PENDAHULUAN A. KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL, INTERVENSI TINDAKAN METODOLOGI PENELITIAN A. DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A.

viii DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Peneliti menuliskan lirik lagu yang dibuatnya Gambar 4.2 Siswa menulis soal Gambar 4.3 Siswa mengerjakan LKS dengan posisi duduk Berkelompok Gambar 4.4 Keadaan siswa saat mengerjakan soal siklus I Gambar 4.5 Siswa bernyanyi bersama Gambar 4.6 Siswa mengerjakan tugas bercerita Gambar 4.7 Keadaan siswa saat mengerjakan soal tes siklus II 60 64 65 67 74 77 79 ix DAFTAR BAGAN Bagan 3.1 Rancangan Siklus Bagan 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan 41 42 x DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Perolehan Nilai Siswa Siklus I 69 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 1 Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Karena pendidikan merupakan aspek penunjang kemajuan masa depan bangsa, dimana jika pendidikan dalam masyarakat berkembang dengan baik maka masyarakat tersebut semakin berkualitas. Dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, maka sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan merupakan komponen penting dalam mempersiapkan generasi anak bangsa dalam menghadapi kompetisi secara global didalam aktivitas kehidupan masyarakat. Perkembangan dunia yang semakin maju mengakibatkan peningkatan kehidupan yang layak dan sejahtera. Hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai cita-cita. Oleh karena itu, pendidikanlah yang akan membawa manusia menuju keberhasilan yang diinginkan. Pendidikan merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan seseorang karena dengan adanya pendidikan hidup seseorang dapat terarah sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, oleh karena itu pendidikan membutuhkan perencanaan yang baik agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Kualitas pendidikan khususnya pendidikan formal yang dilaksanakan di sekolah- sekolah sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran dan profesionalitas para pengajarnya yaitu guru. Guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang kreatif agar peserta didik merasa senang dan bergairah dalam proses pebelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara kondusif. Dalam proses pembelajaran, anak adalah subjek dan objek dari kegiatan pengajaran. 2 Oleh 1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2007, Cet. Ke-4, h. 263. 2 Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Rieneka Cipta, 2006, h.38 karena itu proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancag untuk memungkinkan proses belajar pada siswa. Pembelajaran harus menghasilkan belajar. Proses pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh desain pembelajaran maupun strategi yang diterapkan oleh guru. Dalam belajar mengajar hal yang terpenting adalah proses, karena proses inilah yang menentukan tujuan belajar akan tercapai atau tidak. Ketercapaian dalam proses belajar mengajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Proses belajar mengajar hendaknya dikelola dengan baik guna mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk merancang pembelajaran yang menarik guru harus memiliki kesungguhan dalam membantu siswa menguasai materi pelajaran melalui cara- cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan. Guru harus mengerti dan memahami kondisi siswa, serta memberikan perhatian penuh kepada kelas. Sering terdengar pelajaran IPS merupakan pelajaran yang kurang populer di kalangan anak-anak. Kekurang populeran pelajaran IPS di kalangan siswa antara lain disebabkan hampir sebagian besar orang tua lebih mementingkan pelajaran berhitung dan sains yang bersifat tegas, sementara mata pelajaran IPS dianggap mata pelajaran kelas dua sehingga mau tidak mau sikap yang seperti ini mempengaruhi minat siswa terhadap mata pelajaran ini dan membuat hasil belajar IPS siswa menjadi rendah. Mata pelajaran IPS seperti yang kita ketahui merupakan materi yang bersifat hafalan. Mata pelajaran IPS juga merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak dan verbal yang berbeda dengan ilmu-ilmu terapan yang bersifat pasti. Hal ini menjadikan siswa terkadang merasa kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. Akibatnya, sering terdapat siswa yang menampakan sifat acuh, malas, jenuh, berisik. Dalam proses pembelajaran diharapkan dapat tercipta kondisi yang mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Benar sekali ungkapan bahwa guru memiliki peranan yang sangat penting, sebab sebagus apapun buku ataupun kurikulum, tetap saja peran guru yang kreatif dan memiliki ketrampilan mengembangkan bahan ajar lah yang dapat membuat motivasi siswa meningkat, mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan, serta dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebenarnya, keberhasilan dan keefektifan belajar siswa merupakan kontribusi hasil kerja otak neo-cortex. Otak neo-cortex akan mengolah informasi dengan baik dan kemudian menyimpannya dalam otak memori yang nantinya siap dipanggil kembali ketika dibutuhkan saat ujian. 