53
5.3. Karakteristik Rumahtangga Petani dan Sumberdaya Lahan
Karakteristik rumahtangga petani lahan sawah meliputi umur kepala rumahtangga suami dan isteri, tingkat pendidikan suami dan isteri, jumlah anggota
rumahtangga, jumlah anak sekolah, jumlah angkatan kerja, dan jumlah anak balita dapat dilihat pada Tabel 8 .
Tabel 8. Rata-Rata Karakteristik Rumahtangga Petani No.
Karakteristik Rumahtangga Petani Rata-Rata
1 Umur suami tahun
52.21 2
Umur isteri tahun 44 .00
3 Jumlah anggota rumahtangga orang
4.64 4
Jumlah anak sekolah orang 1.37
5 Jumlah angkatan kerja orang
2 .89 6
Jumlah anak balita orang 0.18
Sumber: data diolah
Usia rata-rata suami merupakan usia kurang produktif, sehingga curahan kerja untuk usahatani semakin menurun. Hal ini juga dipengaruhi kondisi budaya setempat
khususnya Desa Ciherang yang semakin sempit lahan untuk usahatani berbeda dengan kondisi di Desa Purwasari yang termasuk wilayah pertanian cukup luas.
Sebagian besar petani melakukan curahan kerja diluar sektor pertanian untuk menambah pendapatan. Sedangkan usia rata-rata istri masih tergolong dalam usia
produktif. Kondisi tersebut memungkinkan istri untuk melakukan curahan kerja selain sektor pertanian untuk menambah pendapatan rumahtangga. Untuk
menanggung biaya beban rumahtangga rata-rata lima orang anggota keluarga dengan bekerja di sektor pertanian tidak dapat mencukupi kebutuhan konsumsi sehingga
rumahtangga petani lahan sawah harus melakukan copping mechanism
.
Curahan kerja rumahtangga petani untuk mendapatkan penghasilkan yang digunakan untuk
konsumsi dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan rata-rata responden adalah tamat SD masing- masing 54.17 persen bagi suami dan 70.83 persen
54
bagi istri. Sedangkan pendidikan anak yang termasuk angkatan kerja rata-rata berpendidikan SMA, sebanyak 40.04 persen anak pria dan 34.48 persen anak wanita.
4.17 8.33
0 0 20.83
16.67 0 0
54.17 70.83
15.14 28.75
12.5 4.17
34.48 26.67
8.33 40.04
34.48
0 0 10.34
10.1 10
20 30
40 50
60 70
80
jumlah penduduk
Tdk Sekolah TT SD
SD SMP
SMA PT
Tingkat Pendidikan Persentase Tingkat Pendidikan
Anggota Rumahtangga Responden
Suami Istri
Anak laki Anak perempuan
Sumber: data diolah
Gambar 6. Grafik Karakteristik Tingkat Pendidikan Anggota Rumahtangga Petani Kecenderungan bahwa tingkat pendidikan wanita lebih rendah daripada pria
menunjukkan adanya ketidakadilan gender. Faktor yang mempengaruhi adalah sosial budaya masyarakat setempat, bahwa wanita hanya mengurus rumahtangga sehingga
tidak perlu pendidikan tinggi. Faktor ini ditunjukkan dari data responden pada Gambar 6. Keluarga yang mempunyai pendapatan cukup dan mempunyai
pengalaman luas memberi kesempatan kepada anaknya untuk keluar dari desa setempat untuk sekolah atau kursus ketrampilan.
5.4 Faktor Sosial Budaya Masyarakat dengan Pendekatan Gender