Terjemahan ayat ke-3 Elipsis

a. Terjemahan ayat ke-3

Terjemahan ayat ke- 3. yaitu, “Menciptakan insan”. 248 1. Segi Sintaksis Menciptakan insan P O Pada terjemahan ayat tersebut, terdapat satu unsur kalimat yang dihilangkan, yaitu unsur yang menduduki fungsi subjek. Subjek dalam kalimat tersebut yaitu Allah. Kata Allah sebagai subjek dari predikat kata menciptakan tidak hadir. Sementara pada terjemahan tersebut, hanya terlihat kata menciptakan yang menduduki fungsi predikat dan kata insan yang menduduki fungsi objek. Walaupun kehadiran Allah sebagai subjek dihilangkan, pembaca dapat dengan mudah mengisi kekosongan tersebut, karena semua sudah mengetahui bahwa Sang Maha Pencipta adalah Allah, termasuk menciptakan insan. Hal tersebut sama seperti dalam situasi seorang guru yang bertanya nama lengkap kepada murid barunya, dengan mengatakan, “Siapa nama lengkapmu, Nak?”, kemudian siswa barupun menjawab, “Laila Nurjannah”. Pada jawaban siswa baru tersebut, terdapat kata-kata yang dihilangkan sebelum kata Laila Nurjannah, yaitu frasa nama saya. Tanpa dihadirkan pun, pembaca dapat dengan mudah mengisi bagian yang tidak ada dan dapat dengan mudah memahaminya, bahwa nama siswa baru tersebut adalah Laila Nurjannah. Penghilangan kata-kata, biasanya dapat kita temukan pada komunikasi lisan dan tulisan. Adapun penghilangan tersebut biasanya dilakukan untuk membuat kalimat terlihat lebih simpel. Pada ragam tulis, gaya bahasa elipsis ada yang ditandai dengan tanda titik tiga ..., yang menunjukkan bahwa ada 248 Jassin, Al-Qurân Al-Karîm Bacaan Mulia, Op. Cit., h. 749. unsur kalimat yang dihilangkan, yang dapat dengan mudah diisi oleh si pembaca. Sementara itu pada ragam lisan, gaya bahasa elipsis ditandai dengan pemberhentian pembicaraan, seperti adanya jeda dan dengan penyebutan akhir kata yang dipanjangkan. Adapula yang tidak menyebutkan unsur kalimat yang sebenarnya sudah diketahui dan dapat dengan mudah diisi dan dipahami oleh lawan tuturnya. 2. Perbandingan dengan Terjemahan Lain Jika kita bandingkan dengan terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia, dan Mahmud Yunus, akan nampak seperti berikut ini.

H. B. Jassin