3 Maka dari itu, guru harus mampu memberi rangsangan yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. Selain itu, ketika mereka tersenyum atau tertawa aliran darahnya akan semakin lancar “menjalar” keseluruh tubuh yang membuatya semakin aktif. Otak mereka menerima suplai darah yang memadai ketika tersenyum, ini akan memudahkan mereka berpikir dan memperoleh informasi. 4 Sebuah lagu sebagai sisi lain yang selama ini dianggap sebagai penghibur belaka dikala waktu penat oleh sebagian orang, ternyata mempunyai pengaruh yang positif guna menciptakan suasana belajar yang kondusif. Seperti yang diungkap oleh M. Hasim AS. pada penelitiannya mengatakan bahwa musik apabila diperdengarkan kepada seseorang siswa akan membantu untuk meningkatkan cara belajarnya. 5 Seorang tokoh musik Indonesia, Addie MS, dalam kata pengantar untuk buku Simfoni Otak mengemukakan bahwa musik bukan semata-mata untuk kesenangan kita saja, melainkan juga berguna untuk perkembangan anak. Dan hal tersebut dapat membuat seorang anak lebih lentur, cepat tanggap, dan kemauan belajarnya tinggi. 6 Sebagaimana dikatakan Bobbi DePorter, dkk bahwa musik sekurang-kurangnya bermanfaat untuk: 1 menata suasana hati, 2 meningkatkan hasil belajar yang diinginkan, dan 3 menyoroti hal-hal yang sangat penting. 7 3 Darmansyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor, Jakarta:Bumi Aksara, 2010, hal. 3. 4 Darmansyah, Ibid, hal. 4. 5 M. Hasim AS, “Pengaruh Musik Klasik terhadap hasil Belajar Matematika”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta:2004, hal. 46 tidak di publikasikan. 6 Sandra L. Bernhard, DipABRSM, Les Musik untuk Anak Anda, Jakarta:Gramedia, 2007, hal. 6-7. 7 Darmansyah, Op.Cit, hal. 36. Berbagai penelitian yang kerap dilakukan menyatakan pengaruh musik berpengaruh terhadap kekuatan otak. Seperti yang dikatakan Manfred Clynes, dalam bukunya berjudul Music, Mind, and Brain menyatakan bahwa musik punya efek terhadap otak. 8 Dalam penjelasannya dikatakan pula bahwa irama musik punya pengaruh meningkatkan produksi serotonin dalam otak. Serotonin adalah sebuah neuro-transmiter pemancar sel saraf yang berperan penting dalam menyalurkan getaran-getaran saraf dan membantu memunculkan perasaan gembira. Saat otak menghasilkan serotonin, keteganganpun menurun. 9 Banyak orang dewasa berani bernyanyi hanya di saat mereka sendiri, tapi tidak untuk anak-anak, mereka bernyanyi dengan enjoy dan tidak merasa malu. Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi UNS, melakukan penelitian tentang kontribusi musik saat melakukan stimulasi otak. Beliau mengatakan apabila mampu menggunakan fungsi kedua belahan otak secara seimbang, mereka akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intuitif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur dan tajam perasaannya. 10 Dari salah satu penelitian yang disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat dari media audio lagu dapat membuat anak-anak merasa lebih baik. Selain itu, menyanyikan lagu juga penting untuk perkembangan bahasa anak. Hasil belajar seseorang ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi yaitu kemampuan guru profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran dengan metode, strategi, maupun pendekatan yang tepat yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran. Selain itu, penggunaan media dalam proses pembelajaran juga penting untuk mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan efisien perlu dikembangkan agar dapat memotivasi siswa dalam belajar sehingga dapat menimbulkan percaya diri pada siswa, yang pada akhirnya mereka dapat mengembangkan kemampuan yang telah ada tanpa mereka sadari. 8 Munif Chatib, Gurunya Manusia:Menjadikan semua Anak Istimewa dan semua Anak juara, Bandung:Kaifa, 2013, cet. 10, hal. 101. 9 Munif Chatib, Ibid. 10 Munif Chatib, Ibid, hal. 102