Persamaan Produksi Hasil Pendugaan Para meter dan Elastisitas pada Model Ekonomi

70

7.2. Hasil Pendugaan Para meter dan Elastisitas pada Model Ekonomi

Rumahtangga Petani Lahan Sawah

7.2.1. Persamaan Produksi

Model persamaan produksi usahatani pada ekonomi rumahtangga mengacu pada pendekatan Teori Chayanov yang menjelaskan bahwa pasar tenaga kerja dalam ekonomi rumahtangga dipengaruhi oleh jumlah anggkatan kerja dalam rumahtangga dan tingkat upah buruh. Luas kepemilikan lahan sebagai aset tetap yang mempengaruhi proses produksi. Selain itu dipengaruhi oleh aktivitas dalam rumahtangga untuk menghasilkan barang dan jasa guna memperoleh pendapatan. Aktivitas dalam ekonomi rumahtangga terbagi menjadi dua yaitu fungsi produksi adalah aktivitas untuk menghasilkan pendapatan dan fungsi utility yaitu aktivitas untuk memperoleh kepuasan. Fungsi produksi dipengaruhi luas lahan, jumlah tenaga kerja dan variabel produksi terdiri dari benih, pupuk dan sarana produksi. Sedangkan fungsi utility dipengaruhi oleh alokasi waktu untuk berproduksi, aktivitas konsumsi rumahtangga dan harga jual barang. Kegiatan produksi rumahtangga petani lahan sawah di lokasi penelitian dibedakan menjadi produksi usahatani padi, ubi jalar, dan ubi kayu. Hasil pendugaan parameter persamaan produksi masing- masing adalah sebagai berikut: 7.2.1.1.Produksi Usahatani Padi Persamaan produksi usahatani padi dipengaruhi oleh variabel penjelas curahan kerja luar keluarga pria, jumlah benih padi, jumlah pupuk padi dan luas tanam padi. Hasil pendugaan parameter dan elastisitas pada persamaan produksi usahatani padi dapat dilihat pada Tabel 18. 71 Tabel 18. Hasil Dugaan Parameter dan Elastisitas Persamaan Produksi Padi Variabel Parameter Dugaan t – hitung Prob T Elastisitas INTERCEP -28.85 -0.86 0.3972 - CKLKPPD 0.24 1.38 0.1738 d 0.02 JBPD 23.75 2.22 0.0319 b 0.14 JPPD 4.27 5.66 0.0001 a 0.36 LTPD 0.19 6.86 0.0001 a 0.48 R 2 = 0.99 F hitung = 8 777.93 Probabilitas F = 0.01 x 10 -2 Keterangan: a berbeda nyata pada taraf uji a = 1 persen b berbeda nyata pada taraf uji a = 5 persen d berbeda nyata pada taraf uji a = 20 persen Koefisien determinasi menunjukkan nilai 0.99, berarti keragaman produksi usahatani Padi sebesar sembilan puluh sembilan persen dapat dijelaskan oleh variabel curahan kerja luar keluarga pria, jumlah benih padi, jumlah pup uk padi, dan luas tanam padi. Curahan kerja luar keluarga pria pada usahatani padi lebih berpengaruh terhadap produksi usahatani padi dibandingkan curahan kerja wanita, namun kurang elastis. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya upah yang diterima oleh tenaga kerja pria lebih besar daripada upah yang diterima tenaga kerja wanita. Rata-rata upah tenaga kerja pria Rp. 17 500 per HOK, sedangkan upah rata-rata tenaga kerja wanita sebesar Rp. 7 500 per HOK. Keterlibatan peran wanita dalam produksi usahatani padi terbatas, yaitu dalam hal tanam dan membantu proses panen. Sistem pengupahan terhadap tenaga kerja luar keluarga untuk usahatani padi dengan cara proliman. Artinya seperlima bagian dari hasil panen dibayarkan kepada tenaga kerja yang membantu proses produksi Padi dari saat tanam sampai panen secara kelompok.. Produksi Padi dipengaruhi secara positif dan nyata oleh curahan kerja luar keluarga pria, jumlah benih padi, jumlah pupuk, dan luas tanam padi. Hal ini dapat dijelaskan dengan meningkatnya curahan kerja luar keluarga pria, jumlah benih padi yang berkualitas, jumlah pupuk dan perluasan areal tanam padi maka produksi padi makin meningkat. Penggunaan pupuk dan luas tanam padi sangat signifikan mempengaruhi produksi padi. Komposisi penggunaan pupuk secara seimbang 72 berpengaruh terhadap produksi yang dihasilkan. Jenis pupuk untuk usahatani padi yang paling banyak digunakan petani di wilayah Ciherang terdiri dari pupuk Urea dan TSP. Hal ini dilakukan petani karena pertimbangan ketersediaan pupuk pada saat dibutuhkan dan keterjangkauan harga Urea dan TSP lebih murah dibandingkan harga pupuk lainnya. Rata-rata harga beli pupuk Urea di tingkat petani Rp. 1 195 per kilogram, sedangkan harga beli rata-rata TSP sebesar Rp. 1 593 per kilogram. Penyediaan sarana produksi berupa pupuk, sewa alat dan mesin pertanian di Desa Purwasari dikelola oleh kelompoktani. Hal ini berbeda dengan petani di Desa Ciherang, pengadaan sarana produksi dilakukan secara perorangan dan harus membeli di kios saprodi terdekat. Apabila harga pupuk naik menyebabkan kelangkaan ketersediaan pupuk di kios saprodi yang harus ditanggung sendiri masing- masing petani. Pada dasarnya petani di wilayah tersebut tidak begitu mempermasalahkan besarnya harga pupuk, namun faktor ketersediaan pupuk pada diperlukan yang menjadi permasalahan utama. Dalam hal penyediaan pupuk, terutama pupuk bersubsidi seperti Urea dan TSP dalam hal distribusi belum dapat memenuhi unsur enam tepat. Karena masih terdapat unsur spekulasi yang dilakukan oleh distributor dan pedangang perantara. 