Gaya bahasa adalah
cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperhatikan
jiwa dan kepribadian penulis pemakai bahasa.”
14
Sementara itu, Abd. Rohman memaparkan persoalan gaya bahasa dalam istilah Arab. Beliau menyatakan,
Dalam bahasa Arab gaya bahasa disebut dengan istilah uslub, yang secara etimologis berarti jalan di antara pepohonan, seni, bentuk,
madzhab, dan seterusnya. Adapun secara terminologis, kata uslub diartikan dengan istilah metode pengungkapan yang dipilih
pengarang dalam menyusun ujaran serta memilih kosa kata yang diungkapkannya.
15
Berdasarkan berbagai pemaparan mengenai gaya bahasa di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa gaya bahasa merupakan cara
seseorang menggunakan bahasa, yang kemudian menjadi ciri khas orang tersebut yang membedakan dengan orang lain, dan digunakan
untuk memberikan efek-efek tertentu dalam setiap kalimatnya.
b. Jenis-Jenis Gaya Bahasa