5.2.4 Cara pemanenan
Tumbuhan pangan hutan yang dibudidayakan di kebun biasanya berupa tumbuhan penghasil buah. Walaupun kebanyakan tumbuhan yang ditanam di
kebun bibitnya berasal dari luar daerah dan dari pemerintah Lampiran 3, akan tetapi beberapa bibit buah yang berasal dari hutan juga dibudidayakan di kebun
mereka seperti berenyiu Mangifera caesia, alim Mangifera pajang, dian lai Durio kutejensis, dian daun Durio oxleyanus, adiu Garcinia forbesii, petong
Garcinic bancana, seti’ Baccaurea bracteata, dabai Baccaurea dulcis, keleppeso Baccaurea lanceolata, settai Baccaurea macrocarpa, bua tiup
Xanthophyllum amoenum, mejalin batu Xanthopyllum excelsa, mejalin Xanthopyllum obscurum, isau bala Dimocarpus longan ssp., rambutan hutan
Nephelium muntabile, buah telo’ Nephelium cuspidatum dan berbagai spesies
lainnya Lampiran 2. Cara pemanenan tumbuhan yang berasal dari hutan dengan mengambil semai beserta tanahnya yang kemudian langsung ditanam di kebun
mereka. Apabila ada yang tidak ingin menanam buah-buahn di kebun namun hanya ingin menikmati buah dari pohonnya langsung dai hutan, maka tidak
diperbolehkan menebang pohonnya, hanya boleh mengambil bagian buahnya saja. Di samping itu bekkai pun juga ada yang ditanam di kebun, walaupun susah
untuk dibudidayakan. Dari hasil wawancara, responden mengungkapkan bahwa keberhasilan tumbuh bekkai lema Pycnarrhena cauliflora dan bekkai lanya
Coscinium miosepalum hanya 10. Untuk pemanenan bekkai sama dengan memanen buah-buahan dari hutan yaitu dengan mengambil semai beserta
tanahnya. Untuk pemanenan hasil kebunsawahladang tidak ada aturannya. Bagi
mereka memanen sesuka hati pemiliknya saja, tetapi tidak ditemukan adanya pemanenan yang berlebihan kecuali pemanenan padi. Sebagian hasil
kebunsawahladang disisakan agar tidak habis dan tetap dapat berkembang biak. Cara memanen umbut yaitu dengan cara diukur 23 dari pucuk tumbuhan
atau mengetuk-ketuk untuk memastikan tumbuhan tersebut terdapat berisi umbut. Kemudian dipotong bagian tersebut, kulitnya dikupas hingga terlihat umbutnya.
Umbut siap diolah lebih lanjut sebelum dapat dikonsumsi.
5.2.5 Cara pengolahan bahan pangan