7.2.1.2.Produksi Usahatani Ubi Jalar Hasil pendugaan parameter dan elastisitas pada persamaan produksi usahatani Ubi Jalar dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Hasil Dugaan Parameter dan Elastisitas Persamaan Produksi Ubi Jalar Variabel Parameter Dugaan t – hitung Prob T Elastisitas INTERCEP -12.55 -1.27 0.2108 - CKLKPUJ 2.97 3.19 0.0026 b 0.01 JPUJ 26.11 6.27 0.0001 a 0.26 LTUJ 1.78 17.85 0.0001 a 0.73 R 2 = 0.99 F hitung = 176008.03 Probabilitas F = 0.01 x 10 -2 Keterangan: a berbeda nyata pada taraf uji a = 1 persen b berbeda nyata pada taraf uji a = 5 persen 73 Berdasarkan hasil pendugaan parameter persamaan produksi usahatani ubi jalar dipengaruhi oleh curahan kerja luar keluarga pria pada ubi jalar, jumlah pupuk pada ubi jalar, dan luas tanam ubi jalar. Tanda dugaan variabel penjelas curahan kerja luar keluarga pria, jumlah pupuk, dan luas tanam ubi jalar sesuai dengan tanda yang diharapkan. Koefisien determinasi menunjukkan nilai 0.99, berarti keragaman produksi usahatani ubi jalar sebesar sembilan puluh sembilan persen dapat dijelaskan oleh variabel curahan kerja luar keluarga pria, jumlah pupuk dan luas tanam ubi Jalar. Nilai elastisitas produksi ubi jalar terhadap jumlah pupuk dan luas tanam signifikan namun inelastis. Apabila pemupukan dilakukan secara berimbang, maka produksi usahatani ubi jalar menunjukkan peningkatan produksi. Namun sebagian petani di wilayah Desa Ciherang tidak melakukan pemupukan secara berimbang, karena penyerapan pupuk pada ubi jalar berasal dari sisa pemupukan padi. Selain itu faktor kelangkaan pupuk juga mempengaruhi komposisi pemupukan berimbang pada ubi jalar. Produksi ubi jalar yang dihasilkan di wilayah Ciherang cukup tinggi dibandingkan produksi padi dan ubi kayu, rata-rata sebesar 3 815 kilogram per hektar. 7.2.1.3.Produksi Usahatani Ubi Kayu Hasil pendugaan parameter dan elastisitas pada persamaan produksi usahatani ubi kayu dipengaruhi oleh total curahan kerja keluarga pada usahatani ubi kayu, jumlah penggunaan pupuk pada ubi kayu, dan luas tanam ubi kayu. Berdasarkan hasil pendugaan parameter persamaan produksi usahatani ubi kayu, tanda dugaan variabel penjelas total curahan kerja keluarga usahatani ubi kayu, jumlah pupuk dan luas tanam ubi kayu sesuai dengan tanda yang diharapkan. Koefisien determinasi menunjukkan nilai 0.99, berarti keragaman produksi usahatani ubi kayu sebesar sembilan puluh sembilan persen dapat dijelaskan oleh variabel total curahan kerja 74 keluarga usahatani ubi kayu, jumlah pupuk, dan luas tanam ubi kayu. Hasil pendugaan parameter dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Hasil Dugaan Parameter dan Elastisitas Persamaan Produksi Ubi Kayu Variabel Parameter Dugaan t – hitung Prob T Elastisitas INTERCEP -4.97 -0.35 0.7251 - TCKKUK 6.97 2.87 0.0063 c 0.03 JPUK 45.02 6.57 0.0001 a 0.44 LTUK 1.52 7.98 0.0001 a 0.54 R 2 =0.99 F hitung = 46698.46 Probabilitas F = 0.01 x 10 -2 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf uji a = 1 persen c berbeda nyata pada taraf uji a = 10 persen Produksi ubi kayu dipengaruhi secara positif dan nyata oleh total curahan kerja keluarga, jumlah pupuk dan luas tanam ubi kayu. Hal ini dapat dijelaskan dengan peningkatan total curahan kerja keluarga, jumlah pupuk dan luas tanam ubi kayu maka produksi ubi kayu makin meningkat. Nilai elastisitas jumlah penggunaan pupuk dan luas tanam ubi kayu inelastis, artinya perubahan jumlah pupuk dan perluasan lahan kurang direspon oleh peningkatan produksi ubi kayu. Perluasan areal tanam ubi kayu dapat ditingkatkan dengan melihat nilai komparatif harga jual antara ubi kayu, ubi jalar, dan padi yang dianggap menguntungkan bagi petani. Produksi ubi kayu di wilayah Ciherang lebih rendah dibandingkan produksi padi dan ubi jalar, karena harga jual ubi kayu rata-rata Rp.75 per kilogram. Harga tersebut lebih rendah dibandingkan harga jual padi dan ubi jalar. Nilai elastisitas curahan tenaga kerja keluarga inelastis, namun berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ubi kayu. Banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk usahatani ubi kayu tidak berpengaruh nyata pada produksi ubi kayu yang dihasilkan. Karena usahatani ubi kayu tidak banyak membutuhkan tenaga kerja luar keluarga, sehingga biaya tenaga kerja usahatani ubi kayu lebih kecil dibandingkan biaya usahatani pada padi dan ubi Jalar. 75

