Pengertian Hasil Belajar IPS

faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 24 Berikut penjelasan dari masing- masing faktor tesebut.

1. Faktor Internal Faktor dari dalam diri siswa

Sehubungan dengan faktor intern ini ada beberapa yang perlu dibahas menurut Slameto yaitu faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan. a. Faktor Jasmani Keadaan jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang, kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah dan sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan jasmani sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani. Faktor jasmani ini juga berkaitan erat dengan kondisi panca indera. Panca indera yang dimiliki setiap orang memiliki manfaat baik dan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Akan ada perbedaan hasil belajar antara panca indera siswa yang baik dengan yang kurang baik. b. Faktor psikologis Faktor psikologis ini berupa intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan. 1 Intelegensi Intelegensikecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa, salah satu karakteristik individu yang memiliki intelegensi tinggi, daya tangkapnya cepat dan semakin besar peluang individu tersebut meraih hasil belajar yang tinggi. Untuk itu, pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru profesional, sehingga tahu tindakan apa yang perlu diberikan pada siswa sesuai dengan kebutuhannya. 24 Slameto, ….. Op.Cit, hal.54-60 2 Perhatian Untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa bisa belajar dengan baik, maka harus memfokuskan perhatiannya dalam belajar. 3 Bakat Setiap orang memiliki bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu juga bakat diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang telah mempunyai bakat tertentu, akan dengan mudah menyerap informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya. Misalnya, siswa yang berbakat di bidang IPS akan lebih mudah mempelajari sejarah-sejarah dan penghitungan ekonomi. 4 Minat Minat merupakan aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Minat memiliki pengaruh terhadap aktivitas belajar siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dihadapinya atau dipelajarinya. 5 Motivasi Motivasi merupakan dorongan atau daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan. Motivasi erat sekali hubungannya dalam mencapai tujuan belajar. Individu yang memilii motivasi tinggi dalam belajar tentu dengan mudah menerima materi ajar yang disampaikan oleh guru. Sebaliknya, individu yang kurang memiliki motivasi dalam belajar tentu sulit dalam menerima penjelaan materi yang disampaikan guru. Bisa dikatakan bahwa motivasilah yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. 6 Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam perkembangan seseorang, dimana psikologinya sudah siap melaksanakan tugas perkembangan. Apabila dalam diri seseorang telah mencapai kesanggupan untuk menjalankan fungsinya, masing-masing kematangan itu datang dengan sendirinya, sehingga dalam belajarnya akan lebih berhasil jika anak itu sudah siap atau matang untuk mengikuti proses belajar mengajar. 7 Kesiapan Menurut James Drever dalam buku Slameto adalah preparedes to respon or react, artinya kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi. Jadi, dapat diasumsikan bahwa kesiapan siswa dalam proses belajar mengajar, sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan demikian prestasi belajar siswa dapat berdampak positif bilamana siswa itu sendiri mempunyai kesiapan dalam menerima suatu mata pelajaran dengan baik. c. Faktor kelelahan Faktor kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena ada substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat terus menerus karena memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan perhatian. Dari uraian di atas maka kelelahan jasmani dan rohani dapat mempengaruhi prestasi belajar, agar siswa belajar dengan baik haruslah menghindari terjadinya kelelahan dalam belajarnya seperti lemah lunglainya tubuh. Perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan rohani seperti memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa tidak sesuai dengan minat dan perhatian. Ini semua besar sekali pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Siswa sebaiknya harus menghindari terjadinya kelelahan fisik dan psikis.