Kelemahan dan Kelebihan Media Audio Lagu

pikiran, serta kewaspadaan yang kuat dari anak didik. Ketika musik telah berintegrasi dengan inti kurikulum, maka perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kurikulum tersebut. Unsur pertama dalam proses mendengarkan adalah mendengar. Mendengar adalah proses fisiologis otomatik penerimaan rangsangan pendengaran. Dalam tahap inilah gangguan fisik pada pendengaran sesesorang dapat menimbulkan kesulitan dalam proses mendengarkan. Mendengar adalah sebuah proses dimana gelombang suara masuk melalui saluran telinga bagian luar terhubung dengan gendang telinga dibagian tengah telinga dan menimbulkan getaran-getaran yang kemudian merangsang implus-implus saraf sampai ke otak. Unsur kedua dalam pendengaran adalah perhatian. Memperhatikan rangsangan dilingkungan kita berarti memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu. Indera penerima kita seacara konstan dihujani sekian banyak rangsangan sehingga kita tidak mungkin menanggapi semuanya sekaligus pada saat yang sama. Sel khusus dalam sistem saraf kita saraf penghambat berfungsi membuang sejumlah sensasi datang. Unsur ketiga dalam proses mendengar adalah memahami. Apabila hasil pencitraan lagu sudah tertanam maka otomatis dalam mengerjakan soal pun dengan mudah mengenang apa yang ia dengar selama proses pembelajaran menggunakan media audio lagu. Dengan demikian melalui kegiatan pencitraan lagu terjadi keseimbangan kerja dimana otak kiri yang bertugas untuk berpikir logis bekerja secara konvensional mengerjakan soal, sementara melalui pemanfaatan otak kanan maka kita akan mencapai hasil yang maksimal dalam kegiatan belajar IPS.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian tersebut antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Rinrin Rimayanti pada tahun 2012, dalam skripsi S1 jurusan Bahasa Indonesia Universitas Galuh yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Memparafrasekan Puisi Dengan Menggunakan Media Lagu Penelitian Tindakan Kelas Pada SMP Terpadu Ar-Risalah Kelas VII F ”. Hasil penelitian menunjukkan dari 23 orang siswa pada tindakan pertama, kemampuan mengidentifikasi karakteristik memparafrasekan puisi dengan media lagu rata-rata dari tiga indikator adalah 71,74 . Sedangkan pada pembelajaran tindakan kedua kemampuan mengidentifkasi karakteristik memparafrasekan puisi dengan media lagu rata- rata dari 3 indikator adalah 89,13. Maka terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran mengubah puisi menjadi prosa sebesar 17,39 dari 71,74 menjadi 89,13 2. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Rumliyani pada tahun 2011, dalam skkripsi S1 jurusan PAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul “Efektifitas Pembelajaran PAI Melalui Media Lagu Di Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Notoprajan Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media lagu sangat efektif digunakan dengan cara pembiasaan menyanyi dan memperdengarkan lagu Islami saat pembelajaran, karena dengan satu lagu dapat dintegrasikan dengan lebih dari satu aspek yang berkaitan dengan anak usia dini.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori yang telah diurutkan, maka hipotesis dari penelitian tindakan kelas ini bahwa penerapan media audio lagu pada pembelajaran IPS kelas II dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa di SD Muhammadiyah 12 Pamulang.