Kearifan Masyarakat Dayak Etnobotani Pangan Masyarakat Suku Dayak Kenyah di Sekitar Taman Nasional Kayan Mentarang Kalimantan Timur

dalam mengatur sistem anggota menghadapi tetumbuhan dalam lingkungan yang dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi, spiritual, dan nilai budaya lainnya. Disiplin ilmu lain yang terkait kajian etnobotani adalah ilmu anthropologi, sejarah, pertanian, ekologi, kehutanan, dan geografi tumbuhan Sudarsono Waluyo 1992 diacu dalam Afrianti 2007. Gambar 1 Diagram bentuk hubungan antara ruang lingkup kajian etnobotani dengan disiplin ilmu dan kepentingan.

2.2 Kearifan Masyarakat Dayak

Menurut definisi yang diberikan oleh UN Economic and Social Council, masyarakat adat atau tradisional adalah suku-suku dan bangsa yang mempunyai kelanjutan historis dengan masyarakat sebelum masuknya penjajah di wilayahnya. ILO mengkategorikan masyarakat adat sebagai suku-suku asli yang mempunyai kondisi sosial budaya sebuah negara, statusnya diatur oleh adat kebiasaan atau tradisi oleh hukum dan aturan mereka sendiri. Setiap masyarakat tradisional memiliki kearifan masing-masing. Kearifan tradisional merupakan semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan, serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia di dalam komunitas ekologis Keraf 2005. Konsep sistem pengetahuan lokal berakar dari sistem pengetahuan dan pengelolaan lokal atau tradisional. Masyarakat tradisional adalah sekelompok orang yang dengan beberapa tipe kondisi ekonomi masyarakat, biasanya memiliki keturunan masyarakat pemburu, nomadik, dan peladang berpindah Mitchell et al. 2007. Biber-Klemm dan Berglas 2006 menyebutkan bahwa pengetahuan lokal atau tradisional merupakan hubungan antara keanekaragaman hayati, kebangsaan, dan kebudayaan dalam kehidupan suatu masyarakat adat. Masyarakat adat merupakan kelompok manusia yang berinteraksi dekat dengan lingkungan, relung ekologi, pengetahuan tradisional mengenai cara mengelola sumberdaya alam dengan arifbijaksana. Suku Dayak sangat bergantung pada ekosistem hutan. Hutan merupakan sumber makanan bagi masyarakat Dayak. Jika hutan terganggu maka tempat mencari makan suku Dayak juga terganggu, akibatnya hasil buruan dan hasil tumbuhan yang dimanfaatkan suku Dayak berkurang. Suku Dayak biasanya menanam tumbuhan yang bermanfaat sekitar rumah mereka. Dari hutan, mereka mengambil bibit tumbuh-tumbuhan yang baik berdasarkan pengalaman mereka. Tumbuh-tumbuhan tersebut biasanya dimanfaatkan pula sebagai bahan pangan mereka Uluk et al. 2001. Menurut Florus et al. 1994 diacu dalam Afrianti 2007, Mata pencaharian suku Dayak selalu ada hubungannya dengan hutan. Hutan digunakan sebagai tempat berburu, berladang, dan berkebun. Kecenderungan seperti itu merupakan suatu refleksi dari hubungan yang akrab dan telah berlangsung berabad-abad dengan hutan dan segala isinya. Hutan merupakan basis utama dari kehidupan, sosial, ekonomi, budaya, dan politik kelompok etnik Dayak.

2.3 Pemanfaatan Tumbuhan