7.2.2. Persamaan Curahan Kerja

Dokumen yang terkait

Analisis Perhitutungan Biaya Sumberdaya Domestik Komoditi Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

2 102 247

Analisis Model Pengelolaan Usaha Padi Sawah Berdasarkan Kepemilikan Lahan ( Studi Kasus: Desa Sukamandi Hilir,Kec.Pagar Merbau,Kab.Deli Serdang )

0 58 112

Hubungan Tingkat Kosmopolitan Dengan Sikap Petani Padi Sawah Terhadap Kelompok Tani Di Kabupaten Deli Serdang. (Studi Hasil : Kelompok Tani Kampung Baru, Tani Jaya, Hotma Jaya, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam)

3 44 87

Tinjauan Mengenai Peranan Perempuan dalam Ekonomi Rumahtangga di Sekitar Kawasan Industri (Studi Kasus : Desa Puspanegara Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor)

0 3 93

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Pemilihan Bentuk Produksi dan Analisis Ekonomi Rumahtangga Petani Tembakau, Studi Kasus : Petani Tembakau Kabupaten Temanggung

0 12 177

Dampak Program Prima Tani Terhadap Ekonomi Rumahtangga Petani Pada Agroekosistem Lahan Sawah Berbasis Padi:

0 6 378

Analisis curahan kerja rumahtangga petani lahan sawah di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah

1 12 302

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI LAHAN SAWAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP SISTEM PENGHIDUPAN RUMAHTANGGA PETANI (STUDI KASUS: KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR).

0 0 12

PENGARUH PRODUKSI LAHAN SAWAH TERHADAP PERAN ISTRI PETANI DALAM PEREKONOMIAN RUMAHTANGGA (Kasus Desa Sendangmulyo Kecamatan Minggir Sleman)

0 0 10

ANALISIS DAYA DUKUNG USAHATANI PADI LAHAN IRIGASI TERHADAP KESEJAHTERAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI DI KABUPATEN LOMBOK BARAT JURNAL

0 0 15