Jenis pekerjaan Karakteristik Responden

5.1.4 Jenis pekerjaan

Dari 35 responden, keseluruhannya memiliki pekerjaan utama sebagai petani karena bagi mereka bertani merupakan kebutuhan hidup. Mereka memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri dengan menyediakan bahan pangan yang berasal dari sawahladang kadang juga mengambil langsung dari hutan tanpa mengandalkan proses jual-beli dari orang lain ataupun bantuan langsung dari pemerintah. Pemerintah Kabupaten Malinau juga membantu melalui program “Gerbangdema” Gerakan Pembangunan Desa Mandiri. Program ini diharapkan mampu menjadikan desa-desa di Kabupaten Malinau menjadi desa yang lebih mandiri. Oleh sebab itu, “Gerbangdema” memiliki produk unggulan yang dihasilkan dari desa-desa tersebut yang nantinya dapat dijual ke luar ataupun dalam daerah sehingga mampu menjadi sumber pendapatan bagi warga desa. Salah satu produk unggulan adalah padi lokal. Bibit padi lokal yang awalnya berasal dari Pemerintah Kabupaten Malinau, ada juga yang berasal dari turun- temurun suku Dayak. Salah satu bibit padi yang berasal dari program “Gerbangdema” adalah padi adan. Tidak hanya padi, “Gerbangdema” memiliki produk unggulan lainnya seperti nanas Ananas comosus, bekkai Pycnarrhena cauliflora, bawang kenyah Allium tuberosum, kopi Coffea robusta, kakao Theobroma cacao, dan produk unggulan lainnya. Di samping menjadi petani, mereka juga memiliki mata pencaharian lain seperti PNS guru SD, guru SMP, pegawai kecamatan, pedagang, pemilik penginapan, dan sebagai agen penjualan tiket pesawat lokal MAF dan Susi Air. Agar sawah atau ladang mereka tetap terurus di saat mereka bekerja di luar selain sebagai petani, maka mereka melakukan pembagian kerja dengan anggota keluarga lainnya. Sebagai contoh, apabila suami bekerja sebagai PNS, pada pagi hingga sore suami kerja di sekolahkantor, sedangkan sawah atau ladang diurus istri atau anak jika kedua orang tua bekerja di luar. Setelah suamiorang tua pulang, mereka bergantian dalam mengurus sawahladang. Biasanya mereka setelah bekerja langsung menuju sawahladang mereka sebelum pulang ke rumah. Begitu pula untuk pekerjaanmata pencaharian yang lain. Adapun yang menjadi ibu rumah tangga dan pemandu guide lokal serta bekerja mencari gaharu, menjual hasil pertanian dan perkebunan sendiri ke tetangga atau desa lain, menjual hasil buruan ke tetangga atau desa lain, menjual hasil kerajinan, menyewakan perahu untuk menambah pendapatan keluarganya. Pekerjaan ini dilakukan karena pendapatan yang diperoleh digunakan untuk kebutuhan lain di luar kebutuhan pangan seperti keperluan sandang, kebutuhan rumah tangga, dan kebutuhan lain yang memerlukan uang. Untuk kebutuhan papan, mereka dapat memanfaatkan hasil hutan kayu untuk membangun rumah mereka. Budaya bertani telah ada sejak zaman dahulu. Orang tua terdahulu mengajarkan kepada anak cucunya untuk dapat bertahan hidup dengan kemandirian. Bibit yang diperoleh untuk tanaman pertanian berasal dari turun temurun, ada juga yang berasal dari luar daerah. Karena dirasa hasil pertanian masih kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan, mereka mengambil bibit tumbuhan hutan untuk dibudidayakan di kebun. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, air, dan kandungan nutrisi lainnya, penduduk desa menanam spesies sayuran yang bibitnya berasal dari luar daerah. Sayur yang biasanya dijadikan pelengkap bahan makanan mereka juga ada yang berasal dari hutan.

5.2 Keanekaragaman Tumbuhan Pangan