Gambaran Umum Pesantren Ilmu Al-Qur ’an Al-Misbah

Ketua Umum : K.H. Misbahul Munir Wakil Ketua : Ustad A. Syarbini Sekretaris : Rosihan Anwar Bendahara : Sofyan Hadi Pengawas 1 : Hadi Suud Pengawas 2 : M. Salim Effendi Pengurus Harian Ma‟hadiyahLurah PIQ : Guru Tugas Sidogiri Sekretaris I : Intan Sekarini Sekretaris II : Ayu Fatmala Bendahara I : Hj. Mamah M. Bendahara II : Dya Andika Pratama Kepala Madrasah Diniyah : Guru Tugas Sidogiri Kepala Wajar Dikdas : Khoirul Ulama DikterapanAnak Jalana : Jamroni PIQ Cabang Sunter Jakut : Ustad Hasan PIQ Cabang Klander Jaktim : Ust. Bustanul Arifin PIQ Cabang Pondok Gede : Ust. Taufik Rahman Kursus KeputrianMuslimat : Siti Mudzalifah Lazis PIQ : Ust. Irfan Al-Jembery Koperasi PIQ : Syarifuddin Litbang PIQ : Andi F. Wahyu Publikasi : Subhan Haz Pengembangan Bakat : Nur Ikhsan KesenianSholawat : Ust. Lutfi Abd. Rahman Jamub : Ust. Samhaji Coordinator : Alumni Piq: Amir Hasan HumasLayanan Masyarakat : Fiqi Zamani, Junaidi Febriansyah Keamanan : Ardi Abd. Rahim, Abd. Mutollib, Alfian Bahri, Rifki Febrian Kesehatan Lingkungan : Firman Santoso Haji Dan Umroh : Misbahul Munir Cempaka Putih Dewan Muslim : Kh. Misbahul Munir, Ustd Abd. Manan, Ustd. Lutfi Abd. Rahman, Ust. A. Syarbini, Ust. Hadi, Ust. Gt. Sidogiri Staff Muslim : Nur Ihsan, Zainul Arifin, M.Ridwan, Ahmad Jaelani, Ahmad Syarifuddin, Ayu Fatmala, Dya Andika Pratama Bagus Hermawan, Firman Santoso 3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al- Qur‟an Al-Misbah Pondok Pesantren Al- Qur‟an Al-Misbah mempunyai visi dan misi dalam menjalankan program-program di Pondok Pesantren Al-Quran Al-Misbah. Adapun visi dan misinya yaitu: VISI Menjadikan Para Santrinya sebagai hamba Allah yang Sholeh dan sholehah MISI Mengajarkan dan mengamalkan tiga pokok ajaran agama: Iman, Islam dan Ihsan Ala ahli Sunnah Waljamaah 4. Program unggulan Pondok Pesantren Al- Qur‟an Al-Misbah Pondok Pesantren Al-Misbah mempunyai program unggulan untuk mewujudkan visi dan misinya. Adapun Visi dan Misinya antara lain: a. Pengajian Al-Qur‟an Pagi, Siang dan Malam b. Tahfidz Al-Quran Dan Juz Amma c. Madrasah Diniyah PIQ d. Wajar Dikdas 9 Tahun PPS Salafiah e. Program Kesetaraan Kejar Paket A, B, C f. Kajian Tafsir dan Tasawwuf g. Kesenian Hadrah Al-Habsyi h. Kesenian Bela Diri Pagar Nusa i. Majelis Dzikir dan Khotmul Qur‟an j. Bimbingan Haji dan Umroh Al-Misbah k. Santunan Anak Yatim dan Dhuafa l. Majelis Taklim Al-Misbah m. Layanan Tanggap Darurat Jenazah Al-Misbah n. Pendidikan Terpadu Anak Harapan Diterapkan 50

