Bunyi [p] dan [k] Bunyi [l] dan [s]

Pada terjemahan ayat tersebut, terdapat pengulangan konsonan yang sama, yaitu [t] dan [h] pada Matahari dan perhitungan, [r] pada Matahari, beredar, dan perhitungan, [d] pada dan dan dengan, [n] pada dan, bulan, dengan, dan perhitungan, [b] pada bulan dan beredar , [ŋ] pada dengan dan perhitungan. Pengulangan bunyi konsonan yang sama nampak terlihat banyak dibanding ayat ke-2 dan 3. Sementara itu, fungsi pengulangan bunyi konsonan yang sama pun tetap sama, yaitu untuk mempertahankan persamaan dan keindahan bunyi. Bunyi [t] merupakan konsonan hambat alveolar tak bersuara, yang dibentuk dengan pita suara yang tidak bergetar, [d] merupakan konsonan hambat alveolar bersuara, yang dibentuk dengan pita suara yang bergetar, [b] merupakan konsonan hambat bilabial bersuara, yang dihasilkan dengan pita suara yang bergetar, [r] merupakan konsonan getar alveolar bersuara, yang dihasilkan dengan pita suara yang bergetar, [h] merupakan konsonan frikatif glotal tak bersuara, yang dihasilkan pita suara yang tidak bergetar, [ŋ] merupakan konsonan rangkap, juga merupakan konsonan nasal velar bersuara. 210 Adapun pembahasan mengenai bunyi [n], telah dipaparkan pada pembahasan sebelumnya. d. Bunyi [p] dan [k] Terjemahan ayat ke- 6 yaitu, “Tanaman merambat dan pohonan, Keduanya sujud kepada Tuhan ”. 211 Pada terjemahan ayat tersebut, terdapat pengulangan bunyi [t] pada Tanaman, merambat, dan Tuhan, [n] pada Tanaman, dan, pohonan, dan Tuhan, [m] pada Tanaman dan merambat, [d] pada dan, keduanya, dan kepada, [p] pada pohonan dan kepada, [h] pada 210 Alwi, dkk., Op. Cit., h. 66. 211 Jassin, Al- Qur‟ân Al-Karîm Bacaan Mulia, Loc. Cit., h. 749. pohonan dan Tuhan, [k] pada keduanya dan kepada. Pengulangan bunyi konsonan yang sama pada terjemahan tersebut, nampak terlihat banyak. Di antaranya, terdiri atas bunyi konsonan yang telah hadir dan telah dibahas pada terjemahan ayat sebelumnya, ada pula bunyi konsonan yang baru muncul, yaitu [p] dan [k]. Bunyi [p] pada kata pohon dan kepada, merupakan konsonan hambat bilabial tak bersuara, yang dilafalkan dengan bibir atas dan bibir bawah terkatup rapat, sehingga udara dari paru-paru tertahan untuk sementara waktu sebelum ketupan dilepaskan, sementara bunyi [k] pada keduanya dan kepada, merupakan konsonan hambat velar tak bersuara. 212 e. Bunyi [l] dan [s] Terjemahan ayat ke-19 , “Ia lepaskan kedua lautan yang saling bertemu ”. 213 Pada terjemahan ayat tersebut, terdapat pengulangan konsonan yang sama, yaitu [l] pada lepaskan, lautan, dan saling, [s] pada lepaskan dan saling, [k] pada lepaskan dan kedua, [n] pada lepaskan dan lautan , [ŋ] sebagai konsonan rangkap pada yang dan saling, [t] pada lautan dan bertemu. Pengulangan bunyi konsonan yang sama pada terjemahan tersebut, nampak telah hadir dan dijelaskan pada terjemahan ayat sebelumnya, kecuali pada bunyi [l] dan [s]. Bunyi [l] pada kata lepaskan, lautan, dan saling, merupakan konsonan lateral alveolar bersuara, dan [s] pada kata lepaskan dan saling, merupakan konsonan frikatif alveolar tak bersuara, yang dihasilkan dengan menempelkan ujung lidah pada gusi atas, sambil melepaskan udara melalui samping lidah, sehingga menimbulkan bunyi desis. 214 Pengulangan bunyi 212 Alwi, dkk., Loc. Cit. 213 Jassin, Al- Qur‟ân Al-Karîm Bacaan Mulia, Op. Cit., h. 750. 214 Alwi, dkk., Op. Cit. h. 67. konsonan yang sama tersebut, terjadi hampir di semua konstituen yang membangun konstruksi kalimat terjemahan. f. Bunyi [j]