Berperilaku Jujur Kode Etik PP

BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 90

2. Berperilaku Jujur

Menurut Sdr. bagaimana masyarakat Indonesia mendefinisikan “kejujuran”? “Keberanian dan kemampuan untuk menyatakan kebenaran dan menyatakan kesalahan.” “Suatu pandangan yang tidak berpihak ke individu manapun yang berhubungan dengan persindangan atau di luar persidangan .” - Hakim dalam menjalankan segala aktifitasnya harus senantiasa meningkatkan prinsip kehati-hatian, baik berhubungan dengan para pihak maupun dengan masyarakat. Hakim harus mendidik dirinya sendiri untuk mengatakan berdasarkan realitasnya apa adanya dan tidak perlu mengada-ada. Prinsip kejujuran memang mempunyai resiko yang tinggi yang terkadang menyakitkan. Dalam ajaran agama disebutkan : “katakan yang benar adalah benar, yang s alah adalah salah, walaupun pahit rasanya”. Dalam mengungkapkan tersebut bukan berarti disegala tempat, melainkan mengatakan secara jujur dalam putusannya. - Hakim harus hati hati dalam memberikan jawaban dalam forum apapun, karena jawaban dari hakim akan dijadikan pegangan oleh masyarakat. Jawaban hakim dalam forum apapun dapat menjadi bumerang bagi hakim yang bersangkutan apabila pertanyaan tersebut merupakan kasus yang akan diajukan ke pengadilan dan dalil yang diungkapkan ternyata jawaban hakim dalam forum Tanya jawab, meskipun dikemas secara ilmiah. - Hakim harus mendidik dirinya sendiri dan keluarganya serta membiasakan diri dan keluarganya untuk beraktifitas dengan kemampuan diri sendiri tanpa berharap mendapatkan bantuan, pemberian, fasilitas dan berbagai kemudahan yang diberikan oleh orang lain. Karena hal tersebut, disadari maupun tidak, segala bantuan, pemberian, fasilitas dan berbagai kemudahan yang diberikan oleh orang lain, merupakan investasi dan merupakan hutang budi dan dapat mempengaruhi tugas dan jabatan hakim di kemudian hari. BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 91 - Hakim dapat melakukan pekerjaan lain dengan cara mengajar dan melakukan penelitian dan pengkajian untuk mengembangkan hukum dan peradilan. Dalam menjalankan aktifitas akademik tersebut hakim boleh mendapatkan imbalan yang wajar sesuai dengan ketentuan yang berlalaku. Hakim juga dobolehkan menjadi pembicara dalam temu ilmiah, diskusi dan seminar sepanjang untuk pencerahan ilmu pengetahuan tentang hukum dan peradilan. - Hakim sebagai anggota masyarakat yang mempunyai anggota keluarga tentunya juga menjadi bagian dari masyarakat. Dalam waktu tertentu atau hari-hari tertentu hakim dipastikan akan mengadakan acara hajatan atau diundang hajatan. Dalam hal ada hajatan tentunya tidak datang begitu saja, tetapi datang juga memberikan hadiah ulang tahun, khitanan, perkawinan, ulang tahun perkawinan, lebaran, natalan, atau hari raya agama . Hadiah yang dibawa atau diterima harus didasarkan pada kode etik dan pedoman perilaku hakim, yaitu tidak boleh lebih dari Rp. 500.000,- lima ratus ribu rupiah . Setelah menerima harus diingat ada kewajiban melaporkan kepada KPK paling lambat 30 hari tentang hadiah yang diterimanya. Bagaimana KE dan PPH mengatur hal tersebut? Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 047KMASKBIV2009 dan Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia No. 02SKBP.KYIV2009, dibawah bagian C. Pengaturan, angka 2 Berperilaku Jujur, makna kejujuran adalah sebagai berikut: Kejujuran bermakna dapat dan berani menyatakan bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Kejujuran mendorong terbentuknya pribadi yang kuat dan membngkitkan kesadaran akan hakekat yang hak dan yang batil. Dengan demikian, akan terwujud sikap pkribadi yang tidak berpihak terhadap setiap orang baik dalam persidangan maupun diluar persidangan. Dalam penerapannya, seperti tertulis di dalam angka 1 pada poin 2.2 pada Surat Keputusan Bersama seperti yang disebut diatas, hakim dan anggota keluarganya tidak boleh BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 92 memintamenerima, meminta atau menerima janji, hadiah, hibah, warisan, pemberian, penghargaan dan pinjaman atau fasilitas dari: a. Advokat; b. Penuntut; c. Orang yang sedang diadili; d. Pihak lain yang kemungkinan kuat akan diadili; e. Pihak yang memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung terhadap suatu perkara yang sedang diadili atau kemungkinan kuat akan diadili oleh Hakim yang bersangkutan yang secara wajar patut diduga bertujuan untuk mempengaruhi Hakim dalam menjalankan tugas peradilannya. Berlanjut pada angka 2 pada poin yang sama, yaitu mengenai larangan Hakim menyuruhmengizinkan pegawai pengadilan atau pihak lain yang dibawah pengaruh, petunjuk atau kewenangan Hakim yang bersangkutan atas hal yang sama seperti tersebut diatas. Untuk poin 2.3 mengenai penerimaan imbalan dan pengeluaran serta ganti rugi, dalam penerapannya dijelaskan mengenai kondisi seperti apa yang dibolehkan bagi Hakim untuk menerima imbalan dan atau kompensasi biaya untuk kegiatan ekstra yudisial; Sedangkan poin 2.4 mengenai pencatatan dan pelaporan gratifikasi dijelaskan dalam penerapannya diatur kewajiban Hakim melaporkan dan menyerahkan laporan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, Ketua Muda Pengawasan MA dan Ketua Komisi Yudisial dan untuk laporan kekayaan Hakim wajib menyerahkan kepada KPK.

3. Berperilaku Arif dan Bijaksana