Komposisi kelas umur Tingkat pendidikan formal

Dalam urusan desa seperti acara pertemuanrapat desa, pemimpin seperti kepala desa, ketua adat, ketua BPTU Badan Pengelola Tana’ Ulen, dan pemimpin lainnya tetap menjadi kewajiban laki-laki. Badan Pengelola Tana’ Ulen merupakan suatu badan yang mengelola semua hal yang berhubungan dengan Tana’ Ulen. Tana’ Ulen merupakan suatu wilayah yang dikeramatkan. Tana’ Ulen ini berada di zona tradisional TNKM karena wilayah ini telah dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebelum dibentuknya taman nasional. Perempuan-perempuan Desa Long Alango mengurus anak dan urusan rumah tangga, mereka juga memiliki perkumpulan ibu-ibu PKK untuk menjalin kekeluargaan. Ibu-ibu PKK ini selain mengadakan pertemuan rutin, mereka juga sering membuat kerajinan khas dayak seperti saung, belanyat, tikar, dan anyaman lainnya yang nantinya akan dijual ke pendatangturis atau mereka gunakan sendiri. Sedangkan untuk acara kerja bakti membangun desa, antara laki-laki dan perempuan bekerja sama tanpa membedakan gender. Contohnya saja kerja bakti dalam perbaikan bandara pesawat lokal Susi Air dan MAF semua orang bekerja sama baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari anak-anak hingga orang tua yang masih kuat. a b Gambar 6 Kerja bakti pelebaran bandara: a perempuan; b laki-laki.

5.1.2 Komposisi kelas umur

Pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan terutama untuk kebutuhan pangan telah dikenal sejak zaman dahulu. Secara turun temurun pengetahuan ini diwariskan kepada keturunannya. Dari hasil wawancara diperoleh kelas umur yang berkisar antara 23 tahun hingga 70 tahun Gambar 7. Berdasarkan grafik tersebut, usia tertua adalah usia 70 tahun. Responden ini masih bekerja di sawah dan masih melakukan kegiatan lainnya sendiri, tanpa meyusahkan orang lain, bahkan responden ini sering berkunjung ke rumah tetangganya yang memiliki jarak agak jauh dari rumahnya dengan berjalan kaki. Kelompok usia terbanyak adalah antara 30 tahun hingga 40 tahun yaitu sebanyak 16 orang. Hal ini menunjukkan bahwa usia tersebut merupakan usia produktif dimana orang-orang bersemangat dalam bekerja di sawah, ladang, dan kebun, bahkan untuk pergi ke hutan dengan tujuan berburu dan kegiatan lainnya. Gambar 7 Jumlah responden berdasarkan kelompok umur. Masyarakat Dayak Kenyah Desa Long Alango telah memanfaatkan hutan selam berabad-abad. Akan tetapi intensitas mereka pergi ke hutan bukan untuk setiap saat, melainkan hanya pada saat membutuhkan saja seperti saat ingin berburu, berladang, kerja gaharu, mengambil bahan bangunan dan kerajinan, serta hanya untuk refreshing. Mereka pergi ke hutan biasanya dua hingga empat kali dalam seminggu karena kegiatan harian mereka dihabiskan di sawah dan kebun mereka. 4 16 4 7 5 2 4 6 8 10 12 14 16 18 30 th 30-40 th 41-51 th 52-62 th 62 th jum la h o ra ng Kelompok umur tahun

5.1.3 Tingkat pendidikan formal

Komposisi tingkat pendidikan responden adalah tidak sekolah sebanyak 1 orang 3, lulusan taman kanak-kanak TK sebanyak 1 orang 3, lulusan sekolah dasar SD sebanyak 19 orang 54, lulusan SMP sederajat sebanyak 5 orang 14, lulusan SMA sederajat sebanyak 3 orang 9, lulusan Diploma sebanyak 2 orang 6, dan lulusan Sarjana sebanyak 4 orang 11. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat memiliki tingkat pendidikan lulusan SD 54. Persentase tertinggi kedua adalah lulusan SMP sederajat yaitu 14 Gambar 8. Hal ini karena sekolahan yang terdapat pada desa tersebut hanyalah SD dan SMP, itu pun jumlahnya masing-masing adalah satu sekolah. Biasanya orang yang ingin melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi belajar di luar daerah, misalnya di Tanjung Selor atau Malinau. Akan tetapi, mereka juga dapat melanjutkan sekolahnya lebih jauh lagi misalnya di luar Pulau Kalimantan. Mereka yang sekolah di luar daerah bahkan hingga Sarjana, ada yang kembali lagi ke kampung halamannya untuk menjadi guru ataupun pegawai kecamatan. Dengan kata lain mereka pulang untuk membangun desa mereka. Kebanyakan dari mereka yang sarjana berjenis kelamin laki-laki karena biasanya perempuan setelah lulus SMP langsung menikah dengan alasan tidak ingin sekolah jauh meninggalkan desanya. Gambar 8 Komposisi tingkat pendidikan responden. 3 3 54 14 9 6 11 Tidak sekolah TK SD SLTP Sederajat SLTA Sederajat Diploma Sarjana 10 20 30 40 50 60 Ting k a t pe ndid ik a n Persentase

5.1.4 Jenis pekerjaan