penelitian, pendidikan menunjang budidaya, pariwisata, rekreasi, dan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan, serta
pemanfaatan secara lestari sumberdaya hayati dan ekosistemnya UU No. 5 tahun 1990. Salah satu taman nasional yang memiliki keanekaragaman spesies
tumbuhan berguna tinggi adalah Taman Nasional Kayan Mentarang TNKM dengan kearifan lokal masyarakat Suku Dayak yang tinggal di sekitarnya.
Taman Nasional Kayan Mentarang merupakan kawasan konservasi terbesar di Pulau Kalimantan dan merupakan salah satu yang terbesar di wilayah Asia
Pasifik Dephut 2002a, 2002b. Suku Dayak yang tinggal di sekitar TNKM terdiri dari beberapa sub suku Dayak, di antaranya adalah Kayan, Kenyah, Lundayeh,
Merap, Punan, Saben, Tagel, dan lain-lain Uluk et al. 2001. Salah satu sub Suku Dayak yang memanfaatkan sumberdaya hutan untuk kebutuhan pangan sehari-
hari adalah Dayak Kenyah. Pemanfaatan ini dikenal secara turun temurun melalui pengetahuan lokal. Pengetahuan mengenai tumbuhan pangan oleh masyarakat
Dayak Kenyah dapat diperoleh melalui etnobotani. Etnobotani adalah kajian mengenai interaksi antara masyarakat lokal dengan
lingkungan alamnya, terutama mengenai penggunaan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari Martin 1998. Penggunaan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari
yang dimaksud dapat berupa tumbuhan sebagai bahan pangan, obat, aromatik, pakan ternak, dan pemanfaatan lainnya.
Suku Dayak di TNKM memiliki kearifan lokal dalam memanfaatkan
sumberdaya hutan khususnya mengenai pemanfaatan tumbuhan pangan. Oleh
sebab itu dokumentasi pemanfaatan tumbuhan pangan oleh Suku Dayak Kenyah di sekitar TNKM melalui etnobotani perlu dilakukan agar pemanfaatannya
berkelanjutan.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh: 1.
Data dan informasi keanekaragaman tumbuhan pangan yang dimanfaatkan masyarakat Suku Dayak Kenyah
2. Data dan informasi mengenai kearifan tradisional Suku Dayak Kenyah dalam
pemanfaatan tumbuhan pangan
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar dalam pengembangan pemanfaatan tumbuhan pangan, terutama yang berbasis kepada kearifan lokal
masyarakat Suku Dayak Kenyah yang tinggal di sekitar TNKM untuk mendukung ketahanan dan keanekaragaman pangan nasional.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Etnobotani
Etnobotani berasal dari kata ethnos dan botany yang berasal dari bahasa Yunani berarti bangsa dan tumbuh-tumbuhan. Istilah etnobotani pada awalnya
diusulkan oleh Harsberger pada tahun 1893 dan didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suatu suku bangsa
yang masih primitif atau terbelakang Afrianti 2007. Menurut Waluyo 2002 diacu dalam Afrianti 2007, etnobotani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tumbuh-tumbuhan yang digunakan oleh perkumpulan suku primitif dan berguna untuk mengembangkan perkumpulan tersebut. Sedangkan menurut Martin 1998,
etnobotani adalah interaksi antara masyarakat lokal dengan lingkungan alamnya, terutama mengenai penggunaan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Dharmono 2007 mendefinisikan etnobotani merupakan ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku
bangasa. Studi etnobotani tidak hanya mengenai data botani taksonomis saja, tetapi juga menyangkut pengetahuan botani yang bersifat kedaerahan, berupa
tinjauan interpretasi dan asosiasi yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan tanaman, serta menyangkut pemanfaatan tanaman tersebut lebih
diutamakan untuk kepentingan budaya dan kelestarian sumber daya alam. Menurut Purwanto 2000, etnobotani berpotensi mengungkapkan sistem
pengetahuan tradisional dari suatu kelompok masyarakat atau etnik tentang konservasi in-situ berupa habitat, keanekaragaman sumberdaya hayati dan
budaya. Penelitian mengenai etnobotani mampu mengungkapkan pemanfaatan berbagai jenis sumberdaya tumbuhan secara tradisional oleh masyarakat setempat.
Etnobotani merupakan instrumen yang mampu mengungkapakan pengetahuan tradisional menjadi ilmu yang bermanfaat dan berharga dengan mengaitkan
dengan persoalan aktual yang dihadapi manusia modern. Etnobotani merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mendalami tentang
persepsi dan konsepsi masyarakat tentang sumberdaya nabati di lingkungannya. Kajian etnobotani diarahkan dalam upaya mempelajari kelompok masyarakat
dalam mengatur sistem anggota menghadapi tetumbuhan dalam lingkungan yang dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi, spiritual, dan nilai budaya lainnya.
Disiplin ilmu lain yang terkait kajian etnobotani adalah ilmu anthropologi, sejarah, pertanian, ekologi, kehutanan, dan geografi tumbuhan Sudarsono
Waluyo 1992 diacu dalam Afrianti 2007.
Gambar 1 Diagram bentuk hubungan antara ruang lingkup kajian etnobotani dengan disiplin ilmu dan kepentingan.
2.2 Kearifan Masyarakat Dayak