b. Fungsi Media Pembelajaran
Analisis terhadap fungsi media pembelajaran lebih difokuskan pada dua hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan analisis berdasarkan
penggunaannya. Berikut adalah fungsi media pembelajaran didasarkan pada medianya :
1 Fungsi Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar
Sebagaimana telah disinggung di atas, bahwa media pembelajaran merupakan “bahasanya guru”, maka media pembelajaran dapat menggantikan
salah satu fungsi guru, yakni sebagai sumber belajar. Hal ini karena kalimat “sumber belajar” dapat pula diartikan sebagai penyalur atau penyampai materi
pelajaran. Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip Pengelolaan
Pusat Sumber Belajar” 1992:1-2. Menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan,
orang, bahan, alat, tekhnik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
34
Dapat dikatan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada diluar diri seseorang dan mungkin memudahkan
terjadinya proses belajar.
2 Fungsi Semantik
Fungsi semantik pada media pembelajaran adalah kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata symbol verbal yang makna atau maksudnya
benar-benar dipahami anak didik tidak verbalistik.
3 Fungsi Manipulatif
Fungsi ini didasarkan pada ciri-ciri karakteristik umum yang dimilikinya sebagaimana disebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini, media
memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi.
34
Yudhi Munadi, Loc.cit, hal.37
4 Fungsi Psikologis
Fungsi psokologis dari penggunaan media pembelajaran adalah : a
Fungsi atensi, yang mampu meningkatkan perhatian siswa tarhadap materi ajar.
b Fungsi afektif, yang mampu menggugah perasaan, emosi, dan tingkat
penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. c
Fungsi kognitif, yang mampu membuat siswa memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang
dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda atau peristiwa. d
Fungsi imajinatif, yaitu media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa.
e Fungsi motivasi
Seperti yang kita ketahui bahwa motivasi merupakan seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan
pembelajaran tercapai. Media, dalam hal ini, tentu mempunyai peran penting.
5 Fungsi Sosio-Kultural
Fungsi sosio kultural, yakni media mampu mengatasi hambatan sosio kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.
Dapat disimpulkan fungsi media pembelajaran tidak hanya sebagai alat bantu guru dalam proses pembelajaran, namun fungsi media pembelajaran juga
berfungsi baik bagi siswa. Misalnya, fungsi semantik dapat membantu siswa menambah perbendaharaan kata. Selanjutnya dari aspek psikologis siswa, fungsi
media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan perhatian dan motivasi siswa dalam menerima materi pelajaran.
Dengan memperhatikan dan memahami fungsi media pembelajaran, diharapkan proses pembelajaran di kelas menjadi mudah dan menyenangkan bagi
peserta didik.
c. Karakteristik Media Audio Lagu
Karakteristik media pembelajaran audio lagu yang menjadi fokus pembahasan adalah karakteristik berdasarkan kemampuan media dalam
membangkitkan indra pendengaran. Ciri utama media audio lagu ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif
baik verbal maupun non verbal.
Hakekat media audio lagu adalah berupa pesan yang disampaikan atau dituangkan kedalam simbol-simbol auditif verbal danatau non-verbal, yang
melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu mudah dipindahkan dan jangkauannya luas, pesanprogram dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan
merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru.
d. Media Lagu Menurut Islam
Banyak strategi yang dapat digunakan sebagai pelengkap dalam pendidikan dan membantu memudahkan pesan cepat sampai serta dapat diterima
oleh siswa secara baik. Salah satu diantaranya adalah kesenian dengan berbagai cabangnya, yang mempunyai daya tarik tersendiri dan tidak membosankan.
Melalui puisi misalnya, seoarang penyair dapat menyampaikan pesan pendidikan, begitupula melalui nyanyian yang didengarkan melalui iringan musik oleh grup
Nasyid Raihan misalnya. Lewat iringan musik itu akan lebih mudah merangsang emosi, minat dan mempertahankan memori si pendengar.
Pendidikan adalah proses yang sangat berat dan melelahkan, dengan menggunakan pendidikan estetika sebagai metode dan pengarahannya, pendidikan
akan dijalani dengan keindahan. Pendidikan estetika adalah cabang dari filsafat yang menelaah dan membahas tentang seni dan keindahan serta tanggapan
manusia Kita mengetahui bahwa kesenian Islam sebagai salah satu cabang dari
kebudayaan Islam. Pada masa Rasulullah SAW, ketika Hijaz menjadi pusat politik, perkembangan musik tidak berkurang. Saat itu, orang-orang di Hijaz
menggunakan musik mensural yang mereka namakan iqa’ irama yang berasal
dari semacam gendang, berbentuk rhythm.
35
Dalam buku-buku hadits terdapat nas-nas yang membolehkan seseorang menyanyi, menari, dan memainkan alat
musik, tetapi kebolehan itu hanya terbatas pada acara-acara pesta perkawinan, khitanan dan ketika menyambut tamu yang baru datang atau memuji-muji orang
yang mati syahid atau juga menyambut kedatangan hari raya dan yang sejenisnya. Firman Allah SWT
: “… dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-
buruknya suara adalah bunyi keledai.” Lukman:19. Imam Al Ghazali mengambil pengertian ayat ini dari mafhum mukhalafah. Allah SWT, memuji
suara yang baik. Dengan demikian dibolehkan mendengarkan nyanyian yang baik.
36
Islam sebenarnya menghidupkan rasa keindahan dan mendukung kesenian, namun dengan syarat-syarat tertentu, yakni jika itu membawa perbaikan dan tidak
merusak. Sejak dulu, bangsa Arab terkenal di bidang seni sastra, tentu kemudian mereka memperkaya keilmuan mereka dengan belajar dari bangsa-bangsa lain.
Kemudian datanglah Al- Qur’an yang memberi nilai seni sastrawi. Membaca dan
mendengarkan Al- Qur’an bagi orang-orang yang mau berpikir merupakan
santapan rohani yang tidak dapat dibandingkan. Pada dasarnya setiap manusia adalah seniman, sepertu tiap-tiap kita adalah
makhluk sosial, manusia ekonomi, politik, budiawan dan manusia agama. Tujuan seni dalam Islam adalah untuk mencapai keimanan dan amal shaleh serta
membina kesenangan untuk mencapai keselamatan. Hal ini bukan karena makna dari setiap hurufnya, tetapi lagu, tajwid dan aspek ekstrinsik yang menyertainya
sehingga menyebabkan telinga kita mendengarkan dan membuat hati bergetar, apalagi jika yang membacanya adalah orang yang bersuara indah.
Adapun pendapat ulama tentang seni lagu dan musik adalah:
37
35
Abdurahman Al Baghdadi, Seni dalam Pandangan Islam: Seni Vokal, Seni Musik dan Tari. Jakarta:Gema Insani Press, 1991, cet. Ke-1, hal. 15
36
Abdurahman Al Baghdadi, Ibid, cet. Ke-1, hal. 33
37
Abdurahman Al Baghdadi, Op.Cit., hal. 24