- IMPLEMENTASI KODE ETIK PEDOMAN PERILAKU HAKIM

BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 85

BAB 4 - IMPLEMENTASI KODE ETIK PEDOMAN PERILAKU HAKIM

TUJUAN HASIL BELAJAR A. a. Peserta dapat menjelaskan KE PPH yang berlaku bagi Hakim; b. Peserta dapat menjelaksan interkoneksi perilaku PP dengan hakim. URAIAN MATERI B. Pokok bahasan ini menjelaskan tentang Kode Etik Pedoman Perilaku Hakim KE PPH yang diimplementasikan di Indonesia. Materi ini diberikan kepada PP agar mereka juga mengetahui batasan-batasan yang dapat dilakukan oleh seorang hakim dan bisa menjadi pengingat untuk tindakan yang dapat dilakukan oleh hakim di dalam ataupun di luar pengadilan. “Hakim dituntut tidak boleh legalistik, tidak boleh sekedar sebagai mulut undang-undang, tidak boleh hanya “legal justice” tetapi harus “social justice”, dan lain-lain. Hakim dituntut menemukan hukum, bahkan bila perlu menciptakan hukum untuk memenuhi kebutuhan atau rasa keadilan masyarakat. Meskipun dikatakan hakim bertugas, membentuk hukum, hakim wajib menjamin hukum tetap aktual, dan lain-lain, perlu disadari tugas utama hakim adalah menyelesaikan sengketea di antara pihak-pihak, memberi kepuasan hukum kepada pihak yang berperkara. Dalam kelonggaran apapun, tetap harus memutus menurut hukum, baik dalam arti harfiah maupun hukum yang sudah ditafsirkan atau dikonstruksi. Keadilan atau kepastian yang lahir dari hakim adalah keadilan atau kepastian yang dibangun atas dasar dan menurut hukum, bukan sekedar kehendak hakim yang bersangkutan atau sekedar memenuhi “tuntutan” masyarakat” Bagir Manan, 18 April BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 86 Fungsi badan peradilan adalah untuk memberlakukan hukum secara tidak berpihak baik antara orang per orang dan orang dengan negara. Dalam fungsi ini, tujuan pengadilan adalah untuk menjamin bahwa seluruh individu hidup dengan aman dibawah peraturan hukum dan juga untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia. Peranan Pengadilan di komunitas peradilan internasional Terdapat suatu kesepakatan umum pada komunitas peradilan internasional bahwa lembaga peradilan diharapkan untuk melakukan enam hal:  Pengadilan wajib menyelenggarakan keadilan secara individual untuk masing- masing perkara.  Pengadilan wajib berjalan secara transparan. Mereka harus tampil dalam menyelenggarakan keadilan, misalnya dengan cara mendemonstrasikan pola kerja lembaga peradilan yang adil dan cepat tanggap.  Pengadilan wajib menyediakan sebuah forum yang bersifat tidak berpihak bagi penyelesaian perselisihan hukum.  Pengadilan wajib melindungi warga negara dari penggunaan kewenangan pemerintah yang sewenang-wenang.  Pengadilan wajib melindungi mereka yang tidak berdaya.  Pengadilan wajib membuat dan menjaga suatu pencatatan formal atas keputusan- keputusan dan status hukum. Persepsi Publik Mulai Januari 2011 hingga September 2011, Komisi Yudisial KY menerima 2.000 aduan mengenai pelanggaran etika yang dilakukan oleh hakim. BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 87 Hasil survei berikut ini mencerminkan rendahnya tingkat kepuasan publik terhadap Mahkamah Agung. BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 88 Pedoman Perilaku Hakim Indonesia 1. Pedoman Perilaku Hakim Indonesia diadopsi pada 22 Desember 2006, melalui Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung KMA Republik Indonesia. Pedoman ini mengatur bahwa “Hakim harus tunduk pada tuntutan akuntabilitas yang tinggi,” dan bahwa “setiap hakim harus menyadari bahwa perilakunya akan menjadi perhatian publik” Kode Perilaku Hakim menetapkan 10 asas untuk mengatur perilaku seluruh anggota badan peradilan ini dan untuk membimbing mereka dalam bersikap tindak di hadapan masyarakat: 1. Berperilaku adil 2. Berperilaku jujur 3. Berperilaku arif dan bijaksana 4. Bersikap mandiri 5. Berintegritas tinggi 6. Bertanggungjawab 7. Menjunjung tinggi harga diri 8. Berdisiplin tinggi 9. Bersikap rendah hati 10. Bersikap profesional Kapan dan Dimanakah Peraturan Perilaku Diterapkan 2. 10 sepuluh asas diterapkan secara merata di dalam dan di luar pengadilan. Perilaku hakim secara khusus menjadi buah perhatian masyarakat. Kebanyakan dari tugas etika yudisial ini secara khusus ditujukan pada perilaku hakim di luar peranannya sebagai seorang hakim. Menggunakan pengaruh yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan komersil bagi dirinya atau anggota keluarganya, contohnya, secara spesifik ditujukan pada perilaku di luar pengadilan. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan ekstra-yudisial diatur oleh ketentuan-ketentuan ini. BAHAN AJAR DIKLAT CALON PANITERA PENGGANTI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM | 89

1. Berperilaku Adil