DOKUMEN-DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN DALAM PERSIDANGAN PIDANA

BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 246 menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata pada tingkat pertama. Dan dalam Pasal 51 Undang-undang No. 49 tahun 2009 ditegaskan bahwa Pengadilan Tinggi berwenang mengadili perkara pidana dalam tingkat banding. Mahkamah Agung sebagai puncak badan berwenang memutus perkara pidana dalam tingkat kasasi dan peninjauan kembali Undang-undang No. 14 tahun 1985 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 3 tahun 2009. Lembaga Pemasyarakatan LAPAS : menurut ketentuan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, dinyatakan bahwa Lembaga Pemasyarakatan LAPAS adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Menurut Pasal 2 Undang-Undang No. 12 Tahun 1995, sistem pemasyarakatan diselenggarakan dalam rangka membentuk warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggungjawab. Menurut Pasal 3 Undang-Undang No. 12 Tahun 1995, sistem pemasyarakatan berfungsi menyiapkan warga binaan pemasyarakatan agar dapat berintegrasi secara sehat dengan masyarakat, sehingga dapat berperan kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggungjawab. Advokat dalam fungsi penegakan hukum diakui oleh Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat, yang menjadi landasan hukum penting bagi profesi Advokat sebagai salah satu pilar penegak hukum. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 5 ayat 1 Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tersebut, yang menyatakan bahwa Advokat berstatus penegak hukum, bebas dan mandiri yang dijamin oleh hukum dan peraturan perundang-undangan.

1. DOKUMEN-DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN DALAM PERSIDANGAN PIDANA

Bundel A adalah himpunan surat-surat perkara yang diawali dengan surat penetapan majelis hakim dan semua kegiatanproses penyidanganpemeriksaan perkara pidana tersebut, beserta berkas perkara penyidik, yang selalu disimpan di Pengadilan Negeri, terdiri atas: a. Penetapan penunjukan majelishakim; b. Penetapan hari sidang; c. Berita acara sidang tuntutanpembelaanreplikduplik dimasukkan dalam kesatuan berita acara; BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 247 d. Surat-surat bukti yang diajukan di persidangan jika ada; e. Penetapan ijin penyitaan jika ada; f. Penetapan ijin penggeledahan jika ada; g. Perintahpenetapan tahanan; h. Surat kuasa penasihat hukum; i. Relaas panggilan; j. Surat-surat lainnya; k. Pelimpahan perkara dari jaksa penuntut umum; l. Surat dakwaan jaksa penuntut umum; m. Berkas perkara penyidik. Bundel B yang berkaitan dengan Upaya Hukum, merupakan himpunan surat-surat perkara yang diawali dengan permohonan pernyataan upaya hukum serta semua kegiatan berkaitan dengan adanya permohonan upaya hukum. Sesuai dengan SK KMA Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Elektronik Sebagai Kelengkapan Permohonan Kasasi dan Peninjauan Kembali, semua dokumen harus disampaikan dalam bentuk elektronik atau CD Compact Disc yang dikirim ke Mahkamah Agung. Dokumen-dokumen tersebut terdiri atas: Untuk Upaya Hukum Banding: a. Surat pengantar dan daftar isi; b. Surat permohonan banding; c. Akta pernyataan banding; d. Akta pemberitahuan permohonan banding; e. Memori banding pemohon; f. Akta pemberitahuan dan penyerahan memori banding; g. Kontra memori banding; h. Akta pemberitahuan dan penyerahan kontra memori banding; i. Surat pemberitahuan mempelajari berkas perkara; j. Berita acaraakta memeriksa berkas perkara; k. Salinan putusan; l. Surat-surat lainnya; m. Softcopy Dakwaan dan Putusan PN; BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 248 Untuk Upaya Hukum Kasasi: a. Surat pengantar dan daftar isi; b. Akta pemberitahuan putusan banding; c. Akta permohonan pemeriksaan kasasi; d. Akta pemberitahuan permohonan kasasi kepada termohon kasasi; e. Memori kasasi; f. Berita acara penerimaan memori kasasi atau pernyataan tidak mengajukan memori kasasi yang ditandatangani panitera; g. Akta pemberitahuanpenyerahan memori kasasi kepada termohon kasasi; h. Kontra memori kasasi; i. Akta pemberitahuanpenyerahan kontra memori kasasi kepada pemohon kasasi; j. 2 eksemplar salinan resmi putusan tingkat pertama; k. 2 eksemplar salinan resmi putusan tingkat banding; l. Surat kuasa khusus untuk mengajukan kasasi dari terdakwa kepada penasihat hukum; m. Surat-surat lainnya; n. Softcopy Dakwaan dan Putusan PN dan PT. Untuk Upaya Hukum PK: a. Akta Penerimaan Permohonan Peninjauan Kembali yang ditandatangani Panitera dan Pemohon; b. Surat Permohonan Peninjauan Kembali beserta alasan-alasannya; c. Salinan Putusan pengadilan yang sudah Berkekuatan Hukum Tetap terhadap Putusan MA dilampiri Putusan Kasasi, Banding dan Tingkat Pertama, terhadap Putusan PT dilampiri Putusan PT dan Putusan PN; d. Surat-surat lain yang mungkin ada; e. Softcopy Dakwaan dan Putusan-Putusan tersebut. BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 249

3. Jenis-Jenis Laporan Perkara Pidana Di Pengadilan Negeri: