Berperilaku Mandiri Kode Etik PP

BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 96 d. Amerika Serikat: Seorang hakim harus menjaga diri dari opini-opini masyarakat mengenai perkara-perkara yang masih berjalan maupun perkara-perkara yang dapat diperkirakan akan diajukan di kemudian hari hingga penetapan disposisi akhir. Mengemukakan pendapat atas suatu perkara bukanlah merupakan peran seorang hakim dan dapat mempengaruhi hasil akhir dari perkara yang bersangkutan. Seorang hakim harus mengundurkan diri dari suatu persidangan jika dirasa ada alasan untuk meragukan ketidakberpihakannya.

4. Berperilaku Mandiri

Menyadari bahwa independensi peradilan merupakan prasyarat untuk aturan hukum dan jaminan dasar dari sebuah pengadilan yang adil, hakim tidak boleh membiarkan apapun, publik atau swasta, untuk mengganggu penilaian yang adil atas fakta-fakta dari setiap kasus. Banyak negara memperdalam prinsip utama ini lebih jauh hingga untuk melarang setiap keterlibatan hakim dalam partai politik atau menunjukkan dukungan untuk kandidat politik. a. Menurut Sdr. bagaimana masyarakat Indonesia mendefinisikan “Bersikap Mandiri independensi ”? - Mampu dan harus bertindak sendiri tanpa bantuan pihak lain, bebas dari campur tangan siapapun dan bebas dari pengaruh apapun. - Bebas dari pengaruh tekanan, ancaman, atau bujukan langsung maupun tidak langsung dari siapapun juga. - Dilarang menjalin hubungan yang tidak patut dengan lembaga eksekutif dan legislatif, dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik. Dalam menjalankan profesi sebagai hakim, bukan suatu hal yang mudah namun mengandung konsekuensi yang berat. Konsekuensi tersebut tidak hanya menyangkut pengaruh dari pihak institusi lain, seperti lembaga eksekutif dan lembaga legislatif, tetapi yang lebih berat lagi adalah adanya intervensi dari internal institusi. Dalam hal tertentu, pengaruh terseut tidak BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 97 bersifat institusional dapat saja berupa tekanan dari masyarakat dalam bentuk demonstrasi, tekanan pers dan tekanan dari keluarga. Menyadari hal tersebut, hakim harus senantiasa melatih dirinya untuk mengerjakan segala sesuatu sendiri, membiasakan tidak menceritakan segala yang terjadi di kantor kepada keluarganya. Hakim harus senantiasa memberikan pengertian dan pemahaman kepada keluarganya tentang prinsip-prinsip KE PPH agar menyadari risiko tugas bagi seorang hakim. b. Apa yang disebutkan dalam Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim? Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 047KMASKBIV2009 dan Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia No. 02SKBP.KYIV2009, dibawah bagian C. Pengaturan, angka 4 Berperilaku Mandiri, makna mandiri adalah sebagai berikut: Mandiri bermakna mamput bertindak sendiri tanpa bantuan pihak lain, bebas dari campur tangan siapapun dan bebas dari pengaruh apapun. Sikap mandiri mendorong terbentuknya perilaku Hakim yang tangguh, berpegang teguh pada prinsip dan keyakinan atas kebenaran sesuai dengan tuntutan moral dan ketentuan hukum yang berlaku. Penerapan: 1 Hakim harus menjalankan fungsi peradilan secara mendiri dan bebas dari pengaruh, tekana, ancaman atau bujukan, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dari pihak manapun. BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 98 2 Hakim wajib bebas dari hubungan yang tidak patut denganlembaga eksekutif maupun legislatif serta kelompok lain yang berpotensi mengancam kemandirian independensi hakim dan badan peradilan. 3 Hakim wajib berperilaku mandiri guna memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap badan peradilan. c. Bagaimana prinsip independensi Indonesia bila dibandingkan dengan standar-standar internasional lainnya? Prinsip-Prinsip Dasar Independensi Lembaga Peradilan Persatuan Bangsa-Bangsa PBB, disahkan tahun 1985, melahirkan prinsip-prinsip dasar dalam hal menjaga dan mempromosikan independensi lembaga peradilan. Prinsip-prinsip ini dipandang sebagai suatu titik awal untuk mencapai kemandirian lembaga peradilan. Di antara prinsip tersebut terdapat suatu peraturan bahwa independensi pengadilan harus diatur di bawah hukum domestik dalam bentuk sebuah Undang-Undang atau peraturan dalam bentuk lainnya. Proses pemilihan dan pemberhentian hakim harus diatur oleh peraturan perundang-undangan. Kebebasan berekspresi dan berasosiasi dengan lembaga peradilan di saat mana dengan melakukannya sedemikian rupa ia menjaga martabat lembaga tersebut dan ketidakberpihakan dan independensi peradilan. Mengakui bahwa independensi peradilan merupakan prasyarat untuk aturan hukum dan jaminan dasar dari sebuah pengadilan yang adil, hakim tidak boleh membiarkan apa pun, baik publik maupun swasta, untuk mengganggu penilaian yang adil atas fakta-fakta dari setiap kasus. Banyak negara memperdalam prinsip utama ini untuk melarang setiap keterlibatan hakim dalam partai politik atau mengungkapkan dukungan untuk setiap kandidat politik. Independensi peradilan adalah salah satu aspek dari sifat ketidakberpihakan. Untuk tidak memihak, hakim harus bebas dari pengaruh orang lain dan dari kepentingan pribadi mereka BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 99 sendiri dan keluarga. Untuk menjadi mandiri, hakim harus bebas dari gangguan dari pejabat pemerintah. i. Prinsip Bangalore : Prinsip Bangalore menekankan tidak hanya pada independensi seorang hakim, namun juga independensi pengadilan sebagai sebuah institusi. ii. Asia : Pada Konferensi Ketua Mahkamah Agung Asia Pasifik tahun 1997, para Ketua Mahkamah Agung dari wilayah Asia Pasifik mengesahkan Pernyataan Bersama Prinsip Independensi Peradilan Beijing Statement of Principles of the Independence of the Judiciary in the LAWASIA Region, Law Association for Asia and the Pacific 1, 28 Agustus, 1997. Saat ini, terdapat tiga puluh dua negara yang menandatangani Australia, Bangladesh, Republik Rakyat Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Republik Korea, Mongolia, Myanmar Burma, Nepal, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Pakistan, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Vanuatu, Vietnam, Samoa Barat, Fiji, Malaysia, Republik Seychelles, Tonga , Republik Kiribati, Kepulauan Marshall, Nauru dan Tuvalu, Rusia, Jepang yang telah bersepakat untuk mendukung standar minimum untuk menjaga dan menjamin independensi dan fungsi efektif dari pengadilan. 67 Pernyataan bermaksud untuk memberikan laporan yang jelas tentang prinsip- prinsip independensi peradilan dan untuk “mempromosikan penyelenggaraan keadilan, perlindungan hak asasi manusia dan pemeliharaan aturan hukum di dalam wilayah ini Pernyataan ini menetapkan sepuluh prinsip untuk negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk mencapai reformasi peradilan. Prinsip Independensi Peradilan memberikan: Dalam rangka penyelenggaraan proses peradilan yang adil, kompeten, independen dan tidak memihak, keberadaan peradilan yang independen sangatlah penting. Hakim BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 100 bebas untuk bergabung dengan asosiasi yang mewakili kepentingan mereka dan mempromosikan pelatihan profesional mereka, tetapi harus menghindari tindakan atau kemunculan yang dinilai tidak pantas. Independensi tersebut harus dijamin oleh konstitusi atau bentuk peraturan hukum lainnya. Ketua Mahkamah Agung Jepang menegaskan dukungan Jepang kepada Pernyataan Beijing dalam suatu pendapatnya. Walaupun independensi peradilan, kompensasi dan status hukum telah dijamin oleh Konstitusi negaranya, Ketua MA Jepang menklarifikasi kembali prinsip independensi peradilan Jepang melalui pernyataan pendapatnya. Meskipun, hakim dapat membentuk dan bergabung dengan asosiasi hakim untuk mewakili kepentingan mereka, hakim tidak mungkin membentuk ataupun bergabung dengan serikat buruh. Hakim Jepang haruslah netral secara politis. Mereka tidak diizinkan untuk membentuk atau bergabung semua jenis asosiasi politik atau organisasi apapun yang akan menimbulkan kecurigaan di masyarakat terhadap keadilan pengadilan. Ketua menegaskan bahwa, seperti di Eropa, kebutuhan untuk independensi dan netralitas dalam sistem peradilan harus diamankan serta persepsi publik terhadap keadilan di lembaga peradilan. iii. Eropa: Di Jerman, independensi hakim dijamin dalam Konstitusi 1949, yang dikenal sebagai Hukum Dasar. Pasal 20 2 mensyaratkan bahwa pejabat eksekutif dan legislatif tidak dibolehkan pada saat yang sama menjabat sebagai hakim dan melarang hakim untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan non-yudisial. Pasal 97 1 menjamin independensi hakim dengan menyatakan bahwa, hakim harus independen dan hanya tunduk kepada hukum. Namun, meskipun ini merupakan jaminan independensi peradilan, hukum Jerman mengizinkan hakim untuk bergabung dengan partai politik dan untuk berbicara tentang isu-isu politik. Hakim dapat memegang jabatan dalam partai politik atau organisasi lain dengan tujuan-tujuan politis dan bahkan dapat melayani di dewan kota. Meskipun hakim Jerman diizinkan untuk terlibat dalam BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 101 kegiatan politik, di luar ruang sidang mereka diwajibkan untuk bersikap tindak sedemekian rupa yang tidak akan bertentangan dengan independensi mereka dalam jabatannya sebagai hakim. Namun demikian, seorang hakim, dalam hal formalitas hukum, diwajibkan untuk tetap bersikap netral secara politis agar tetap dapat menjadi perwakilan masyarakat yang terbaik. Dalam rangka melakukan rekonsiliasi standar- standar yang tampaknya bertentangan, analisis dari Undang-Undang Kehakiman mengungkapkan bahwa hakim melanggar prinsip netralitas hanya ketika ia melakukan aktifitas politiknya dengan cara yang sangat partisan dan provokatif atau memperjuangkan tujuan politiknya dengan cara selain daripada argumentasi substantif. Peran politik apapun yang dimiliki oleh hakim dianggap sangat tidak pantas di negara-negara seperti Inggris, Kanada atau Amerika Serikat, sedangkan di Jerman melarang hakim untuk melibatkan diri dari aktifitas seperti itu akan dilihat sebagai gangguan terhadap hak-hak politik yang dinikmati oleh seluruh warga negara lainnya. Sebuah praktek yang serupa terjadi di Italia. Di Italia banyak hakim telah memegang posisi politik. Dalam pemilu nasional tahun 1996, lima puluh anggota kehakiman berpartisipasi dalam pemilihan umum sebagai wakil dari berbagai partai yang berbeda-beda, dan dua puluh tujuh orang terpilih saat itu. Tidak hanya hakim diperbolehkan untuk memegang posisi politik tapi mereka diizinkan untuk kembali ke dalam peran peradilan mereka setelah selesai memainkan peranan politisnya. Praktek ini sangatlah berbeda dari yang dilakukan di AS dimana kode perilaku hakim yang terperinci diberlakukan secara ketat dan struktur lembaga peradilannya sendiri melarang hakim melakukan aktifitas-aktifitas politis di luar hal-hal yudisial extra- judicial. Sistem promosi Italia yang unik menciptakan sebuah struktur yang memfasilitasi proses dimana hakim dapat meminta cuti dari pekerjaannya guna mengejar posisi politis. Promosi dilakukan pada tingkatan yang berbeda-beda dalam lembaga peradilan dengan tidak berdasarkan pada ujian atau evaluasi terhadap hasil- hasil tugas kehakiman tertulis dan Praktik ini sangat berbeda dari yang di Amerika Serikat di mana kode rinci perilaku hakim yang ketat dan struktur peradilan melarang ekstra-yudisial kegiatan politik. Sistem Italia unik dari promosi menciptakan struktur BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 102 yang memfasilitasi proses untuk seorang hakim yang menginginkan untuk mengambil cuti untuk mengejar posisi politik. Promosi untuk berbagai tingkat peradilan tidak didasarkan pada pemeriksaan atau evaluasi kerja peradilan tertulis dan perpanjangan masa cuti untuk melakukan aktifitas lainnya pada lembaga-lembaga eksekutif maupun legislatif tidak juga mengganggu kesempatan hakim yang bersangkutan untuk dipromosikan. iv. Amerika Serikat : Hakim federal di Amerika Serikat memiliki derajat independensi yang tinggi. Begitu diangkat dan disahkan oleh Senat AS, hakim federal menyandang jabatannya tersebut seumur hidup. Mereka hanya dapat dicopot dari jabatan atas dasar tindakan-tindakan pelanggaran yang serius. Pencopotan seperti ini terjadi hanya beberapa kali sepanjang sejarah AS. Lebih lanjut lagi, gaji dan tunjangan lainnya tidak dapat dikurangi, yang mana hal ini melindungi mereka dari intervensi pemerintah. Para hakim pengadilan negara bagian di AS juga memiliki independensi yang cukup tinggi, namun memang tidak setinggi hakim federal. Hampir seluruh hakim di pengadilan negara bagian dipilih oleh masyarakat negara bagian tersebut atau ditunjuk oleh gubernur negara bagian. Jabatan hakim pengadilan negara bagian tidaklah berlaku seumur hidup, mereka harus dipiilih ulang atau ditunjuk ulang dari waktu ke waktu. Namun demikian, kemampuan pegawa-pegawai pemerintah lainnya dalam mempengaruhi hakim-hakim di AS ini sangatlah terbatas. Pengadilan federal Amerika Serikat tidak memasang foto Presiden atau Wakil Presiden karena mereka percaya bahwa mereka sepenuhnya independen dari institusi eksekutif. Sebaliknya, mereka memasang foto Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat. BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 103

5. Berintegritas Tinggi