24
3.1.1. Curahan Tenaga Kerja
Analisis tentang curahan waktu tenaga kerja merupakan analisis tentang penawaran tenaga kerja yang pada prinsipnya membahas keputusan anggota
rumahtangga dalam pilihan jam kerjanya. Anggota rumahtangga dalam mengalokasikan jam kerja bertindak rasional, yaitu memaksimalkan utilitasnya.
Maksimisasi utilitas anggota rumahtangga dilakukan dengan mengkombinasikan waktu santai dan barang konsumsi untuk memaksimumkan kepuasan. Tiap angkatan
kerja anggota rumahtangga dihadapkan pada pilihan bekerja atau tidak. Apabila memilih bekerja akan memberikan nilai guna pendapatan yang lebih tinggi,
sebaliknya jika tidak bekerja yang dipilih, maka waktu santai akan mempunyai nilai guna lebih tinggi daripada pendapatan Mangkuprawira, 1985. Adanya kedua pilihan
tersebut akan menghasilkan kombinasi untuk menghasilkan berbagai kombinasi untuk mencapai kepuasan maksimum Gambar 1. Anggota rumahtangga akan
mengkonsumsi Bo dan Wo untuk mendapatkan tingkat kepuasan Uo. Jika makin banyak B dan W yang dikonsumsi, makin tinggi tingkat kepuasan U yang dicapai
U2U1U0.
Sumber: Simanjuntak, 2001 Gambar 1. Nilai Kepuasan Maksimum
U
2
U
1
U
W W
1
W
2
B B
1
B
2
W = waktu santai B= Nilai Barang
25
D
3
D
1
D
2
E
2
E
1
E
3
Kesempatan mengkonsumsi barang dan waktu santai bagi anggota rumahtangga menghadapi dua kendala, yaitu kendala pertama adalah waktu yang
jumlahnya terbatas 24 jam per hari dan kendala kedua adalah keterbatasan anggaran. Agar diperoleh kombinasi maksimum dengan mempertimbangkan kendala yang ada,
maka kombinasi optimum terletak pada garis anggaran dan menyinggung kurva indeference
. Bila terjadi kenaikan tingkat upah berarti terdapat tambahan pendapatan. Seseorang yang mempunyai status ekonomi lebih tinggi cenderung meningkatkan
konsumsi dan menikmati waktu santai lebih banyak yang berarti pengurangan jam kerja efek pendapatan. Dilain pihak kenaikan tingkat upah berarti harga waktu
santai menjadi lebih mahal dan mendorong keluarga mensubstitusi waktu santai dengan lebih banyak bekerja untuk menambah konsumsi barang efek substitusi.
Efek total dari perubahan tingkat upah adalah selisih dari efek pendapatan dan efek substitusi. Jelasnya dikemukakan pada Gambar 2.
Sumber: Simanjuntak, 2001 Gambar 2 . Fungsi Kepuasan, Efek Pendapatan, Efek Substitusi dan Efek Total
A C
1
C” C
2
Upah
H B
B” U
1
U
2
Waktu santai
26
E
4
E
3
E
2
E
1
Misalkan tingkat upah naik sehingga garis anggaran berubah dari BC
1
menjadi BC
2
. Perubahan tingkat upah menghasilkan pertambahan pendapatan yang dilukiskan dengan garis B”C” yang sejajar dengan BC
1
. Pertambahan pendapatan mendorong keluarga untuk mengurangi jumlah jam kerja dari HD
1
menjadi HD
2
atau dari titik E
1
ke titik E
2
efek pendapatan. Kenaikan tingkat upah berarti harga waktu menjadi lebih mahal. Nilai waktu yang lebih tinggi mendorong keluarga mensubstitusi waktu
santai untuk lebih banyak bekerja guna menambah konsumsi barang. Penambahan waktu bekerja tersebut dinamakan efek substitusi, yang ditunjukkan oleh penambahan
jam kerja dari HD
2
ke HD
3
atau dari titik E
2
ke titik E
3
. Efek total dari perubahan tingkat upah adalah selisih dari efek pendapatan dengan efek subsitusi.
Sebaliknya kenaikan tingkat upah akan mengakibatkan pengurangan waktu bekerja, apabila efek substitusi lebih kecil dari efek pendapatan. Hal ini ditunjukkan
oleh perubahan upah dari BC
3
menjadi BC
4
yang mengakibatkan waktu bekerja berkurang dari HD
3
menjadi HD
4
Gambar 3. Besarnya penyediaan waktu bekerja sehubungan dengan perubahan tingkat upah seperti ditunjukkan oleh grafik
BE
1
E
2
E
3
E
4
En yang disebut fungsi penawaran Simanjuntak, 2001.
Sumber: Layard and Walters 1987 dalam Simanjuntak 2001 Gambar 3. Penawaran Tenaga Kerja
En
B
H D
1
D
2
D
4
D
3
A C
1
C
2
C
3
C
4
Waktu santai upah
27
3.1.2. Alokasi Waktu