Bagaimana Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Kh. Misbahul Munir?

Dari rumpun madu tadi, tidak mungkin dirangkul semuanya. Saya mempunyai sebuah konsep, maka diambil segmentasinya para remaja anak-anak. Saya berpikir, karena sepuluh tahun ke depan, mereka akan menjadi remaja, dan sepuluh tahun ke depan akan menjadi orang dewasa dan sekarang santeri saya sudah banyak yang menikah. Santeri yang dulunya masih anak-anak waktu belajar ke saya seperti kamu sekarang sudah menjadi dewasa bahkan ada yang sudah punya anak dengan berbagai macam profesi, bahkan beberapa santeri saya ada yang buka pengajian seperti saya. Seseorang yang mengambil segmen yang jelas, unsur yang lain pun akan ikut. Tidak keculai misalnya saja jika ada acara yang melibatkan para santeri yang acaranya akhir minggu seperti acara istighosa, secara tak langsung para wali santeri pada ikut hadir dalam acara tersebut. Begitupun juga pada pembacaan barzanji pada malam jumat setelah shalat isya yang membaca maupun yang menabuh hadrahnya para santeri dan secara tidak langsung para wali santeri yang berjamaah di Masjid At-Taqwa pun ikut hadir untuk turut menyaksikan penampilan para santeri yang tak lain anak mereka sendiri. Jadi mengambil sebuah konsep, disebutkan dalam ilmu marketing dikatakan ambil sesuatu hal yang jelas pada sebuah produk yang akan dijual. Dari satu hal tadi, berdampak pada yang lain. Pada awalnya saya buat pengajian pada segmen bapak- bapak dan ibu-ibu ternyata banyak yang tidak hadir dalam pengajian dan dampaknya pengajian akhirnya sepi, padahal sebelumnya sudah saya umumkan lewat speaker. kemudian dengan pikiran yang sederhana, saya mencari segmen yang paling mungkin, dan dilakukan paling mungkin. Apa yang paling mungkin, dan ternyata anak-anak. Dari segmen itu ternyata Alhamdulillah berhasil, sekarang pengajian ramai dan banyak diikuti juga orang dewasa dan tidak itu saja bahkan berdampak pada yang lain tidak kecuali warga yang lain misalnya orang-orang pemabuk, penjudi, pemakai obat pun ikut segan, karena hal itu bagian dari realitas lingkungan kita di tanjung priok. Akhirnya dengan saya fokus pada satu titik, dikenallah sebagai tokoh agama, pada acara-acara keagamaan saya yang selalu direkrut. Seperti ada kematian, aqiqah, pernikahan bersentuhan dengan mereka tanpa sadar, dan mereka akhirnya segan dengan sendirinya. Baik kepada orang pemabuk, penjudi, pemakai obat minimlah mereka segan pada saya saat saya lewat dan Orang mengharapakan semua bubar, orang pemasoknya lebih besar. Tidak harus diceramahin mereka, kalau hendak diingatkan, perlu ada waktu dan tempat yang tepat untuk mengingatkan mereka. Walaupun banyak halangan yang melintang selama ini saya berdakwah dan selama itu pula saya tetap tegar, kenapa kekuatan itu ada karena istikomah untuk mengajar kepada masyarakat. 5. Apa definisi materi dakwah menurut Kyai? Materi dakwah adalah isi pesan yan g disampaikan da‟i kepada madu. Ya Sumber utamanya adalah Al-Qur ‟an dan Al-hadis yang pada pokoknya mengajak orang hatta lama budda ilallah, sehingga tidak ada yang disembah selain Allah. materi pokok yang diajarkan tidak jauh-jauh dari tiga hal, yaitu tentang iman, islam dan ikhsan. Dan ini berkembang menjadi disiplin-disiplin ilmu yang lain. Apa itu iman, islam dan ikhsan? Seperti yang diriwayatkan dari Imam Muslim yaitu: Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata : Suatu ketika, kami para sahabat duduk di dekat Rasululah Shallallahu „alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata : “Hai, Muhammad Beritahukan kepadaku tentang Islam.” Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukan nya,”