Metode dakwah mauidzadatil hasanah

mengadakan diskusi dengan perwakilan dari negara Iran berkaitan dengan ajaran syiah di indonesia. 13

E. Media Dakwah Menurut Kh. Misbahul Munir

Wasilah atau media dakwah, seorang da‟i butuh akan media untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan, terlebih pada zaman modern seperti sekarang ini kita harus cerdas dengan mengikuti zaman dalam berdakwah seiring makin canggihnya teknologi Ilmu Komunikasi misalnya saja dengan media internet. Selain media yang lain, beliau anggap pesantren juga media. pesantren ini bukan tujuan tapi media yang menyampaikan pesan keagamaan dan efektif di Indonesia. Dan khusus dalam lingkungan di pesantren karena beliau mempunyai sebuah paham, nasrul ilmi atau melahirkan ulama, perjuangan sejatinya menyebarkan ilmu beliau orang pesantren mengatakan adalah di pesantren. Karena terbukti dan realitas, ulama-ulama yang mempuni ilmunya dan juga mengandung tuah atau karomah umumnya dari pondok pesantren. Itu bisa di buktikan walaupun tidak menutup kemungkinan dari institusi yang lain tapi rata- rata sudah diakui model pendidikan di pesantren yang terdiri dari kyai, unsur santri, unsur wali santri, dan tempat apakah itu masjid, tempat belajar untuk belajar anak-anak, dan asrama itu hal pokok yang harus ada di pondok pesantren. Selain itu banyak media lain yang bisa di pakai, kita jangan fokus pada satu media saja. Ada media tulisan, ceramahlisan, internet, bil-hal atau perbuatan. Dan khusus di daerah Volker yang umumnya mayoritas masyarakatnya orang Madura, beliau melihat adanya persamaan dengan mereka yaitu sama orang 13 Wawancara pribadi dengan Kh. Misbahul Munir di kediamannya, Jakarta 10 Februari 2014 Madura dan secara tidak langsung budayanya sama dengan mereka. Melihat hal itu, Kh. Misbah memanfaatkan persamaan itu dengan salah satunya menggunakan tradisi orang Madura seperti selepanan, tahlilan, maulid dan acara keagamaan yang lain sebagai media dakwah. Tidak kecuali setelah shalat wiridan bersama itu juga salah satu media. Termasuk juga ketika kita memandikan jenazah, itu media dakwah. Jadi tradisi keagamaan-keagamaan di sekitar, beliau manfaatkan sebagai media untuk menyampaikan pesan dakwah. 14 Dengaan beliau aktif berinteraksi kepada masyarakat, Kh. Misbah jadi lebih dekat kepada masyarakat sehingga lebih mudah memberikan materi-materi dakwah kepada mereka. Misalnya pernah ada preman yang ibunya meninggal yang dishalatkan oleh Kh. Misbah, sejak kejadian itu preman tadi lebih sering datang untuk shalat berjamaah, mendengar tausiah di Masjid At-Taqwa tanpa harus diceramahin oleh beliau.

F. Efek dakwah menurut Kh. Misbahul Munir

Harapan dari efek dakwah, tentu akan kesadaran masyarakat. Beliau ingin mengubah tatanan masyarakat dimulai ada tiga hal, dan tindakan itu yang terakhir. tindakan yang melakukan atau tidak yang pertama kali itu adalah mentranfer ilmu. Beliau mempunyai konsep ada ilmu, iradat dan kudrat. Orang bisa melakukan sesuatu karena ada iradat, orang mampu bahasa arabnya kudrot, mampu melakukan sesuatu ada karena ada keinginan. Keinginan itu bahasa arabnya iradat. Dan iradat itu keluar, kemauan itu keluar karena ada pengetahuan, yaitu ilmu. 15 14 Wawancara pribadi dengan Kh. Misbahul Munir di kediamannya, Jakarta 10 Februari 2014 15 Wawancara pribadi dengan Kh. Misbahul Munir dikediamannya, Jakarta 10 Februari 2014