Upaya Hukum Kode Etik PP

BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 308

4. Upaya Hukum

Pokok bahasan ini berisi penjelasan mengenai Pasca Persidangan Pidana - Upaya Hukum dan Eksekusi yang meliputi tentang penjatuhan putusan dan minutasi, jenis-jenis upaya hukum, mekanisme dan pengajuan upaya hukum, dan mengenai eksekusi. 1. Apabila ada upaya hukum banding maka Bundel A dilengkapi dengan Bundel B yang terdiri dari: i. Surat pengantar dan daftar isi; ii. Surat permohonan banding; iii. Akta permohonan banding; iv. Akta pemberitahuan permohonan banding; v. Memori banding dari pemohon; vi. Akta pemberitahuan dan penyerahan memori banding; vii. Kontra memori banding; viii. Akta pemberitahuan dan penyerahan kontra memori banding; ix. Surat pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara; x. Berita acaraakta mempelajari berkas perkara; xi. Salinan putusan; xii. Surat-surat lainnya; xiii. Softcopy dalam bentuk CD berisi Surat Dakwaan dan Putusan. 2. Apabila ada upaya hukum kasasi maka panitera menyiapkan Bundel B kasasi yang terdiri: i. Surat pengantar dan daftar isi; ii. Akta pemberitahuan putusan banding; iii. Akta permohonan pemeriksaan kasasi; iv. Akta terlambat mengajukan permohonan kasasi; v. Akta pemberitahuan permohonan kasasi kepada termohon; UPAYA HUKUM BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 309 vi. Memori kasasitambahan memori kasasi; vii. Akta penerimaan memori kasasi; viii. Akta tidak mengajukan memori kasasi; ix. Akta terlambat mengajukan memori kasasi yang dibuat dan ditandatangani oleh panitera; x. Akta pemberitahuanpenyerahan memori kasasi kepada termohon kasasi; xi. Kontra memori kasasitambahan kontra memori kasasi; xii. Akta pemberitahuan penyerahan kontra memori kasasitambahan kontra memori kasasi; xiii. Surat pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara; xiv. Berita acaraakta mempelajari berkas perkara; xv. 2 eksemplar salinan putusan tingkat pertama; xvi. 2 eksemplar salinan putusan tingkat banding; xvii. Surat kuasa khusus untuk mengajukan kasasi dari terdakwa; xviii. Surat-surat lainnya; xix. Softcopy dalam bentuk CD berisi Surat Dakwaan dan Putusan. 3. Apabila ada upaya hukum peninjauan kembali maka panitera menyiapkan Bundel B PK yang terdiri: i. Surat pengantar dan daftar isi; ii. Surat Permohonan Peninjauan Kembali serta alasan-alasannya yang ditandatangani oleh Pemohon; iii. Akta Permohonan Peninjauan Kembali; iv. Kontra Memori PK v. Salinan putusan tingkat pertama; vi. Salinan putusan tingkat banding; vii. Salinan putusan Mahkamah Agung; viii. Surat-surat lainnya. ix. Softcopy dalam bentuk CD berisi Surat Dakwaan dan Putusan. BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 310 FORMAT PUTUSAN PIDANA Putusan perkara pidana harus mematuhi persyaratan Pasal 197 KUHAP dan untuk perkara perdata harus memenuhi persyaratan Pasal 184 ayat 1 HIR atau Pasal 195 RBg. Format dan Sistematika Putusan Apakah tujuan dari putusan tertulis? • Untuk menyelesaikan persengketaan dengan cara – Memastikan bahwa fakta-fakta yang kredibel berdasar atas bukti – Menerapkan Pasal yang relevan atas fakta-fakta – Membuat putusan berdasar dua poin di atas • Untuk menjelaskan analisa dalam mencapai kesimpulan • Untuk memerintahkan sanksi hukum yang tepat dalam perkara kriminal atau ganti rugi dalam perkara perdata • Untuk mengabadikan putusan dan perintah Pengadilan • Sebagai catatan untuk pengadilan banding • Untuk meyakinkan pihak yang kalah dan menang bahwa putusan dikuatkan oleh hukum • Untuk memberi pendidikan ke para pemangku kepentingan lainnya dalam sistem peradilan pengacara, pegawai pemerintah, LSM dan masyrakat tentang bagaimana hukum prosedural dan substantif diterapkan. • Untuk melindungi hakim dan sistem peradilan dari kritik dengan menunjukkan bahwa semua langkah dibawah hukum yang berlaku sudah dipertimbangkan dalam menentukan putusan. Sistematika Putusan Pidana Unsur-unsur yang disyaratkan oleh suatu Putusan Pidana dinyatakan sebagai berikut pada Pasal 197 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. Pasal 197 1 Surat putusan pemidanaan memuat: a. kepala putusan yang dituliskan berbunyi : DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 311 b. nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan terdakwa; c. dakwaan, sebagaimana terdapat dalam surat dakwaan; d. pertimbangan yang disusun secara ringkas mengenai fakta dan keadaan beserta alat pembuktian yang diperoleh dari pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentuan kesalahan terdakwa; e. tuntutan pidana, sebagaimana terdapat dalam