Metode dakwah mujadalah billati- hiyya akhsan

Madura dan secara tidak langsung budayanya sama dengan mereka. Melihat hal itu, Kh. Misbah memanfaatkan persamaan itu dengan salah satunya menggunakan tradisi orang Madura seperti selepanan, tahlilan, maulid dan acara keagamaan yang lain sebagai media dakwah. Tidak kecuali setelah shalat wiridan bersama itu juga salah satu media. Termasuk juga ketika kita memandikan jenazah, itu media dakwah. Jadi tradisi keagamaan-keagamaan di sekitar, beliau manfaatkan sebagai media untuk menyampaikan pesan dakwah. 14 Dengaan beliau aktif berinteraksi kepada masyarakat, Kh. Misbah jadi lebih dekat kepada masyarakat sehingga lebih mudah memberikan materi-materi dakwah kepada mereka. Misalnya pernah ada preman yang ibunya meninggal yang dishalatkan oleh Kh. Misbah, sejak kejadian itu preman tadi lebih sering datang untuk shalat berjamaah, mendengar tausiah di Masjid At-Taqwa tanpa harus diceramahin oleh beliau.

F. Efek dakwah menurut Kh. Misbahul Munir

Harapan dari efek dakwah, tentu akan kesadaran masyarakat. Beliau ingin mengubah tatanan masyarakat dimulai ada tiga hal, dan tindakan itu yang terakhir. tindakan yang melakukan atau tidak yang pertama kali itu adalah mentranfer ilmu. Beliau mempunyai konsep ada ilmu, iradat dan kudrat. Orang bisa melakukan sesuatu karena ada iradat, orang mampu bahasa arabnya kudrot, mampu melakukan sesuatu ada karena ada keinginan. Keinginan itu bahasa arabnya iradat. Dan iradat itu keluar, kemauan itu keluar karena ada pengetahuan, yaitu ilmu. 15 14 Wawancara pribadi dengan Kh. Misbahul Munir di kediamannya, Jakarta 10 Februari 2014 15 Wawancara pribadi dengan Kh. Misbahul Munir dikediamannya, Jakarta 10 Februari 2014 Karena itulah mengapa kemudian dengan hidup bermasyarakat, mengamati keadaan sosial di lingkungan tempat tinggal beliau, dan memahami keadaan masyarakat sebelum berdakwah. Dari keberagaman madu berupa anak- anak, dewasa, orang tua, akhirnya beliau fokus memilih berdakwah pada remaja dan anak-anak dan mendirikan pesantren untuk mengajarkan ilmu agama kepada mereka . Karena dari sana nanti lahir sebuah cahaya keilmuan yang menyebar- menyebar pada lingkungan. Beliau mengatakan, dakwah itu buah dari pada ilmu, dari perantara kita akan menghasilkan perubahan di tengah-tengah masyarakat. Yaitu perubahan bagaimana sekiranya masyarakat itu mengenal kepada Allah, tentu menurut ajaran agama yang benar. Ajaran Rasulullah, ajaran para sahabat dan ajaran para ulama. 16

G. Tujuan dakwah menurut Kh. Misbahul Munir

Tujuan dakwah yaitu bagaimana sekiranya hatta lamakbuda ilallah, Karena ini niat utama harus di pahami, karena banyak orang sekarang ini menjadikan Allah bukan menjadi tujuan, tapi media. Islam itu dijadikan alat, Kh. Misbah melihat tidak demikian. Tujuan dakwah kita sebagai kader da‟i yaitu bagaimana sekiranya orang ikut atau menyembah kepada Allah tentu dengan melalui Rasulullah yang sudah diajarkan kepada kita. Dengan Kh. Misbah mendirikan pesantren khususnya menjadikan santrinya sebagai hamba Allah yang soleh dan soleha yang kemudian diterjemahkan dengan kegiatan-kegiatan yang bertumpu pada tiga titik, yaitu pelajaran iman, islam dan ikhasan lewat pelajaran- pelajaran dan aktifitas-aktifitas keseharian. 16 Wawancara pribadi dengan Kh. Misbahul Munir di kediamannya, Jakarta 10 Februari 2014