Kontribusi Pendapatan Rumahtangga Petani Lahan Sawah

64

6.2. Kontribusi Pendapatan Rumahtangga Petani Lahan Sawah

Sebagian besar rumahtangga petani lahan sawah merasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup jika hanya mengandalkan pengelolaan lahan yang sangat sempit dengan cara pengolahan konvensional. Keterbatasan akses terhadap sumberdaya berupa lahan, teknologi, dan pengetahuan menyebabkan rumahtangga petani tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan. Berbagai upaya dilakukan oleh rumahtangga petani lahan sawah untuk meningkatkan penghasilkan guna mencukupi kebutuhan terutama pangan. Peningkatan kemampuan daya beli untuk mengakses pangan dengan melakukan curahan kerja diluar sektor pertanian sehingga rumahtangga dapat dikatakan tahan pangan. Pendapatan yang digunakan untuk konsumsi rumahtangga berasal dari pendapatan usahatani dan pendapatan non usahatani. Komposisi pendapatan rumahtangga petani lahan sawah yang bersumber dari kegiatan usahatani sebesar 40.51 persen sedangkan pendapatan lainnya berasal dari pendapatan diluar usahatani sebesar 59.49 persen. Total pendapatan keluarga berasal dari pendapatan suami, istri dan anak yang berusia kerja dan membantu penghasilan keluarga. Pendapatan yang berasal dari kegiatan usahatani dihitung berdasarkan curahan waktu untuk bekerja di usahatani. Kontribusi pendapatan anggota rumahtangga dari usahatani masing- masing suami 71.09 persen, istri 10.20 persen, anak laki- laki 18.03 persen dan anak wanita 0.68 persen. Pendapatan yang diperoleh dimanfaatkan secara bersama untuk konsumsi keluarga tanpa dibedakan pendapatan berdasarakan curahan kerja yang dilakukan. Pendapatan diluar usahatani yang dilakukan oleh anggota keluarga dibedakan berdasarkan pendapatan yang diperoleh suami, istri, anak laki- laki dan anak wanita. Kontribusi pendapatan anak diluar usahatani lebih besar dibandingkan pendapatan 65 suami dan istri. Karena sebagian besar anak yang berusia produktif kurang berminat bekerja di sektor pertanian. Pilihan pekerjaan yang dilakukan di sektor jasa dan pekerja swasta. Kontribusi pendapatan diluar usahatani yang diperoleh suami, istri, anak laki- laki dan anak wanita masing- masing sebesar 35.42 persen, 15.04 persen, 25.36 persen serta 24.18 persen. Berdasarkan kondisi dilapangan, petani lahan sawah diwilayah tersebut tidak dapat mengandalkan usahatani untuk mencukupi kebutuhan konsumsi. Karena penyempitan lahan untuk perumahan dan pengembangan usaha bagi pemilik modal. Keterbatasan akses sumberdaya berupa kepemilikan lahan, kemampuan sumberdaya manusia dan peluang kerja yang tersedia memberikan pilihan anggota rumahtangga untuk meninggalkan sektor pertanian dan beralih ke sektor perdagangan dan jasa, terutama bagi penduduk usia produktif kurang dari 45 tahun. Rata-rata kontribusi pendapatan anggota rumahtangga dalam satu tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 15. Kontribusi Pendapatan Anggota Rumahtangga Petani Lahan Sawah dalam Satu Tahun Kontribusi Pendapatan Total Pendapatan Anggota Rumahtangga Usahatani Rptahun Non Usahatani Rptahun Rptahun Suami 3 000 857 0.30 1 910 250 0.19 4 911 107 0.49 Istri 539 968 0.06 928 125 0.09 1 468 093 0.15 Anak pria 949 969 0.10 1 400 667 0.14 2 350 636 0.24 Anak wanita 67 375 0.01 1 112 167 0.11 1 179 542 0.12 Total 4 558 169 0.47 5 351 208 0.53 9 909 377 100.00

6.3. Pola Pengeluaran Rumahtangga Petani Lahan Sawah

Dokumen yang terkait

Analisis Perhitutungan Biaya Sumberdaya Domestik Komoditi Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

2 102 247

Analisis Model Pengelolaan Usaha Padi Sawah Berdasarkan Kepemilikan Lahan ( Studi Kasus: Desa Sukamandi Hilir,Kec.Pagar Merbau,Kab.Deli Serdang )

0 58 112

Hubungan Tingkat Kosmopolitan Dengan Sikap Petani Padi Sawah Terhadap Kelompok Tani Di Kabupaten Deli Serdang. (Studi Hasil : Kelompok Tani Kampung Baru, Tani Jaya, Hotma Jaya, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam)

3 44 87

Tinjauan Mengenai Peranan Perempuan dalam Ekonomi Rumahtangga di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus : Desa Puspanegara Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor)

0 3 93

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Pemilihan Bentuk Produksi dan Analisis Ekonomi Rumahtangga Petani Tembakau, Studi Kasus : Petani Tembakau Kabupaten Temanggung

0 12 177

Dampak Program Prima Tani Terhadap Ekonomi Rumahtangga Petani Pada Agroekosistem Lahan Sawah Berbasis Padi:

0 6 378

Analisis curahan kerja rumahtangga petani lahan sawah di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah

1 12 302

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI LAHAN SAWAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP SISTEM PENGHIDUPAN RUMAHTANGGA PETANI (STUDI KASUS: KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR).

0 0 12

PENGARUH PRODUKSI LAHAN SAWAH TERHADAP PERAN ISTRI PETANI DALAM PEREKONOMIAN RUMAHTANGGA (Kasus Desa Sendangmulyo Kecamatan Minggir Sleman)

0 0 10

ANALISIS DAYA DUKUNG USAHATANI PADI LAHAN IRIGASI TERHADAP KESEJAHTERAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI DI KABUPATEN LOMBOK BARAT JURNAL

0 0 15