Rekapitulasi Hasil Skenario Kebijakan Terhadap Ekonomi Rumahtangga Petani Lahan Sawah

97 Tabel 35. Dampak Perubahan Harga Urea, TSP, Padi, Ubi Jalar, dan Ubi Kayu Terhadap Ekonomi Rumahtangga Petani Lahan Sawah Simulasi Perubahan Variabel Endogen Dasar Skenario Unit Produksi Padi 3 069 3 069 Produksi Ubi Jalar 3 815 3 815 Produksi Ubi Kayu 2 336 2 337 1 0.00040 Total CK Padi 1 700 3 687 1 987 1.17000 Total CK Ubi Jalar 16.25 18.82 2.57 0.16000 Total CK Ubi Kayu 9.79 10.02 0.23 0.02000 CK Keluarga Usahatani 1 726 3 716 1 990 1.15000 CK Luar Keluarga 541.93 371.87 -170.06 -0.31000 CK Kelg Non Usahatani 2 748 2 751 3 0.00100 Biaya Prod Usahatani 995 767 1 050 284 54 517 0.05000 Total Pendpt Usahatani 4 819 279 4 764 762 -54 517 -0.01000 Pendpt Kelg Non UT 5 123 132 5 140 879 17 747 0.00340 Pendpt Total Keluarga 10 697 149 10 660 379 -36 770 -0.00300 Investasi pendidikan 996 716 997 760 1 044 0.00100 Konsumsi Pangan 3 370 287 3 369 029 -1 258 -0.00040 Konsumsi Non Pangan 2 856 795 2 856 795 Konsumsi Total 7 223 799 7 223 584 -215 0.00030 Tabungan 3 473 350 3 436 795 -36 555 -0.01000

8.3. Rekapitulasi Hasil Skenario Kebijakan Terhadap Ekonomi Rumahtangga Petani Lahan Sawah

Dari keseluruhan alternatif skenario simulasi kebijakan pertama sampai kelima, bertujuan untuk melihat dampak ekonomi rumahtangga petani lahan sawah terhadap produksi, curahan kerja, pendapatan, dan pengeluaran. Dampak kebijakan tersebut berpengaruh positif dan negatif. Dampak positif dari alternatif kebijakan penurunan harga Urea sebesar 15 persen sesuai harga HET Harga Eceran Tertinggi masih dapat diterima karena berpengaruh terhadap peningkatan produksi dan pendapatan sehingga konsumsi pangan dapat meningkat meskipun pengaruhnya kecil. Dampak negatif dari alternatif kebijakan penurunan luas lahan berpengaruh secara langsung terhadap penurunan produksi, sedangkan peningkatan harga input berupa Urea berpengaruh secara langsung terhadap penurunan pendapatan petani, konsumsi 98 pangan, dan penurunan tabungan. Untuk alternatif keempat berupa peningkatan harga jual komoditas tanaman pangan perlu dipertimbangkan, karena peningkatan harga jual harus dapat menutup biaya produksi dan meningkatkan pendapatan bagi petani. Peningkatan pendapatan keluarga memberi peluang untuk mencukupi ketersediaan pangan dan daya beli petani untuk melakukan konsumsi pangan dan non pangan serta meningkatkan investasi pendidikan bagi anak-anaknya. Rekapitulasi hasil skenario dampak kebijakan ekonomi terhadap ketahanan pangan rumahtangga petani lahan sawah disajikan pada Tabel 36. Tabel 36. Rekapitulasi Hasil Skenario Dampak Perubahan Kebijakan Terhadap Ekonomi Rumahtangga Petani Lahan Sawah Perubahan Kebijakan Variabel Endogen Simulasi Dasar 1 2 3 4 5 Produksi Padi 3 069 -0.12000 Produksi Ubi Jalar 3 815 -0.18000 Produksi Ubi Kayu 2 336 -0.14000 0 0.00040 0.00040 Total CK Padi 1 700 -0.14000 0 1.17000 1.17000 Total CK Ubi Jalar 16.25 -0.08000 0 0.16000 0.16000 Total CK Ubi Kayu 9.79 -0.16000 0 0.02000 0.02000 CK Keluarga Usahatani 1 726 -0.14000 0 1.15000 1.15000 CK Luar Keluarga 541.93 -0.01000 -0.3100 -0.31000 CK Kelg Non Usahatani 2 748 0.06000 0.00250 0.00100 Biaya Prod Usahatani 995 767 -0.03000 0.12000 0.05000 Total Pendpt Usahatani 4 819 279 0.01000 -0.02480 -0.01000 Pendpt Kelg Non UT 5 123 132 0.02000 0.01000 0.00340 Pendpt Total Keluarga 10 697 149 0.01000 0.00200 -0.01000 -0.00300 Investasi pendidikan 996 716 0.00200 0.00100 Konsumsi Pangan 3 370 287 0.00040 -0.00200 -0.00040 Konsumsi Non Pangan 2 856 795 Konsumsi Total 7 223 799 0.00001 -0.00010 0.00030 Tabungan 3 473 350 0.03000 0.00600 -0.02000 -0.01000 Keterangan : 1. Penurunan luas lahan sawah 25 persen. 2. Penurunan harga Urea 15 persen. 3. Kenaikan harga Urea 52 persen. 4. Kenaikan harga Padi 33 persen, ubi jalar 20 persen, dan ubi kayu 50 persen. 5. Kombinasi perubahan harga Urea, TSP, padi, ubi jalar, dan ubi kayu. Hasil validasi dan simulasi dasar menunjukkan bahwa pendapatan petani yang bersumber dari usahatani khususnya Padi saja tidak dapat mencukupi kebutuhan karena alokasi biaya konsumsi pangan cukup besar. Sumber pendapatan petani sebagian besar berasal dari deversifikasi tanam selain Padi dengan melihat kondisi fluktuasi harga dan musim sehingga harga jual tetap tinggi. 99

