4.2 Aksesibilitas
Taman Nasional Kayan Mentarang terletak jauh dari pusat-pusat pemukiman penduduk dan jalan. Saat ini akses yang ada hanya terbatas melalui
perjalanan sungai dengan perahu tempel dan perjalanan udara dengan pesawat kecil atau helikopter. Beberapa desa yang terdapat di dalam wilayah taman
nasional dilayani dengan penerbangan reguler dari Dirgantara Air Service DAS dan Mission Aviation Fellowship MAF. Rute utama jalur sungai menuju taman
nasional dan daerah-daerah sekitarnya adalah Dephut 2002b : a.
Dari Tanjung Selor dan Long Bia melalui Sungai Kayan dan Sungai Bahau ke Long Pujungan dan desa-desa bagian hulu perjalanan selama 1,5 jam. Untuk
desa-desa yang letaknya lebih jauh di bagian hulu dapat dicapai dengan cara menyewa perahu-perahu yang lebih kecil selama 1 hari.
b. Dari Malinau di bagian hulu Sungai Tubu menuju ke daerah perbatasan dekat
dengan Rian Tubu dapat ditempuh dalam waktu 1 hari perjalanan menyewa perahu tempel.
c. Dari Long Ampung dan Long Nawang menuju ke Data Dian dicapai melalui
Sungai Kayan. Pada jalur ini terdapat Jeram Ambun dan jeram-jeram lain di Sungi Kayan yang dapat menghambat perjalanan perahu. Perjalanan ke arah
hilir sampai di jeram-jeram tersebut dapat dilakukan dengan mencarter perahu yang ada di Data Dian. Dari lokasi tersebut dapat diteruskan melalui jalan
setapak sepanjang 30 km mengitari daerah sekitar jeram. Dari tempat tersebut juga tersedia perahu sewa menuju Long Peso dan ke Long Bia juga Tanjung
Selor.
4.3 Ekosistem
Taman Nasional Kayan Mentarang TNKM sedikitnya memiliki 18 jenis habitat terestrial atau tipe vegetasi. Tipe-tipe tersebut antara lain hutan dataran
rendah, sub Montana dan Montana bercampur dengan padang rumput dan lahan pertanian masyarakat setempat dan vegetasi pada substrat yang khusus seperti
hutan kerangas dan hutan kapur. Banyak areal di TNKM memiliki curah hujan dua kali lipat dari daerah-daerah lain sehingga perbedaan curah hujan di kawasan
tersebut membuat keadaan vegetasi menjadi lebih kompleks Dephut 2002b.
Selain dari substrat terrestrial dan keterkaitannya dengan florafauna, TNKM juga memiliki berbagai komunitas perairan, mulai dari sungai besar
dengan aliran deras sampai anak sungai kecil atau genangan air dari hujan dan rembesan. Sungai-sungai yang berada pada ketinggian dengan kondisinya yang
beranekaragam menyebabkan tingginya keragamanan amfibi dan ikan Dephut 2002b.
4.4 Potensi Flora dan Fauna