surat tuntutan; f. Pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pemidanaan atau tindakan dan Pasal peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum dari putusan, disertai keadaan yang memberatkan dan yang meringankan terdakwa; g. hari dan tanggal diadakannya musyawarah majelis hakim kecuali perkara diperiksa oleh hakim tunggal; h. pernyataan kesalahan terdakwa, pernyataan telah terpenuhi semua unsur dalam rumusan tindak pidana disertai dengan kualifikasinya dan pemidanaan atau tindakan yang dijatuhkan; i. ketentuan kepada siapa biaya perkara dibebankan dengan menyebutkan jumlahnya yang pasti dan ketentuan mengenai barang bukti; j. keterangan bahwa seluruh surat ternyata palsu atau keterangan di mana Ietaknya kepalsuan itu, jika terdapat surat otentik dianggap palsu; k. perintah supaya terdakwa ditahan atau tetap dalam tahanan atau dibebaskan; l. hari dan tanggal putusan, nama penuntut umum, nama hakim yang memutus dan nama panitera; 2 Tidak dipenuhinya ketentuan dalam ayat 1 huruf a, b, c, d, e, f, h, j, k dan I Pasal ini mengakibatkan putusan batal demi hukum. 3 Putusan dilaksanakan dengan segera menurut ketentuan dalam undang-undang ini. BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 312 AKTIVITAS C. Kegiatan pelatihan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah disebutkan sebelumnya. Total waktu pelatihan untuk pokok bahasan ini adalah 8 JPL360 menit Praktik Persiapan, Pelaksanaan, Pasca Persidangan dan Upaya Hukum dalam Perkara Pidana dengan rincian sebagai berikut: Kegiatan Waktu Penjelasan mengenai persiapan persidangan 45 Menit Lembar Tugas 24 – Bermain peran untuk mempraktekkan alur perkara pidana 90 menit Lembar Tugas 25 – Membuat Check List Berkas Pidana - Diskusi 15 menit - Presentasi dan tanggapan 20 menit 35 menit Lembar Tugas 26 – Memeriksa Berkas Perkara 30 Menit Lembar Tugas 27 – Melengkapi Berkas Perkara 30 Menit Ceramah terkait dengan Court Calendar 30 Menit Lembar Tugas 28 – Membuat Court Calendar dari berkas perkara yang ada pada kelompoknya 50 Menit TOTAL 360 menit SUMBER-SUMBER D. Di bawah ini dapat dilihat uraian bahan bacaan terkait setiap sub pokok bahasan yang akan disampaikan oleh pemberi materi: 1. UU No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana; 2. PP No.27 Tahun 1983, Tentang Peraturan Pelaksanaan KUHAP; 3. UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; 4. UU No. 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung; 5. Buku-buku pembahasan tentang KUHAP karya M. Yahya Harahap. BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 313 BAB 14 - PRAKTIK PERSIAPAN, PELAKSANAAN PERSIDANGAN, PASCA PERSIDANGAN, UPAYA HUKUM DALAM PERKARA PERDATA BERITA ACARA PEMERIKSAAN SETEMPAT, SITA DAN EKSEKUSI TUJUAN HASIL BELAJAR A. 1. Mampu menjelaskan berkas-berkas perkara persidangan perdata 2. Mampu menyusun rancangan penetapan yang dibutuhkan dalam persidangan 3. Mampu menjelaskan jadwal persidangan 4. Mampu menjelaskan mekanisme pemanggilan 5. Mampu menjelaskan proses penjatuhan putusan dan minutasi 6. Mampu menjelaskan jenis-jenis upaya hukum 7. Mampu menjelaskan mekanisme dan pengajuan upaya hukum 8. Mampu menjelaskan mengenai eksekusi URAIAN MATERI B. Persidangan tanpa adanya persiapan bisa berakibat pemeriksaan perkara tersebut menjadi kacauberantakan, hal ini selain merugikan pencari keadilan juga menjadikan wibawa pengadilan turun karena aparatnya dianggap tidak profesional, misalnya saja: Majelis Hakim sudah duduk dalam persidangan ketika akan membuka sidang ternyata palu hakim tidak ada , atau ketika akan melakukan penyumpahan terhadap saksi Kitab Suci tidak ada, atau ketika dibutuhkan surat kuasa dari Penggugat, ternyata tercecer dan tidak terdapat di dalam berkas atau bisa terjadi ada keberatan dari pihak-pihak tentang surat panggilan yang tidak patut dicari di dalam berkas tetapi tidak ditemukan, contoh di atas tidak akan terjadi jika sebelum persidangan dimulai segala hal yang menyangkut persidangan sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapan-persidangan merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai sejak distribusi perkara dari bagian kepaniteraan perdata sampai dengan persiapan-persiapan di dalam ruang persidangan sebelum sidang dimulai, semua itu dengan melibatkan aparat kepaniteraan muda perdata, wakil BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 314 panitera, panitera, ketua pengadilan negeriwakil ketua pengadilan negeri, majelis hakim, panitera pengganti dan jurusita beserta dokumen-dokumen yang dihasilkannya.

1. Persiapan sebelum Sidang Pertama