Siapa nama lengkap anda?
                                                                                4.   Apa yang anda sukai dari sosok Kh. Misbahul Munir?
Kh. Misbahul Munir adalah sosok yang bersahaja, mudah menyapa kepada orang lain walaupun  orang  itu  tidak  kenal  dengan  Kh.  Misbah.  Ramah,  dan  bermasyarakat
sehingga  disukai  oleh  warga  di  sini.  Tidak  pernah  membalas  kejahatan  orang  lain, sewaktu awal-awal dakwah Kh. Misbah, banyak gangguan baik dari preman maupun
pihak-pihak  yang  tidak  suka  kepada  Kh.  Misbah  sewaktu  berdakwah  di  daerah Volker  ini,  tetapi  Kh.  Misbah  tidak  membalasnya.  Jika  ada  warga  yang  kematian,
pernikahan,  atau  hal  yang  lain  Kh.  Misbah  datang  untuk  takzia,  atau  mendatangi undangan tersebut. Selalu memberi tanpa harus menerima balasannya. Hal-hal itulah
yang  menjadi  daya  tarik  dari  Kh.  Misbah  sehingga  masyrakat  menerima  materi dakwah  dari  beliau  dikarenakan  keluhuran  budi  pekerti  yang  ditunjukkan  oleh  Kh.
Misbahul  Munir  sendiri  ke  masyarakat.  Selain  itu,  metode  yang  dipakai  oleh  kyai yaitu teladan yang baik uswatun hasanah berupa akhlak yang baik dan peka kepada
lingkungan  sekitar  seperti  jika  ada  kematian,  pernikahan  maupun  yang  lainnya sehingga  beliau  kepada  masyarkat  ada  kedekatan  secara  social,  sehingga  dakwah
beliau mudah diterima. 5.   Apa yang anda ketahui dari perjalanan dakwah dari Kh. Misbahul Munir?
Perjalanan  dakwah  dari  Kh.  Misbahul  Munir  di  mulai  dari  ketika  beliau mengisi  menjadi  Imam  Masjid  At-Taqwa  jika  kebetulan  berhalangan  hadir  karena
Kh. Misbah rajin shalat berjamaah di Masjid At-Taqwa ini. Dan Pada waktu itu, Kh. Misbah ketika menjadi imam amat disukai oleh jamaah karena bacaan suratnya bagus
tumaninahnya, dan yang lain sehingga pada waktu itu mengalahkan Imam Masjid At- Taqwa. Barulah ketika Kh. Misbah menjadi imam masjid menggantikan imam masjid
yang  lama  karena  wafat,  Kh.  Misbah  mimandahkan  pengajiannya  yang  sebelumnya dilakukan di  rumah beliau lalu  di  masjid karena sebelumnya pengajian dilakukan di
rumah  beliau  sampai  kemudian  mendirikan  Pesantrean  Ilmu  Al-Qur ‟an  Al-Misbah
sekarang ini.
                                            
                