PENUTUP : METODE DAKWAH K.H. MISBAHUL MUNIR DI PESANTREN ILMU AL-QUR’AN AL-MISBAH VOLKER JAKARTA UTARA

Menurut Dr. Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. 6 Sedangkan Nasaruddin Latif menyatakan, bahwa dakwah adalah setiap usaha aktifitas dengan lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT. sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta akhlak islamiyah. 7 Lebih lanjut, dakwah merupakan suatu proses yang dilakukan agar dapat mengubah keadaan seseorang berada pada keadaan yang lebih baik serta tidak keluar dari kaidah-kaidah ajaran agama islam, intinya mengajak seseorang kepada jalan yang diridhai oleh Allah SWT. 8 Sedangkan menurut Arifin, dakwah adalah kegiatan, ajaran tertulis lisan dan tingkah laku yang dilakukan sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi manusia baik individu maupun kelompok, supaya dalam dirinya ada suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan serta pengalaman agama sebagai pesan yang disampaikan padanya tanpa ada unsur paksaan. 9 Dakwah Islam adalah suatu kewajiban yang terpikul di atas pundak setiap muslim dalam posisi, profesi, dan dimanapun mereka baik secara 6 Quraish Shihab, Membumikan Al-qur ’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarkat, Cet. Ke 22, Bandung: Mizan, 2001, hal. 194 7 H.M.S. Nasaruddin Latief , Teori Dan Praktek Dakwah Islamiyah, Jakarta: PT Firma Dara, tt, h. 11. 8 Wardi Bahtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah Jakarta: Logos, 1997, h. 31 9 Arifin, Psikologi Dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniyah Manusia, Jakarta: Bulan Bintang 1976, h. 64 perorangan ataupun secara kelompok. 10 Menurut Prof. DR. Hamka, dakwah adalah seruan panggilan untuk menganut suatu pendirian yang ada dasarnya berkonotasi positif dengan substansi terletak pada aktifitas yang memerintahkan amar maruf nahi mungkar. 11 Bagi seorang muslim, dakwah merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kewajiban dakwah merupakan suatu yang bersifat conditionsine quanon, tidak mungkin dihindari dari kehidupannya. Dakwah melekat erat bersamanya dengan pengakuan diri sebagai seseorang yang mengidentifikasi dirinya sebagai muslim. Sehingga orang yang mengaku dirinya seorang muslim, maka secara otomatis menjadi juru dakwah. 12 Dakwah merupakan suatu tindakan dalam beramar maruf nahi mungkar agar berfungsinya predikat khalifah pada dirinya yang menjadi tujuan terciptanya manusia. Aplikasi dakwah amat beragam, yaitu dakwah bil-lisan, bil-hal, dan bil- qolam. Setiap kita yang mengaku beriman berkewajiban untuk melaksanakan dakwah. Paling tidak di lingkungan terdekat kita; di keluarga atau di kantor misalnya. Artinya setiap kita sesungguhnya adalah seorang da‟i. Setiap kita berkewajiban menegakkan amar maruf nahi mungkar yang menjadi inti aktifitas dakwah. Betapapun definisi-definisi di atas terlihat dengan redaksi yang berbeda, namun dapat disimpulkan bahwa esensi dakwah merupakan aktifitas dan upaya untuk mengubah manusia, baik individu maupun masyarakat dari situasi yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik. 13 10 Anwar Harjono, Dakwah Dan Masalah Sosial Kemasyarakatan. Jakarta: Media Dakwah, 1985, h. 3 11 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: Rajawali Press, 2001, h. 2 12 Toto Tasmaran, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987, Cet.1, h. 6 13 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006, Cet.1, h. 21