BAB IV METODE DAKWAH K.H. MISBAHUL MUNIR DI

PESANTREN ILMU AL- QUR’AN VOLKER JAKARTA UTARA

A. Metode Dakwah K.H. Misbahul Munir Di Pesantren Ilmu Al-Qur

’an Al-Misbah

1. Pengertian Metode Dakwah Menurut Kh. Misbahul Munir

Metode dakwah berasal dari dua kata yaitu metode dan dakwah. Dalam bahasa arab, metode berasal dari kata thariqat atau manhaj yang mengandung arti tata cara. Sedangkan kata dakwah sendiri berasal dari da’a–yad’u–dakwatan yang artinya mengajak atau menyeru kepada jalan Allah SWT. Jadi metode dakwah adalah tata cara mengajak atau menyeru kepada jalan Allah SWT. 1 Adapun tata cara harus disesuaikan dengan keadaan situasi mad ‟u. Berdakwah dengan metode bil-lisan dalam bentuk ceramah hal itu benar jika situasinya nyaman dan memungkinkan, maka ceramahlah seorang da‟i menyampaikan dakwah kepada mad ‟u. Dan dakwah tidak harus dengan ceramah, dakwah dengan aksi sosial misalnya itu salah satu dari bentuk metode dakwah. Jadi metode dakwah tidak harus dibatasi dengan dakwah bil-lisan, ada juga bentuk metode yang lain yaitu dakwah bil-qolam, dan bil-hal seperti contoh aksi sosial yang sudah disebutkan di atas. Dan dalam Ilmu dakwah, metode dakwah lebih penting daripada materi dakwah dan pemakain metode dakwah yang tepat, 1 Wawancara pribadi dengan Kh. Misbahul Munir di kediamannya, Jakarta 10 Februari 2014 dikondisikan pada situasi dan keadaan mad ‟u adalah sebagai langkah awal kesuksesan dari seorang da‟i dalam berdakwah. 2 Dalam aktifitas dakwah, seorang da‟i harus mengedepankan budi pekerti yang luhur dan contoh teladan yang baik seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Berdakwah dengan cerdas, mengedepankan toleransi, ikhlas berdakwah tanpa pamrih dan membekali diri dengan ilmu pengetahuan Up Date adalah salah satu hal yang harus dimiliki seorang da‟i. Rasululullah SAW. dalam berdakwah dengan bijak, menyampaikan nasehat dengan baik dan penuh rasa kasih sayang dan berdiskusi dengan para sahabat dengan baik merupakan penerapan dari metode dakwah dari Surat An-Nahl ayat 125 yaitu : 3                           Artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. ” Tujuan dari dakwah itu sendiri yaitu bagaimana sekiranya hatta lamakbuda ilallah, atau bagaimana orang menyembah kepada Allah, tentu dengan melalui Rasulullah SAW. yang sudah diajarkan kepada kita yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang bertumpu pada tiga titik, yaitu pelajaran iman, islam dan ikhsan lewat pelajaran-pelajaran dan aktifitas- aktifitas keseharian. Hal ini bertujuan agar terbentuknya khairu ummah, menuntun 2 Wawancara pribadi dengan Kh. Misbahul Munir di kediamannya, Jakarta 22 Mei 2014 3 Wawancara pribadi dengan Kh. Misbahul Munir di kediamannya, Jakarta 22 Mei 2014 umat islam untuk menjadi uswah atau contoh yang baik bagi lingkungan sekitarnya yang disebutkan dari surat Q.S Ali Imron ayat 110 :                           Artinya : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. ”

2. Unsur-Unsur Dakwah Menurut Kh. Misbahul Munir

a. Tentang Da ‟i menurut Kh. Misbahul Munir Menurut Kh. Misbahul Munir da ‟i adalah nama yang sudah melekat pada penganjur agama di dalam islam. Padahal da ‟i itu masih nama umum, tapi sudah menjadi nama khusus. Da ‟i walaupun arti harfiahnya orang yang mengajar, tapi sudah didentik dengan penganjur buat agama islam. Kh. Misbah menambahkan, da ‟i itu harus dipahami dari sebuah konsep yang terdapat pada Surat Al-Fushilat ayat 33 yaitu:               Artinya: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri? Mimman daa ilallah, tidak orang yang lebih bagus dari orang yang menyeru di jalan Allah. Jadi posisi seorang da ‟i itu luar biasa, bagaimana sekiranya orang diajak hatta lama’ muda ilallah yaitu kiranya orang mengabdi