Apa definisi wasilah media dakwah menurut kyai?

aplikasikan dalam bentuk pengajian istighosah tiap minggu akhir bulan, pembacaan surat yasin yang diteruskan dengan pembacaan berzanji bersama tiap malam jumat. Tujuan dari kegiatan dakwah tadi tak lain, orang diajak kepada Allah lewat hatinya bukan lewat rasional. Di tengah-tengah itulah saya menyisipkan konsep- konsepajaran-ajaran karena hati mereka sudah terbuka. Sesuai dengan beberapa nasehat dari beberapa guru saya ya salah satunya dari „Syach hajjat‟ dari Syiriah. Syach hajat berkata,” Ajaklah manusia itu kepada Allah dengan hati,”. Artinya dengan pendekatan takwallah, dan rupanya beliau mengatakan waktu pertama kali hanya berbicara fiqih, hitam putih, halal dan haram pesertanya hanya 40 orang. Saya sendiri juga mempunyai pengalaman sendiri awal berdakwah paling Cuma duatiga orang mendengarkan walaupun sebelumnya diumumkan dengan speaker tapi ketika melakukan pendekatan dengan bermodal dzikir, tasbih, shalwat hal ini rupanya lebih mudah diterima dan ditengah ditengah itulah kemudian saya sisipkan tentang konsep konsep ajaran dakwah. Selain dari itu, bentuk aplikasi yang lain dalam saya berdakwah yaitu berupa pemilihan kata yang tepat. Disini khan mayoritas ada persamaan dengan saya yaitu orang Madura, jadi saya pakai persamaan itu sebagai media dakwah yaitu seperti acara tahlilan,acara maulid, isra miraj dll. Nah pada acara itulah saya sampaikan konsep-konsep agama kepada masyarakat. Selain itu yang tak kalah pentingnya menurut saya memberi contoh yang baik pada masyarakat uswatun hasanah. Karena menurut saya butuh beribu kata untuk menyampaikan materi dakwah, tapi cukup perlu satu perbuatan dari kita yang memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam aktifitas dakwah kita. Nama : Ustad Syam Haji S. Ag Status : Teman Kh. Misbahul Munir Waktu : Wawancara: 2 Juni 2014 1. Siapa nama lengkap anda? Muhammad Syam haji 2. Dari sejak kapan anda kenal dengan Kyai Misbahul Munir? Saya kenal dengan Kyai Misbah sejak masih nyanteri dulu di Pesantren Sidogiri, tepatnya satu keorganisasian di Jamiyatul Muballighin, lalu dengan Kyai Misbah kami secara bersama mendirikan pesantren ilmu Al-Qur ‟an Al-Misbah. 3. Apa yang Anda ketahui dari keluarga dari K.h Misbah? Beliau lahir dan dibesarkan di Desa Mayangan Probolinggo 6 Juni 1972 Putra pertama dari Alm. Kh. Kholilurrahman dan ibu Hj. Hafsah yang kedua orangtuanya secara merupakan keturunan dari para ulama. Sebagai keluarga yang berasal dari ulama salaf, maka ilmu yang diajarkan kepada Kyai Misbah adalah ilmu-ilmu Salafiiyah. Orang tua Kh. Misbah amat disiplin. Baik dalam menjaga waktu, maupun kedisiplinan dalam hal beribadah. Kh. Misbah pernah cerita, kalau dulu Pernah ada kejadian ketika beliau masih remaja asyik bermain dan tidak sadar sudah menjelang malam dan sampai di rumah pada waktu magrib dan hal itu diketahui oleh abah beliau, lalu kemudian Kh. Misbah dihukum dengan diikat pada sebatang pohon di ladang sampai jam 21.00 malam sebagai hukuman dikarenakan beliau tidak ingat akan waktu dan melalaikan waktu shalat.