IX. KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Analisis Perhitutungan Biaya Sumberdaya Domestik Komoditi Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

2 102 247

Analisis Model Pengelolaan Usaha Padi Sawah Berdasarkan Kepemilikan Lahan ( Studi Kasus: Desa Sukamandi Hilir,Kec.Pagar Merbau,Kab.Deli Serdang )

0 58 112

Hubungan Tingkat Kosmopolitan Dengan Sikap Petani Padi Sawah Terhadap Kelompok Tani Di Kabupaten Deli Serdang. (Studi Hasil : Kelompok Tani Kampung Baru, Tani Jaya, Hotma Jaya, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam)

3 44 87

Tinjauan Mengenai Peranan Perempuan dalam Ekonomi Rumahtangga di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus : Desa Puspanegara Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor)

0 3 93

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Pemilihan Bentuk Produksi dan Analisis Ekonomi Rumahtangga Petani Tembakau, Studi Kasus : Petani Tembakau Kabupaten Temanggung

0 12 177

Dampak Program Prima Tani Terhadap Ekonomi Rumahtangga Petani Pada Agroekosistem Lahan Sawah Berbasis Padi:

0 6 378

Analisis curahan kerja rumahtangga petani lahan sawah di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah

1 12 302

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI LAHAN SAWAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP SISTEM PENGHIDUPAN RUMAHTANGGA PETANI (STUDI KASUS: KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR).

0 0 12

PENGARUH PRODUKSI LAHAN SAWAH TERHADAP PERAN ISTRI PETANI DALAM PEREKONOMIAN RUMAHTANGGA (Kasus Desa Sendangmulyo Kecamatan Minggir Sleman)

0 0 10

ANALISIS DAYA DUKUNG USAHATANI PADI LAHAN IRIGASI TERHADAP KESEJAHTERAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI DI KABUPATEN LOMBOK BARAT JURNAL

0 0 15